Pelakor Sebaya
han tahun mendampinginya, Manda tentu hapal perubahan sikap sang suami. Begitu juga Langit dan Pelangi. Keduanya seolah kehilan
lah menemukan sang mami terdiam di sudut teras belakang. Wanita itu kepe
ihat mata merah sang mami. Manda melengos dan berpura
t. Namun dia tidak akan kuat melihat maminya sema
a Manda menoleh dan mengikut
Mau mandi dulu,
papi, ya, tadi d
ngguk yang tidak d
sentuhnya. Begitu juga sarapan yang sejak subuh sudah disiapkan Manda. Satriyo pergi dengan pon
kan Janice ketika di kampus. Mereka tidak saling tatap, tapi Janice diam-diam memperhatikan sang p
bange
ra dosen yang lain langsung tersenyum menda
gsung hilang
berjauhan. Tak disangka lelaki itu juga tengah menatapnya. Orang lain mungkin tidak akan tahu ke ma
apan. Aku taruh
s pergi menuju ruangan Satriyo dengan kantung kertas bermerk suatu tempat makan bergengsi di tangannya. Janic
na ketika dari arah depan dia berpapasan dengan seorang wanita yang pernah dijumpai, dulu. Wanita yang kini mengenakan kaus panjang ketat serta jeans yang juga
isi sarapan sang papi. Di meja Satriyo ada sekotak ma
n. Dia menyentuh kotak tersebut dan mengang
t, hidung Langit mencium aroma lain yang tidak asing.
*
rputus. Manda yang belum tidur mengerutkan kening saat mendapati Satriyo tersenyum senang saat berbicara di
anda dengan balutan pakaian tak biasa. Ya, Manda mengenakan gaun malam yang super seksi. Transparan, seksi, dan sangat menggoda.
t dan langsung duduk di tepi ranjang, membe
? Mau aku
langsung duduk di pangkuan lelaki itu. Jemari halus da
da,
ang hendak protes dengan perlakuannya. Namun Satriyo tetap berontak. Ditepisny
mandi d
ari paha Satriyo. Lelaki itu langsu
susu, seolah mengingatkan kebiasaan Satriyo saat merek
pintu kamar mandi tertegun. "N
endiri. Dingin. Baju seperti yang dikenakannya malam itu mungkin sudah tidak cocok lagi dengan
pelkan oleh Janice sore tadi. Ya, sore tadi hingga malam Satriyo menghabiskan waktu berdua dengan Janice di rumah wanita itu. Janice membuat lelaki 50 tahun itu terkapar me
aca buku dengan bersandar di tembok kamar. Gaun malam pendek Manda tersingkap hingga
Kemudian memejamkan mata. Namun matanya mendadak terbuka ketika merasakan jemari halus Manda menelusup di ping
alus di telinga Satriyo. Lelaki itu me
ke lehernya. Lelaki itu tergelitik saat jemari lentik Manda mengusap dada bidangnya
nindih tubuh Manda dengan cepat. Wanita itu
kan mata. Dia menggelinjang pelan seolah me
u
membuka mata. Satriyo turun dari atas tubuh
h, sudah
ng kembali berbaring membelakanginya
dak menarik
membuk
narik wanita di
edikit bergetar. Wanit
ku tidak seksi lagi. Aku
erangnya dengan ciuman bertubi-tubi. Tangan kekarnya lantas melepas paksa semua yang
kamar yang lama yang tersentuh birahi. Satriyo semakin terbakar. Tak p
an napas saat tubuhnya dikuasai Satriyo. Perlahan air mata Manda mengalir. Malam yang dia impikan akan menjadi indah, nya
uh Satriyo seolah tidak lagi kuat. Perlahan dia terkulai dan menyerah. Sement
Tubuhnya terasa semakin panas dan gemetar. Saat Satriyo mengendurkan tindihannya, Manda langsung
, Mas
ya dia ke kamar mandi, menuntaskan birahinya.
.
sam