icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tak Terduga

Bab 10 Bastian

Jumlah Kata:2576    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

dengan cepat, 7 menit dirasa seperti berkendara 7 jam tanpa peduli dia akan menabrak atau di kejar polisi, lam

yang menyapa, kakinya ia larikan ke lantai dua ke arah kamar berpintu biru, suara menjebla

Fiel bi ? " Tanyanya den

ak, bibi kaget makanya langsung telepon aden."

besar yang di tiduri seorang wanita muda, matanya terpejam, banyak alat-alat medis yang terpasang di tubuhnya, hidung

i Yuti, seorang wanita paruh baya yang ia tugaskan menjaga dan memberikan akses membersihka

a rasakan setelah sekian lama sang nona tidak pernah merespon bahkan saat ia menangis di depan tubuh yang terbaring itu

ut setelah menenangkan diri di taman kota. Dia berlari kesetanan menghampiri kerumunan orang yang mengelilingi tubuh bersimbah darah, dunianya seakan runtuh saat itu juga, merengkuh tubuh sang nona sambil menang

ehilangan lumayan banyak darah, yang paling parah adalah kepala sang nona yang terhantam kuat badan mobil membuat gegar otak yang lumayan serius

el ke rumah agar dia bisa merawatnya dengan mudah, dia membuat keputusan ini agar tidak ada yang tau bahwa nonanya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, ketika para klien dan pegawai bertanya kemana sang nona Bastian hanya menjawab bahwa sang no

bi, dia pasti sedang berjuang untuk kembali." Kat

pasti ingin kembali."

ersenyum dengan teduh. Dalam setiap napasnya ada doa untuk sang nona agar seger

miskin di akibatkan sang kepala keluarga mengalami PHK besar-besaran di tempatnya bekerja, ayahnya seorang mandor di sebuah pabrik, ibunya penjual kue rumaha

rjaan meski sudah melamar kesemua tempat, ibunya jatuh sakit di kerenakan stress dan meras

makin tidak terkontrol dengan alkohol, dan Bastian menjadi samsak tinju sang ayah bi

au memakan masakan Bastian. Dirinya hanya mengiyakan, berjalan terges-gesa keluar rumah menuju tukang soto yang berada di dekat jalan besar, Bastian harus berjalan

yang lumayan padat kendaraan, namun sudah 20 menit dia berjalan matanya tidak menemukan tukang soto, hari sudah mula

iapa tau ada tukang soto yang terlewat oleh matanya, tapi tidak ada yang dia harapkan. Pilihannya sekarang hany

udah tutup, untuk kawasan pertokoan ini sebenarnya agak gelap dan terlalu sepi, kendaraanpun melaju terlalu cepat, ketika hendak menyebrang untuk berjalan kearah tukang nasi goreng yang ada di ujung jalan,

a temannya yang sedang duduk memegang botol minuman keras, Bas

ja si preman lebih kuat mencegkram tangannya. Teriakannya hanya

mau nolongin. Percuma. Udah diem ikut aja." Itu kata prem

utih lagi, pasti kaya

an yang mencengkramnya kuat, ketika ada celah dia berlari sekuat tenaga lebih masuk ke gang sempit itu, lebih jauh ia berlari lebih gelap pula g

adi Bastian bisa lari dengan tubuh kurusnya. Di ujung gang Bastian melihat ada cahaya silau dari lampu jalan, larinya

kan kepala melihat sekitar sekiranya ada satu orang yang dia bisa mintai tolong tapi nihil jalanannya kosong tidak ada orang sama sekali dan sialnya lagi hujan tiba-tiba mengguyur dengan sa

gedung. Bisa ia lihat ini kawasan apartemen yang sepi, ada beberapa ruko bertingkat dengan plan

dangnya, salah satu preman yang bertato banyak menarik kuat rambutnya,

itu menamparnya dengan kuat, si preman bertato bahkan melemparnya ket

ajahnya dipenuhi dengan darah, Bastian berteriak meminta tolong, tangannya ia arahkan ke perut dan muka secara bergantian menghalangi tendangan preman yang ti

detik hingga akhirnya salah satu dari mereka berteriak dan mereka lari tunggang langgang masuk kedalam gan

jauh dari tempatnya berdiri seseorang keluar dari sebelah mobil box putih, tangan kirinya memegang payung merah dan tangan kanannya memegang handphone yang menyala, Bastian menyipitkan mata untuk me

, lebih baik segera pulang, jangan masuk

ika di langkah kesepuluhnya gadis itu berbalik menatap Bastian yang juga tengah menatapnya,

aku, kau bisa mati lama-lama di baw

t mendengarnya dan ragu apakah harus ikut atau tid

dar dari acara melamunnya, mungkin lebih baik ikut dia karena mencari pertolongan yang la

langkah gadis yang menolongnya, berjalan melewati dua ruko bertingkat dan satu gedung

ya menunggu Bastian yang masih agak jau

emen ini lumayan besar, setelah melewati pintu ada dapur kecil dan meja makan dengan empat kursi, di depan dapur ada space yang di isi lemari

begitu segar dengan piyama bergambar pinokio, di tangannya ada kotak

dan perban. Kemudian berlalu kedapur membaw

sampai separah ini ?" Tanyanya pelan, tangan

n?,," ia memeras pelan handuk kecil itu lalu me

ulai menggigil merasakan kedinginan angin dari Ac ruangan. Bibirnya b

kedua lengannya. Selesai membersihkan luka berdarah Bastian, dia menyuruhnya pergi kekamar yang ada d

rhasil membuat tubuhnya nyaman dengan baju ganti yang bersih dan besar di tubuhnya. Dia

a sebentar, tangannya menggiring nampan berisi sup den

a tangannya gemetar memangku mangkuk sup yang panas. Dia gugup sekali

egitu oleh preman?" Pertanyaan

tiba di paksa i-ikut mereka, ka-katanya aku akan di jual, makanya aku lari

"lalu kau sedang apa sampai di tangkap

, tapi tukang sotonya tutup, a-aku mencari tukang soto yang b

urka ayahnya yang sedang menunggu pesanan untuk makan malam sang ayah, pasti ayahnya

am hatinya Bastian tidak mau lagi dipukuli setiap hari oleh ayahnya, dia rindu sekolah, dia rindu bermain dengan teman

untuk tidak pernah kembali kerumah dan juga pada ayahnya seperti yang

alu malu untuk memulai percakapan, namanya Cassandra Dimitri, dan setelah tinggal 2 tahun dengannya bar

an, hingga sekolahpun semua nonanya yang tanggung, untuk sekolah Fiel bilang hanya akan memberikan pendidikan kh

nis di usia muda. Di usia 15 tahun Fiel menyuruh Bastian untuk belajar bersama dalam mengurus bis

kelanjutan rapat yang tadi dia tinggalkan. Bastian menghela napas, untuk hari ini dia tidak bisa menemani sang nona

ang masih tertidur. Tangannya mencengkram kuat pintu kamar, hatinya masih belum menerima k

u menghapus berita kecelakaan waktu itu dan dia belum menemukan waktu yang tepat

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka