Rahasia Kafe Suamiku
rnapas untuk beberapa saat. Bagaimana ini?
apa kamu
as yang sejak tadi ia tahan
toilet," jawab wan
ar. Apa kamu tid
kuh. Sembarangan si Raka itu, bilang Dara tidak bisa membaca. Biarpun selalu jadi pering
s, lalu memutar tubuh mungi
kandang singa," bisik Raka di dekat telinga Dara
ka melihara singa
pun beringsut ke dekat Raka yang sudah ters
ringatan, pria itu segera mengunci pintu dan langsung menyerang istrinya. Dara ya
lebih jauh, Dara lagi-lag
lirihnya dengan air mata. Namun, kat
i saya. Tadi saya bilang, tunggu di luar d
tergugu.
isa terdiam sambil menangisi nasibnya. Kenapa tidak ada satu pun orang di dunia ini yang kasihan padanya? Tidak
di usia muda, dia malah menjadi budak nafsu suaminya. Dara mulai kehilangan harapan da
*
sa sakit. Raka yang sudah duduk di kursi berbahu tinggi hanya melihat istrinya
!" ujar Raka yang sudah
lan," jawab Dara d
an ma
meleleh. "Rasanya sakit banget,
lalu mendekati Dara. Wanita itu memang t
sana, lalu memberikannya pada Dara. Tanpa kata, wanita itu lan
di antara kaki Dara dan menggendong wanita itu di depan. Dara yang
mohon! Rasanya sakit banget, ak
sebelah alis. "Siapa yang mau lagi, ha? Saya cuma mau
igendong nih? Eng
Dara. "Sepertinya kamu cukup kuat meng
yang melihat suaminya suda
it beneran ini, ngg
ampir membuka pintu. Setelah pintu terbuka, laki-laki itu
langsung saya lempar!" a
Dara yang membuat Ra
eka menunjuk Raka dan Dara sambil senyum-senyum, bahkan ada yang mengeluarkan HP ingin mengambil foto m
difoto," ucap pegawai laki-laki y
a, maaf
alu, membenamkan wa
saat aroma aqua yang lembut dan
lagi dengan suara teramat pelan, sa
gak. Wanita itu mengerjap berulang kali, merasa wajahnya sangat panas. Duh, pakai ketahuan
lewati padat dan bisingnya jalanan ibu kota. Berbanding terbalik dengan keadaan hening di dalam mobil yang dikemudikan Raka. Mereka tidak saling bicara, seo
uk
di berbunyi dengan sangat nyaring. Raka yang mendengar bunyi
menahan malu. "Naganya l
ihat wajah Dara yang merah seperti semangka. Astaga
toran cepat saji. Dia langsung turun, tetapi Dara tidak mengikuti. Laki-laki itu
dela mobil, Dara
Raka dengan nada ding
da jualan
enghela napas dalam, kem
unjuk banner besar yang ada di
nya enak," ucap Dara, dengan telunjuk mengarah ke
alan masuk ke area restoran. Saat hampir
nggak pesan di
nggunya. Kalau memang tidak ada apa-apa, Raka tidak akan mencegahnya masuk di kafe tadi.
sama besarnya. Jika dia bisa membongkar rahasia ge
*