Pelakor Sebaya
as dan dibiarkan jatuh di lantai. Menyisakan pakaian dalam saja. Wanita itu tersenyum menggoda dan meliukkan tubuhnya untuk menggoda. Satriyo gemas. Ditarik
ice. Erangan kecil dari bibir seksi Janice memacu semangat Satriyo untuk terus menuju puncak.
rkeringat. Kenikmatan untuk kesekian kalinya yang mereka raih berdua. Kenikmatan yang tidak mudah dilupakan Janice meski pernah merasakannya dengan para mantannya.
ah memejamkan mata. Lengan wanita itu melingkar di pingg
o mengusap pipi halus Janice dan mengecupnya. Seolah ta
a?" ucap Janice pelan
kamar dengan gambar bintang berwarna merah muda.
an memeluknya. Satriyo menarik kepalanya untuk rebahan di da
nggak seha
memang nggak pe
hnya semakin hari semakin pucat. Tubuh yang dulu berisi dan sintal kini semakin kurus. Jangan tanya bagaimana wanita itu di ranjang,
a Mas mau kita
nnya. Dikecupnya ujung hidung bangir
bagaimana, Sayang,"
k g
sama Manda. A
tanpa pakaiannya hanya ditutup handuk ke
u?" Janice menoleh. Satriyo dudu
sabar dengan cuma diam dan nggak pernah muncul di dekat kamu. Ngeliat kamu tapi nggak dekat, itu penyiksaan, Ma
Membuatnya semakin sesak. Air mata keluar t
limut ke tubuhnya. Dia mend
i samping telinga Janice. Wanita itu hanya d
yang tercecer di lantai. Perlahan dia mengenakannya. Na
aku b
ya untuk saling berhadapan. "Aku nggak mau Mas
rutkan kening
rling. "Mereka harus tahu
eleng. "Mas n
nap
ka tahu pe
o tidak peduli. Dia meneru
juga kecupan perpisahan. Janice hanya mematung menatap punggung Satriyo yang menghila
ir matanya membasahi paha yang terbuka. Janice membuang wajah, me
uat telinga dan hatinya seakan robek. Janice menutup wajahnya dengan t
di fakultasnya, Ilmu Pemerintahan. Mereka saling tatap saat pertama kali Satriyo memasuki kelasnya. Entah mengapa lelaki yang suda
Tatapan yang membuat keduanya saling berdebar. Bagi Janice itu bukan tatapan penuh nafsu akan tubuh indah
kannya kecewa karena tahu jika Satriyo sudah beristri, Ja
di media sosial. Mata bening Janice membulat. "Oh, dia, tho? Kayak nggak asin
h tak lelah mencuri perhatian Satriyo. Hingga kemudian mereka berte
tu pinta Satriyo saat itu. Bukan karena alasan hanya sa
ar. Janice merasa Satriyo lebih bersahabat dan membuatnya mudah memahami materi ketika dalam keadaan non
ana, saya rasa saya j
s kalimat lancang itu. Dia terlalu takut dan malu untuk mengetahui jawaban Satriy
pa harus setakut itu setelah
isnya ketika dibagikan Satriyo. Saat itu juga dia
h, sudah sejak lama say
erasaan kamu
a perasaan
yang kamu lakukan adalah bentuk dari l
g sama, Janice Michella H
makin tumbuh. Semakin besar. Cinta yang fitrahnya suci harus tumbuh di lahan yang salah. Apalagi keduanya lantas langsung menyiramnya dengan birahi
.