Rahasia Kafe Suamiku
aki bernama Raka itu setel
tu mulai merasa takut, saat sadar harus melewati malam
mi melampiaskan rasa takut. Padahal itu tak berpengaruh apa pun baginya. Seiringu sudah menjad
berharap bisa tidur lelap dengan ranjang yang terpisah karena dijodohkan dan saling merasa
olos. Dengan tatapan mata yang tak berani menatap wajah Raka, b
lu, setelah itu buka baju kam
berharap dia tidak bisa menghafal nama lengkap Raka, lalu meminta waktu lagi
lama banget. Pas denger nama orang ganteng, langsung ha
i rapat-rapat tubuh gadis dengan hijab berwarna hitam itu. Sorot matanya tanpa lelah meneliti dari ujung k
ih duduk di tempat yang sama, di tepian ranjang pengan
tahu apa yang dilakukan hanya membuat Raka semakin tidak mam
ya dulu. Saya
-ta
diri, atau say
ya lepek, belum
leks Dara, Raka bangk
dengan mata terbuka utuh. Namun, itu
epat. Ia sama sekali belum mengenal sosok Raka, jadi akan semakin canggun
Ia meremas ujung jilbab, seolah tak rela jika harus terlepas begitu saja di d
saat sudah berdiri
aku ... takut." Kali ini ia berusa
tanya. Buka sekarang, a
agi Dara. Belum lagi raut wajah Raka memang mampu menjela
yesap bibir ranum itu dengan deru napas yang memburu. Tidak ada rasa cinta da
uk mencegah apa yang Raka lakukan. Di satu sisi dia sadar sudah menjadi istri Raka dan inilah yandengan napas terengah, saat
justru melempar baju yang baru saja ia lepas
keram kedua lengan Dara hingga tak mampu bergerak. Lelaki yang kini sudah telanj
sakiti," bisiknya di telinga Dara, sebelum ia melanjutka
a melakukan semua yang dia inginkan. Ini yang harus ia terima, sejak ayahnya mengirim Dara pada orang asing
is dan meringis kesakitan. Ia tak memberi jeda sedikit pu
masih menjaga segalanya. Bahkan di zaman yang sangat liar s
ndapatkan keinginannya tersenyum puas sebelum jat
kena
r bawah saat sesuatu di tubuhnya terasa perih. Dara mencengkeram seprai putih di ranjang pengantin mereka untuk menahan rintihan,
ang lain saja. Wine atau Vodka masih bisa. Atau k
m-macam minuman keras. Wanita yang sedang terbungkus selimut tebal itu mengingat sesuatu, ia pernah berkunjung ke kafe milik Raka bersama ayahnya. Alih-alih dipekerjakan di sana, ia ju
ual minuman keras? Begi
i. Antarkan Champagne tepat waktu ke ruan
nya-tanya dalam hati. Bisnis apa yan
*