icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 10 Memo

Jumlah Kata:1216    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

isa mendirikan ba

ng dari depan terlihat melengkung itu. Dara berulang kali berdecak kagum setia

si Telu

menoleh ke belakang, melihat Nita, salah satu teman se

l yang betul! Da-ra

kau selalu di d

ih

ggoda Dara, membuatnya menggembungkan pipi kare

nita itu, kemudian tatapannya turun ke pergelangan tangan D

heboh. “Jam kamu can

pongah. “Cukup senyum kamu aja ya

arunya itu. “Yuk, ke kafe. Teman-te

ke lahan parkir, kemudian mereka menai

ini, ya?” Dara bicara sendir

aan emang

” sahut Dara tak acuh, membuat Ni

barulah Dara merosot. Ternyata benar, merek

suaminya atau siapa? Selama kuliah, Dara memang belum pernah bilang kepada siapa pun bahwa dia sudah menikah.

a, mereka bisa melihat halaman samping kafe yang ditumbuhi beberapa tanaman. Namun, alasan terbesar mereka memi

siapkan materinya?” tanya salah seorang te

alik bertanya dengan wajah tanpa dosa, yang

kemarin, Dar?” tanya Yuli, gadis yang

ut Nita santai. “Cuma otakn

Memangnya a

ang kafe. Dara melihat lelaki yang sedang mengenakan kemeja abu-abu itu baru saja melintasi pintu bertuliskan Staff Only, tempat terla

Di mata Dara, dia terlihat seumuran dengan Raka, tetapi pembawaannya jelas berbeda. Ar

ak ketemu, ya?” ucap Arvan yang s

banget kayaknya, nggak pernah mampir ke ru

teman kuliahku,” sambung gadis itu

atanya bertemu dengan Dara, dia sempat tertegun sejenak. Tidak lama karena suara kursi berdecit beradu lanta

a?” tanya Nit

van, melainkan Dara. Sontak semua orang mendelik kesal

leg lagi kampanye,” cibir Dara pada Ni

is Nita, kemudian dia melihat Arvan

tadi sudah makan so

” Arvan bertanya pada tiga gadis di s

ha sukses semu

a masuk kelas aja masih bingung, mau le

alamu’alaikum lagi,” sambung Yul

ebelum masuk kelas, Yul.

engarah pada Dara. Bibirnya melengkungkan senyum, hangat dan ramah. Namun, di saat

ebal

di memikirkan

ar

ya. Aduh, bisa gila aku tuh.” Wanita itu menggerutu

a Je

e dahi dengan sikap memberi hormat. Seketika matanya pun membulat kala menemui Raka berdiri di sana de

melihat pria bergelar suaminya itu.

pas, kemudian mengalihkan

g di sini, Dar!” ujar Yuli yang l

ni … a

Tak dapat dipungkiri, pesona seorang Raka memang sulit dihindari. Dia

u!” Sekarang Dara yang melot

Dara masih ingin mengajak Raka bergabung bersama mereka, teta

atis.” Ucapan Raka membuat teman

, tetapi kali ini membuat semua orang terkejut dengan tindakan

k ganteng, Guys!” pekik Yu

seminggu ke depan, sayang beka

memerah. Dalam hati dia menggumam, janga

a itu menghindari menjawab mereka. Dia malah memesan banyak makanan dan

udian lelaki itu pamit pada Dara dan teman-temannya karena harus kembali ke kantor. Dara tidak t

ang disembunyikan laki-l

dia melihat Arvan yang ternyata masih berdiri di dekat meja kon

berpikir, siapa Arvan sebenarnya? Apa dia tahu te

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta