Pelakor Sebaya
ama Satriyo Singgih. Lelaki yang dipanggil Pi lantas me
Lan
papi. Lelaki semester akhir itu memperh
i se
Ya, kalau minum obat
hem paham. "P
ma. Ujan soalnya, hehe," ucap Langit
k apa
ikan sang papi yang bekerja. Sesekali dia m
ang, kan?" tany
a. Masih banyak yan
asiswa Tekhnik Elektro itu pamit. Dia keluar ruanga
ada semester pendek dan ujian susulan beberapa fakultas. Langit ke kampus kare
lah celana panjang ketat, kemeja pas badan, sepatu hak tinggi, dan rambut indah yang dibiarkan tergerai. Langit mengerutkan kenin
ntap dan menatap ke depan. Suara ketukan sepatu tingginya menggema. L
*
tip dari balik kaca jendela, mengamati keadaan di
ak boleh aku ke sini," jawab Janice merengut
g, kan ini kampus. Nggak
ki itu mendadak ingat Langit, putra bungsunya yang beberapa menit lalu menemuinya. Kini dia teringat Manda, sang istri yang sedang di rumah. Kesehat
kursi Satriyo dan memainkan laptop. Sementara
itu,
bisa sembuh,
ersama Janice. Matanya tak sengaja menatap bingkai foto keluarganya. Foto yang diambil lima
ipi Satriyo lembut. Lelaki itu menggeleng d
ulu aja, Mas mas
ngu
n, Sa
konsentrasi
anja. Setelah mendaratkan kecupan dan pagutan mesra, Janice melenggang
ah tahun ini lelaki yang masih terlihat tampan dan lebih berwibawa di usia setengah abadnya itu menjalin kasih dengan mahasiswinya sendiri. Janice, mahasisw
tasi mata kuliah, sering bertemu,
dah berk
dekat. Lelaki itu siap kehilangan Janice andai dia memang akan pergi. Sat
i dulu, kok, Pak. Da
da wanita selain istrinya. Namun di lain sisi dia malu dan merasa bersalah. Statusnya dengan Janice sudah jelas, sebagai pasangan yang berselingkuh. Malu, karena Satriyo tahu usianya dan
mbunyikannya. Di kampus, Satriyo boleh saja bersikap biasa saja. Namun di luar, dia bagai remaja yang tengah kasmaran. Begitu pun Janice. Mahasiswi
akut ketahua
u tengah membaca dik
tah
a itu yang di
rkomitmen untuk tidak pernah mengungkit rumah tangga Satriyo lagi. Mereka merasa dipertemuka
*
pulang ke rumah. Langit yang belum ti
lem ban
lar kerj
sofa. Wajah lelaki itu terlihat lelah. Langit lantas mena
sudah
Habis minu
ngi g
ggu depan
bertanggung jawab, dan penyayang. Senakal apapun Langit dan Pelangi, lelaki itu tidak pernah marah sedikitpun. Langit tersenyum. Senyum karena kini sang papi kembali setelah dua hari di luar, mencari nafkah untuknya dan sang adik. Senyu
.
sam