Tak Terduga
n saja karena Fiel bilang dia akan baik-baik saja. Dia sempat heboh sendiri mencari seragam karena Alexa memakai seragam yang lumayan ketat, janga
Alexa masih berada di bengkel dan Fiel sendiri lebih suka di antar jemput daripada menyetir sendiri. Mengh
L SCHOOL HAR
asi semenjak dia keluar dari mobil, banyak murid-murid yang memperhatikan tingkah Fiel, sebagian bertanya siapa gerangan anak murid perempuan yang cantik itu. Setelah melangkah kedalam sekola
ku an
cuek sambil terus berjalan, sebelum belokan koridor dia berhenti untuk bertan
eh tanya s
rbalik, matanya membola terkejut, Fiel b
abnya gugup, tangannya
dimana ruan
rus saja akan ada belokan di samping ruangan l
angsung menghela napas lega, tangannya masih agak gemetar di ajak mengobrol oleh Fiel, t
uangan lab komputer, disana ia melihat banyak siswa siswi berlalu lalang ataupun mengobrol di depan kelas. Setelah Fiel
itu si A
si bia
waktu itu ternyata bener-bener tebel muka. Iy
, dia gak pake make up. Bener sih k
anggu sama ni biang onar. Bener
ena dia pikir wajah cantik Alexa tidak tertutupi make up, tapi ternyata karena faktanya Alexa ini seorang
njadi pusat perhatian, apalagi tatapan mereka seola
ya tau kelas s
cepat, matanya membulat takut, tanpa sadar tubuhnya mundur dua langkah.
hanya bertanya bukan
a menunjukan jalan "XII MIPA 3, j-jalan saja lurus belma ka
Menemukan kelasnya yang ternyata cukup jauh dari tempatnya bertanya, Fiel masih melihat semua murid menatapnya dengan pandangan tidak
meja s
terlalu terkejut untuk tau
pas lelah, "dima
pai tidak ada yang memberi tahunya di
si
g dekat jendela, ada seorang siswa berkacamata berdiri samb
jah datar, sampai di meja yang di tunjuk Fie
ma ka
linga Fiel, dia hanya mengacuhkan itu, siswa yang tadi mengangguk ragu semb
*
guru yang mengajar mengacuhkannya bahkan mengabsen melewatkan namanya, menatapnya tanpa minat tanpa bertanya k
Pertanyaan bernada dingin itu mengalihkan perhatian Fie
ini, kamu seenaknya aja tidak masuk kelas berhari-hari tan
itu memandang tidak suka F
tidak sempat memberi kabar, ibu tanya saja sama ib
a kecelakaan, murid satu kelas berbisik heboh. Gur
ikut ulangan harian nanti setelah pelajaran tem
aja jalan menuju ruang guru
orang murid yang belajar tiga tahun di
i pelajaran yang sempat tertunda, kelas kembali kondusif, sementara Fiel menghela napas bosan, ia seperti menjalani ce
rid kelas berhamburan keluar begitu juga kelas yang lain, selagi Fiel berjalan mereka semua memandanginya, tatapan yang sam
ang, setelah itu kumpulkan di meja saya, inga
ia mengerjakannya seorang diri tanpa alat bantu apapun. Ruang guru ramai, semuanya melihat atensi siswi yang duduk tenang mengerjakan
guru matematika tadi, sang guru terkejut, heran melihat Fiel sudah selesai dengan soalnya, lebih
orang siswa laki-laki yang menghentikan jalannya, dia berdiri di tengah ramainya murid berlalu lalang. Fiel yang melihat itu bing
apa
itu hanya berdiri tegak dengan tatapan dinginnya, tidak terlihat ada niatan untuk menjawab, ju
icarakan tolong minggir,
agak kencang ketika melihat langsung mata dingin itu. Kakinya ia langkahkan melewati sisw
lo bisa bebas gitu aja dari masalah kemarin ?"
" Lelaki itu melangkah mendekati Fiel, matanya menatap terama
tidak berminat, pikirannya di penuhi apa maksud dari ucapan tadi, tatapan bencinya seolah melihat Fiel m
Alexa ini kenapa musuhnya sampai sat
*