Mr. Right
memperlihatkan senyum miring yang membu
au masih
dak mengenali suaranya sendiri. Dia berani bersumpah diriny
agai balasan sudah mentraktirku espresso," kata Dean m
nyesalan. "Terima kasih sudah menawarik
lan sudah berdiri di sebelahnya, yang segera meneruskan, "Aku lupa sudah membuat ja
ang muncul di belakang Alan. Namun, Tony segera mengu
kan merasa tenang jika dia bisa mengantarmu darip
sudah janji mau mengantarku,"
ataupun membaca isyarat Angie, Alan
ebar dan bibirnya membentu
y melambai sekilas, raut wajahnya menu
kah dia ikut Dean? Sedangkan pilihan lain yang ada hanyalah dia harus ber
andangnya dengan
ria seperti Dean, tentu saja jawaban yang lebih bag
embukakan pintu mobil yang t
a dua laki-laki di dekat pintu kafe saat me
akak laki-laki," tanya Dean set
Tony merupakan karya
h satunya tidak mirip denganmu
darah campuran K
gukan kepala singkat. Dan ke
a juga agak bingung ingin membicarakan apa. Rasanya dia sudah mereka sudah membahas banyak topik sewaktu Dean meminum espresso-nya ta
engantarmu pulang. Apa kau tidak tinggal d
aksud untuk menguping
bisa didengar orang. Itu bukan semacam obrolan rahasia
nggal bersama o
rnya. Mereka su
turut ber
Angie berharap usahanya un
n di mata Angie sebab dia seger
i saat tidak sedang mem
akukan ini
itu ini
, dia menutupnya lagi. Tiba-tiba dia mengernyit. "Tunggu
erasa senang bisa melihatn
menjawab. "Aku hanya ingin
sungguh-sungguh, tatapan pria itu pun begitu
bih mengenalmu?" tan
ernah bilang
maksudmu in
ya kau satu-satunya yang bertanya?"
oleh mengajukan pertanyaan padaku. A
tidak se
nap
gunan yang letaknya beberapa meter di depan mer
i tempat kumuh, namun juga bukan gedung mewah. Ada dua belas kamar yang terbagi dalam tiga lantai, tanpa lift, hanya tangga. Dan semua pintu serta jen
arap suaranya terdengar biasa dan san
li beralih pada Angi
rarti bahwa kau batal mempromosikan CofeCafe pada setiap
di kau bilang ini seb
eh di perut Angie. Adapun dia merasakan sebuah tanggapan yang benar tetapi tidak logis adalah meraih waj
Aku akan tetap melakukannya. Kalau kau masih ingat
l. "Kalau begitu ak
harus merasa
ng masuk Dean atau tidak. Selain demi kesopanan, memandang mata biru Dean lebih lama dan-kalau
l secara tiba-tiba langsung menim
u tidak
"A-apa? Kau men
mu sama persis seperti yang kuliha
bahkan saat menyadari rasa tidak percaya tersirat di wajah Dean. "Sekali lagi terima kasih sudah men
aku me
keluar mobil. Dia membungkukkan badan di luar
tidurmu nye
u j
li menjalankan mobilnya lagi, namun tatapannya tidak pernah lep
Dia mengamati jalan melalui spion di sisi yang lain. Setelah membiarkan sebuah miniv
mobil, dia melihat pintu di lantai dua, tepat di samping tangga, mengayun menutup. Dean sama sekali tidak berniat untuk turu
dela mati dan berganti cahaya lain yang lebih redup
ebenarnya kulakukan d
era men
jadi bodoh, Dean," katanya member
lu memakirkan mobil di sebuah kelab. Dua penjaga di pintu mengena
ng DJ langsung terdengar. Irama yang begitu cepat dalam volume sangat keras terasa sepe
bih dulu. Namun, karena sekarang sendirian, dia berjalan menuruni tangga. Dia menyisir bagian tepi lantai dansa-di mana terdapat kerumuna
kkan sudut bibirnya. "Belakangan ini aku
ah punya
t naik, namun dia tid
" kata Dean. "Dan t
angnya sedikit-sedikit pada shaker. Setelah mengocoknya sebentar, di
uki kursi di sebelahnya. Setelah memesan minuman p
saja, Sir?" suar
bisa melihat celana jins dan atasan model kemben dari bahan kulit yang dikenakan wanita itu. Setela
ng