Pelakor Sebaya
duk termangu menatap wajahnya di cermin. Jemarinya perlahan menyisir rambut hitam
Mas?" tanya
ri meletakkan kunci mobil dan
empu
as menghela napas pan
ni melepas pakaiannya dan meleta
ini Mas jar
a mema
k bia
ibuk. Kamu piki
ang seolah tidak suka diberi pertanyaan tersebut. Wanita itu tetap diam
as
ya. Tangan yang cenderung panas dengan aroma minyak penghangat tubuh yang menyengat. Sangat jauh berbeda dengan tangan Janice yang halus d
erlahan merebahkan tubuh di samping Satriyo. W
menarik lag
nya terapi yang menguar dan hawa hangat dari tubuhnya. Hal yang sudah biasa dia temui b
s .
uek saja saat lengan Manda melingkar di pinggangnya, memeluk dengan erat. Bias
riyo sembari menguap lebar. Manda h
tap Satriyo yang memejamkan mata. Manda tahu suaminya itu belum tidur. Hanya saja memejamkan mata m
puk mata. Manda mendongak, mencegah air matanya tumpah. Wanita itu hanya tidak ingin terlihat cengeng. Bu
*
iyo sudah membawa tasnya hendak ke kampus. Yang ditanya
mit ataupun bersalaman lelaki itu lantas keluar
ia melirik Pelangi yang juga menjadi saksi bagaimana sikap sang papi
k habisin, ya, Mi?" Langit langsung du
uka udah sarapan!" gerutu Pela
tan Mama Manda?" Langit menaikkan alis menatap Manda yang terse
berbisik. Dia juga melirik sang mami yang tengah mencu
s keduanya dengan hati nyeri. Ada sesak yang tak mampu dia jelaskan ketika menyadari bahwa Satriyo tidak lagi
aan yang ingin diutarakan. Pelangi memilih diam karena tidak tahu harus memulai pertanyaan dari mana.
*
r seksi yang berantakkan dan wajah tanpa make-up nyatanya justru membuat Satriyo beringas. Dibopongnya tubuh langsi
as sarapa
apam mengerutkan kening
uduk di sofa depan tivi. Disulutnya r
mbe
ak selera aja sa
masakan d
pi akunya yang ud
ik. "Aku pese
nggak
riyo. "Mas kan tahu aku nggak bisa masak," ucap Janice
tika sekilas dilihat mobil yang sangat dia kenali. Mobil putih itu terparkir di
an jika mobil yang dilihat adalah mobil sang
n kampus k
g di samping rumah tersebut. Pakaian wanita model terkini dan trendy terlihat masih sedikit basah di gantung di jemuran
m .
ghabiskan makanan yang dipesan Jan
a-benda mahal dan unik menghiasi rumah Janice. Rumah yang dibelinya sendiri dari hasil bisnisnya. Dia juga menatap
banget, sih
n Manda. Yang dia ingat, dia mendatangi orang tua Manda dan melamarnya. Semua terjadi begitu saja dan cepat. Namun dari hati kecilnya Satri
amun,
ice membuatnya bergelora. Belum lagi aroma wangi sabun dari tubuhnya. Satriyo lantas teringat Manda tadi pagi. Manda yang baru mandi sama sek
apa, si
eleng. "Mikir
mba
aki itu kehilangan sekian detik pemandangan indah di depanya. Pemand
.