icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 2 CD Bolong

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

hnya seakan remuk, tulang belulang seperti dipereteli satu per sat

n menoleh, melihat wajah maskulin Raka di bawah cahaya remang. Seketika jantungnya seakan porak poran

mat serupa perintah itu membuat jantung Dara yang

as matanya ketutup? Pakai mata batin kali, ya. Dara mengoceh dalam hati, bingung karena Ra

dia memperhatikan setiap sudut wajah Raka, kemudian terpikir olehnya, masalah apa yan

dimandiin pakai air zamzam dulu kali, bia

Dara yang langsung mati kutu. Ditatap oleh mata tajam Raka dari jarak sedekat itu, membua

apan penuh penekanan itu memb

atau mau say

Main makan aja!" tukas Dara kesal, l

barusan membuat Ra

n muka tampan Raka, Dara tidak mau dimakan dua kali hari ini olehnya. Tadi saja serasa sud

*

a muda itu mencoba duduk, menahan nyeri di bagian tertentu. Dia melil

ta Raka yang baru keluar dari kamar mandi. Dara sempat melotot karena pria itu hanya menggunakan handuk putih

a Dara segera berdiri, kemudian berjalan menyamping agar tidak berpapasan dengan Raka. Jadilah D

gini banget jalannya,

berperasaan, langsung melahap Dara seperti hew

harimau Sumatra, b

a Raka dengan

bantal yang tadi ada di kepala pun entah sudah dibuang ke mana. Dara sedang

napa a

berkacak pinggang. "Kenapa nge

dengar ucapan Raka, lan

! rutuk Dar

an air hangat sudah dinyalakan, sepertinya Raka juga mandi air hangat pagi ini. Dara memutar keran, lalu melepas selimut yang melilit t

sini?" lirih Dara, membiarkan air

a sudah lulus kuliah, sudah

Dia bahkan jarang melakukan kontak fisik dengan ayahnya, kecuali untuk bersalaman sebelum pergi sekolah. Rasanya ane

kan pakaian lengkap duduk di tepi kasur, me

anusia polos seperti Dara, dia sudah banyak mencicipi hidangan dunia dan menikmati rasa yang berbeda-beda. Namun, dia juga

andi. Cukup lama sampai membuatnya tidak sa

asih hidup?

kamar mandi langsung berdec

emekik karena takut suam

uwir, kupingnya jadi agak pekak," gumam Dara seorang diri.

uk jidat. Astaga, kebiasa

t. Astaga, dia lupa lagi. Dia di rumah Raka sekarang, bukan di rumahnya. Tidak a

u?" Raka yang menja

anu ... d

alu mencari handuk. Dia menemukannya dengan mudah k

etapi pintunya terkun

aka. Cepat-cepat dia menyambar handuk pink itu, lalu kembali menutup pintu dan segera mengeringkan tubuh. Dara mencari hair dryer di la

oper Dara yang tadi dibukanya. Pria itu men

ak orang kaya? Kenapa c

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta