icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mr. Right

Bab 8 Delapan

Jumlah Kata:1293    |    Dirilis Pada: 22/05/2022

n Ca

ncicipi espresso." Pandangangannya menjelajah berkeliling dan sekejap kemudian binar di wajahnya men

tutup. Masih ada waktu. Kau

ten

gadis SMA tadi saat Alan mengatakan memberi kesempatan tiga atau empat l

oleh duduk di ma

alan pada Dean. Pria itu berjalan lurus dan mend

e setelah berdiri di seberangnya. "Kami menyediakan

g. "Itu saja u

pan sosoknya sudah berada di dapur. Tidak perlu menunggu lama,

gka kau datang

esai agak lama. Karena malam ini aku harus menyetir cukup jauh, k

au terlalu berlebihan mempromosikan usaha kakakm

ku belum pernah menjumpai bari

ambil satu cangkir untukmu

kup hari ini, jadi aku menolaknya. T

"Yah, mungkin lain kal

iku lagi," kata An

kafe tutup, Angie memutuskan akan memberitahu sahabatnya lain waktu. Lagipula, sesungguhnya Angie sangat ingin menikmati saat-saat ini,

ng

r panggilan mendesak tersebut.

apa kau membantu di

di akhir pekan dari sor

isu yang sedang beredar di surat kabar, bahkan iklan yang sering muncul di sela-sela aca

menyukai teman mengobrolnya. Namun, otak dan sebagian besar organ di tubuh Angie

jahnya menyiratkan rasa tidak enak hati. "Harusnya

pat. "Tidak. Tidak.

agak merah. Apa kau

ecuali bersikap bodoh dengan melamunkan orang yang berada di

"Astaga. Ini sudah waktunya kalian tutup kan? Aku melih

i belakangnya. "Tidak apa-apa

pi di sini." Dean bangkit dari tempat duduknya. "Berapa aku harus membayar secangk

wab Angie ta

an. Aku akan

tiran dariku karena kau sud

s dilakukan olehnya. "Ini bukan sogokan, kan? Jangan-jangan kau berhar

harap seperti itu," jawab

as. Meskipun tanpa sogokan pun aku akan tetap melakuka

sih untuk

ih juga unt

agak lemas seketika. Namun, entah bagaimana wanita itu juga tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang bur

ngguh mengerikan cara dirinya mendambakan Mr. Right sahabatnya sendiri

rima kasih untuk espresso nikmatnya," kata

n menuju pintu. "Kuharap kau

osan melihat wajahku sering muncul

h, aku tidak akan pernah

malunya, setelah menyadari ucapan tanpa pikir panjang yang baru saja terlontar

n, Dean memecahkannya dengan tawa. "Nah, kua

mengayun tertutup di didepannya

hmu." Alan tiba-tiba muncul, membuat wajah Angie semaki

n bertali yang menggantung di pintu bagian a

ia? Paca

ya t

g teman dan seorang laki-laki

benar-benar butuh tidur," katanya mulai merapikan meja dan kursi. "Oh,

a gratis. Jarang sekali adikku memiliki seorang teman laki

emberikan balasan apa-apa, Tony, yang sedang mengelap meja bar

emancing," bantah

ony mengabaikan sahutan Angie. "Kuharap dia bi

umamkan pe

an seisi kafe. Dan Alan membagikan sepuluh dolar untuk kedua pegaw

rakhir kita hari ini," kata Angie menjawab

bil

ap

u-" Alan sengaja mendeskripsikan Dean seperti itu karena selain tidak mengetahui namanya, di

u berhenti

pi untuk teman laki-laki adikku yang datang berkunjung kan

gabaikan tawa tertahan Tony. Lalu, dia bertany

mas

ggu di luar." Angie meraih t

sepeda. Namun, di satu sisi dia juga tidak terlalu membutuhkan kendaraan itu. Sepeda semasa kuliahnya masih bisa mengantarnya ke manapun dia mau.

ti saat melihat seseorang berdiri menyandarkan tubuh

au masih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka