Tak Terduga
tiap dorongan peluru yang keluar. Mata yang memancarkan keseriusan dan mulut yang terkatup rapa
elurunya
sten merangkap sekertarisnya itu sudah berdiri sigap menyambut nonanya yang baru selesai latihan menembak da
erapa
ng lewat 18
a lantas berlalu menuju ruan
ngan tissue yang ada di meja. Dia menghela nafas lalu menyugar rambutnya kebelakang, hari ini hari yang tidak terlalu sibuk untuknya, libur satu hari dari dua bulan yang lalu lumayan menurunkan pen
tkan salad buah 2 porsi d
bet diatas paha lalu mengambil sendak dan garpu yang ada di tengah meja. Dia makan dengan tenang, wanita
ubuh nona, agar nona tidak terlalu kaku setelah bekerja siang dan malam selama
n di telingaku kau merengek seperti bayi." Lanjutnya setelah meminum jus melon hampir set
tajam. "Saya rasa nona perlu melakukan itu, saya sangat khawatir ketika mendapati nona bekerja sampai
nnya ia arahkan pada asisten setianya. "Bel
s bekerja, saya akan menghandle semua perkerjaan nona hari ini lagi
aiklah aku akan pergi ketaman kota untuk menenangkan pikiran, melihat anak kecil berlarian pasti meny
a mengeluarkan banyak kata rayuan, dia tau pasti
*
iri, kau antarkan saja aku p
dia hanya diam memandangi hiruk pikuk kota sore itu. Mereka berdua tipe orang yang tidak akan mengeluarkan suara apalagi itu bukan hal penting
an mu jangan hiraukan aku, ketika in
membawa anak mereka untuk bermain disini, kebetulan taman yang Fiel datangi terdapat berbagai macam sarana bermain anak. Rasanya menenang
an sisi tragis dalam hidupnya. Sebelum menjalani hidup suram seperti ini dia lahir di keluarga yang harm
mengurus rumah dan anak-anaknya, mempunyai rumah 2 lantai yang cukup besar untuk 4 orang dalam keluarga, kakaknya berbeda 3 tahun dengannya, b
yang cantik dan periang. Kakaknya bernama Rafiel Dimitri. Hari itu hari minggu dia ingat dengan sangat jelas, pagi-pagi sekali dia merengek pada kakaknya untuk dite
etuju untuk menemani adiknya bermain di taman,
sendiri ma, jadi kali
l mereka. Anak perempuan mereka langsung berlari kesana kemari ketika sampai, teman yang lainnya mengikuti
rjalan riang ke arah mobil, tujuan mereka sebuah restoran makan yang terkenal di daerah itu, sebenarnya tidak terlalu jauh berkendara selama 3 menit saja sudah samp
iba melintas mobil box putih dari arah berlawanan dengan kecepatan penuh. Tabrakanan antara dua mobil di perempatan jalan yang lengang tak terelakan
beberapa menit kemudian, semua orang berbondong-bondong menyelamatkan semua penumpang
menyakitkan seorang diri." satu tetes air mata
seberang taman kota. Fiel berjalan pelan kearah zebra cross yang ada lampu merah di depan sana. Suasana taman kota semakin ramai saja banyak
enyebrang entah di tempatnya ataupun di sebrang jalan. Dia akan menyebrang ke arah mini m
anak dan seorang ibu yang tengah menenangkan anaknya, setelahnya di
angis?" Dia berjongkok mensejaj
au mengambilnya, ibuku bilang itu bahaya." terang
mobil dan motor nanti kita beli lag
ihat ke arah tengah jalan, disana memang ada balon gas bergambar iron man dengan benang d
itu. "Akan kakak ambilkan, tapi adik manis jang
aja itu bahaya mobil
Si ibu berniat melarang gadis cantik yang menaw
hijau tapi detiknya sudah di angka 8. Oke, walaupun lampu merah berjalan agak lama tapi melihat ramainya kendaraan pasti akan sulit apalagi balonnya tidak diam karena an
kencang yang memekakan telinga, Fiel menoleh cepat kearah mobil yang melaju kencang. Bagaikan slowmotion, mobil putih itu menuju l
arahnya tanpa menabrak mobil lain. Tapi terlambat, tubuhnya sudah tidak bisa bergerak tangan kanan yang memegang balon terlepas begi
as. Kap depan penyok dan mengeluarkan asap. Lalu dia melihat orang-orang mulai berdatangan melihat
*
au kem
entikan langkah
dulu sebentar bi.
ah masakin cumi sambel ijo kesukaan non." Dia bi Marn
i Alexa Putri Sagara, nona
nona mudanya seakan ada hal yang sangat penting menunggu. Setelah keluar da
bih memilih wanita lain, tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu, situasi yang membuat orang-orang salah paham
k pernah mau jika pria idamannya menatapnya dengan benci. Sungguh d
" Alexa menangis keras, dia memukul setir kem
ingin menelepon kedua orang tuanya karena hari ini dia berulang tahun, 18 April hari rabu, menelepon
ekali jadi benar-benar tidak bisa pulang, lain kali saja oke, bi
seperti dulu, atau betapa muaknya dia dengan kehidupan sekolahnya. Dia hanya ingin mempunyai tempat berkeluh kesah
tul-betul mengharapkan kasih sayang. Setelah panggilan itu tertutup, Alexa langsung menangis kencang dia membanting kuat ponselnya hingga hancur. Menangis
ang terdekatnya. Hanya itu. Terlalu larut dalam sedihnya Alexa tidak sadar kalau mobilnya melaju
yang dan tergeletak bersimbah darah, karena kaget luar biasa dia membelokan mobilnya kekiri menabrak mobil lain. Kepalanya terhantam kuat pada setir kemudi, bisa dia
*