icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 5 Klien Besar

Jumlah Kata:1184    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

tanyaan, tapi kedatangan Raka dengan membawa bi

terlepas dari wajah suaminya itu. Hingga Raka sadar sepert

Raka, setelah meletakkan makanan-makana

li saja akan berakibat fatal bagi nasibnya y

al tanpa diperintahkan pun perutnya

itu, lalu menyantapnya dengan lahap. Sementara Raka fok

angan yang memegang burger, sedangkan mulutnya m

udut bibirnya. Apa-apaan anak kecil itu, bisa-bisanya be

Masih belum menyerah, Dara seolah tengah m

penolakan, juga sebagai tanda ia tak bisa lagi menj

sanya sama persis kayak dulu pas dibeliin dia," gu

iapa?" tanya Raka

itu. Bahkan ia hampir tersedak saat melihat wajah Raka yang cukup t

gi pertanyaan. Padahal Dara baru saja

berhasil membuat Raka berhenti bertanya. Meski D

g Dara katakan dengan spontan barusan. Bahkan suaranya terdengar bergu

n debaran jantung yang berbeda saat berada di dekat seseorang. Ya,

dengan lembut. Bahkan tatapan itu mampu men

orang yang ada di sampingnya saat ini sangat berbeda, dari seseorang yang bisa memperlakukannya jauh le

luar dari mulut Dara. Ia benar-benar tidak habis pikir. Ken

mengelus perutnya, tanpa sadar jika Raka

ngkin memang begitulah tabiatnya, sedikit

banyak

tahu jawaban apa yang akan diterima. Tanpa berta

pa permisi. Dara pun malas bertanya lagi, karena

di tangan kirinya. Dara hanya meneliti benda yang suaminya pegang itu

ya wanita itu

num sekar

t ap

. Jangan ba

rena tidak tahu obat apa yang harus ia minum. Alih-alih obat keseh

an-jangan obat-ob

ng menjual obat macam itu?" kesal Raka, dengan me

lasin. Ini

ri. Minum

nya Dara mengula

a sedikit pun. "Saya butuh kamu sembuh secepatnya. Karena kamu ha

kan mata, lalu memali

tawuran di perut, aku malah tambah sakit. Terus masuk rumah sakit, deh. Kalau

a napas dalam. Laki-laki itu menyandarkan kepala ke kursi kemudi

Bukanya dibolehkan memilih sendiri, Dara tetap harus duduk

g tergeletak di atas ranjang sekarang. Dara begitu semangat saat harus membuka bingkisan satu per satu. Ia sangat bahagia karna ini

dengan banyak varian warna. Namun, sebagian lagi hanya pakaia

ra dengan raut wajah yan

aj

Aku nggak mau!" tolak Dara mentah-mentah, me

ju-baju itu ada

akit berlanjut hubungi dok

gan mendongak dan membuang napas kasar. Tangan Raka yang

uar rumah, tapi dilarang keras untuk dipakai di dalam ru

il membuat roh Dara te

klien besar i

, lalu berusaha segera bangun. Suara itu terdengar dari balik pintu kamar, membuat Dara penasaran dan

pintu. Terlihat Raka tengah berdiri dengan ponsel yang menempel di t

ien tetap mau menunggu Vodka bisa kembali dip

tu terlepas, saya aka

a yang ada di ruang tengah hingga terbalik. Suara riuh dari beberapa benda yang pecah membuat Dara

r sebelum Raka memergoki. Dari balik selimut, dia mulai gelisah memikirkan emosi Raka

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta