Mr. Right
a, Dean Carter menjabat tangan pasangan McKenzie yang menunggu
," kata Mr. McKenzie. "Jadi
is profesional. "Kami akan melakukan yang te
Joey." Mrs. McKenzie tersenyum ramah, m
pintu bagi pasangan berusia lanjut yang mas
ng kembali dikemudikan sopir pribadi mereka tak lam
as McKenzie. Jika keluarga White diibaratkan sebagai berlian, maka pasangan McKen
hitam kesayangannya yang dikendarai petug
kerja itu bersikap dingin dan cuek. Namun, dia tahu pria itu, seperti dirinya, sesungguhnya merasa senang akan
u Liam yang menyetir sementara Dean duduk di belakang layaknya seorang bos dan bawahan
kaca spion yang tergantung di atas dasbor. "Bos, kau tidak keberatan
ia rancang pada Tablet PC di tangannya. Sebenarnya ini bukan pekerjaannya, melainkan tug
keluar dari mobil setelah mematikan mesin dan membiarkan alat p
saja mendongak, memandang ke arah luar melalui kaca jendel
e, sedang me
mengeluarkan tawa kecil. "Ast
k Angelina Bale di atas sepeda masih ada. Dia hanya me
as meletakkan Tablet PC yang semula dipeganginya. Dia keluar dari
n mesin dan mengarahkannya ke jalan ray
angi jalan wanita itu. Yang dilakukannya hanya menjaga j
lakukan sekarang? Apakah aku seorang pengun
u-turn, dia pun berputar balik, berniat kembali ke minimarket. Namun, sebel
berputar mencari-cari sosok Angie dan sepedanya. Cukup lama berlalu dan usahanya belum membuahkan hasil, di
k datang dari samping dan menghalangi. Beberapa kali dia mencoba menyalip dan gagal. Setelah akh
arena tidak bisa menemukannya di manapun, dia menyera
g belum selesai dia baca dan di sebelahnya terdapat sebuah Tablet PC yang juga menyala menampilkan sebuah interior ruangan dengan nuansa u
Dean merasa tidak yakin dengan penglihatannya sendiri. Bar
a menyandarkan punggung pada sandaran kursi, sebuah dering panggilan masuk yang berasal
atanya setelah me
ngganggu? Tak apakah kala
ibir Dean melengkung. "Kau sama s
au datan
hkan sesuatu?" D
berang tida
inginkan untuk kubawa besok? Nove
kan apa-apa. Yang pentin
Kau yakin tidak ing
lum lawan bicaranya menjawab, "Hanya tee
a. "Oke, ak
angen
a merind
rsama?" Suara lawan bicarany
asalah ini, Jess. Dan kurasa
Tak bolehkah aku memutuska
nginan Jessica untuk keluar dari rumah akan membuatnya nekat melakukan tindakan bodoh. Kar
lagi
dang merajuk? Mun
"Besok aku akan membicarakan hal
Jessica seketika te
ku ber
arus memenu
Tuan
engeras suara ponsel Dean. "Kal
ketemu
pintu ruangan terbuka dari arah luar. Liam berj
ku tanpa mengetuk lebih dulu," kata Dean bernad
Dean mengerutkan kening. "Ada a
pak tercengang. "Ak
? Bertengkar d
rasa kesal
naik. "Kenapa aku
market." Liam memberi jeda cukup panj
n kemudian dia mengingatnya. "Oh, benar.
erlebih saat mengatakannya, wajah Dean tidak
kenapa kau tidak menga
n? Aku tidak
an ingin memukul sesuatu, namun
tir kopi," katany
k mas
memesannya
sekalian untu
juga dijamu masakan Jepang oleh pasangan McKenzie. Namun, melihat Dean tampak serius menghadapi laptop, Liam mendu
rapa artikel mengenai ulasan buku. Dia perlu mencari t
i dan Angelina Bale pada waktu yang sama. Aku m
i Dean mengerut, mencob
engetik kata itu pad