Mr. Right
nton film di rumah. Dan tiba-tiba perut Angie berbunyi saat kepalanya membayangkan irisan tuna dan parutan k
tanya Raquel mendengar bunyi gemu
al dan beberapa potong biskuit jam tiga
dahinya sama sekali tidak berkerut berkat perawatan
Apa kau bermaksud menyiksa perutmu?"
ulai mengomel
ngan pola makanmu.
kan tetap di sini dan membahasnya? A
ir Raquel yang tampak mengerucut ingin sekali menceramahinya. Namun, di si
i geraman tertahan di perut Angie ya
endek. "Kita perlu meng
mengikuti Raquel yang lebih du
nya ketika Raquel membuka pintu restoran. Sudut matanya mengitari ruangan selua
dainya saja gadis itu mulai melompat-lompat penuh semangat, walaupun dia sang
meja persegi paling ujung di sisi kanan, tepat di
ria sedang duduk berhadapan. "Kau sudah menunggu lama?" dia bertanya
dia seloyang pizza yang ingin segera dinikmati, Angie menduga dialah si Mr. Right. Bu
id
Right menjawab. Suara bassnya
kan. "Kenalkan, ini Sam Grownfield, manajer hum
singkat seakan-akan tidak sabar menarik lengan Angie agar
harus mengalihkan tatapannya dari sosok Raquel. Bisa maklum, Angie memperlihatkan senyum
gan Dean Carter." Suara Raque
rik statis. Nah, mungkin ungkapan itu agak berlebihan, namun n
mbut sewarna tembaga bergelombang miliknya sedikit bergoyang saat dia bergerak mengul
tiga bulan dia sering mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan perhatian dari sang Mr. Right. Dean Car
ona fisiknya. Meskipun, selama ini dia tidak pernah me
elanturnya, Angie langs
, batinnya mengingatkan dirinya sendiri, di
h baik daripada jika dia berada di sampingnya. Dan pria itu benar-benar tampan, meskipun ada kesan susah didekati. Dia terlihat kurang responsif dengan us
Sahabatnya bagaikan pizza dengan toping lengkap; memiliki wajah cantik, karir mapan, sifatnya supel dan mandir
ongkongannya. Sungguh jahat benaknya memikirk
uat Angie sedikit tersentak. Untuk sesaat lupa akan dirinya y
at?" kata Raquel men
l dalam suara Raquel, namun dia meyakinkan dir
a Angie untuk menghalau keheningan. Jika hanya berdiam diri, mungk
" Raquel menjawabnya
ar perubahan suara Raquel, Angie bert
terlalu cepat itu memb
rasa kesal karena
id
nyaman dengan sikap Raquel. "Apa aku sud
id
p Raquel sama sekali tidak menunjukkan
n Sam tidak ada kesibukan di akhir pekan," kata Angie menyarankan. Da
Dean hanya un
mun segera mengurungkan niatnya. Barangkali pertanyaan itu tidak bisa membantu Raquel meras
nghela napas panjang. Pandangannya berpaling ke bagian luar
e setelah keempat roda mobi
harus kembal
engaman sebelum membuka pintu. "Te
ng memba
dia." Angie menyeringai, namun Raquel menanggapinya dengan s
ran pastilah Raquel benar-benar kecewa karena gagal nonton film bersama Dean, Angie masuk ke dalam flat. Masih ada waktu du
memperpanjang ceritanya. Setelah negosiasi alot dan persetujuan kenaikan gaji sebesar tiga puluh lima persen, akhirnya dia setuju untuk meneruskan tulisa
erta senyum menawan yang sama. Kali ini Angie hanya perlu membayangkan Dean saat mendeskripsikan Dylan. Perawakan keduanya sangat mirip
sejenak sebelum bergum
untuk menghapus lamunannya. "Ast
uat Angie terlonjak di atas kursinya. Setelah mengambil pon
ta Angie setelah me
tinya ada bunyi tawa lebih dari satu orang di latar bela
ampai dalam dua