Rahasia Kafe Suamiku
isa mendirikan ba
ng dari depan terlihat melengkung itu. Dara berulang kali berdecak kagum setia
si Telu
menoleh ke belakang, melihat Nita, salah satu teman se
l yang betul! Da-ra
au selalu di dal
ih
ggoda Dara, membuatnya menggembungkan pipi kare
nita itu, kemudian tatapannya turun ke pergelangan tangan D
u heboh. "Jam kamu can
pongah. "Cukup senyum kamu aja ya
arunya itu. "Yuk, ke kafe. Teman-te
ke lahan parkir, kemudian mereka menai
ini, ya?" Dara bicara sendir
aan emang
" sahut Dara tak acuh, membuat Ni
barulah Dara merosot. Ternyata benar, merek
suaminya atau siapa? Selama kuliah, Dara memang belum pernah bilang kepada siapa pun bahwa dia sudah menikah.
a, mereka bisa melihat halaman samping kafe yang ditumbuhi beberapa tanaman. Namun, alasan terbesar mereka memi
siapkan materinya?" tanya salah seorang te
alik bertanya dengan wajah tanpa dosa, yang
kemarin, Dar?" tanya Yuli, gadis yang
ut Nita santai. "Cuma otakn
Memangnya a
ang kafe. Dara melihat lelaki yang sedang mengenakan kemeja abu-abu itu baru saja melintasi pintu bertuliskan Staff Only, tempat terla
Di mata Dara, dia terlihat seumuran dengan Raka, tetapi pembawaannya jelas berbeda. Ar
ak ketemu, ya?" ucap Arvan yang s
banget kayaknya, nggak pernah mampir ke ru
teman kuliahku," sambung gadis itu
matanya bertemu dengan Dara, dia sempat tertegun sejenak. Tidak lama karena suara kursi berdecit beradu lan
a?" tanya Nit
van, melainkan Dara. Sontak semua orang mendelik kesal
leg lagi kampanye," cibir Dara pada Ni
is Nita, kemudian dia melihat Arvan
tadi sudah makan so
" Arvan bertanya pada tiga gadis di s
ha sukses semu
a masuk kelas aja masih bingung, mau le
alamu'alaikum lagi," sambung Yul
ebelum masuk kelas, Yul.
engarah pada Dara. Bibirnya melengkungkan senyum, hangat dan ramah. Namun, di saat
ebal
di memikirkan
ar
ya. Aduh, bisa gila aku tuh." Wanita itu menggerutu
a Je
e dahi dengan sikap memberi hormat. Seketika matanya pun membulat kala menemui Raka berdiri di sana de
melihat pria bergelar suaminya itu.
pas, kemudian mengalihkan
g di sini, Dar!" ujar Yuli yang l
i ... a
Tak dapat dipungkiri, pesona seorang Raka memang sulit dihindari. Dia
u!" Sekarang Dara yang melot
Dara masih ingin mengajak Raka bergabung bersama mereka, teta
atis." Ucapan Raka membuat teman
, tetapi kali ini membuat semua orang terkejut dengan tindakan
k ganteng, Guys!" pekik Yu
seminggu ke depan, sayang beka
memerah. Dalam hati dia menggumam, janga
a itu menghindari menjawab mereka. Dia malah memesan banyak makanan dan
udian lelaki itu pamit pada Dara dan teman-temannya karena harus kembali ke kantor. Dara tidak t
ang disembunyikan laki-l
dia melihat Arvan yang ternyata masih berdiri di dekat meja kon
berpikir, siapa Arvan sebenarnya? Apa dia tahu te
*