Mr. Right
u dan melengking, terdengar bagai
salah mendengar kata Angie yang diucapkan Dean menjadi angel, barangkal
hnya. Di saat yang sama, Dean merasa kehilangan minat terh
udya bertanya.
Dean menjawabny
Kau memiliki nama yang sa
Jadi dia memberikan nama itu untukku." L
bumu. Kau memiliki tubuh yang bagus dan wajah tampan s
Dean menoleh dan untuk pertama kaliny
i suara merdu, wajah menawan, dan tubuh sempurna, dia pastilah wanita idaman para pria. Dengan pinggang rampin
lebih besar dari ukuran normal. Meskipun terlihat manis saat te
Angie tidak memiliki arti spesial untuknya, jadi mengapa dia ha
rlihat sedang me
uat Dean kembali memper
akan di keningmu. Apakah
ukan hal
enari?" Senyum Claudya kembali mengembang, membuatnya terlihat s
lina Bale lebih banyak. Dia kemari untuk minum dan bersenang-senang, jadi tid
kata Dean salah satu sudut bibirnya ke atas, cara memikat yang dia tahu tidak
ti sedang melamun atau terhipnotis. Namun, bi
kan wajah ke telinga Claudya. Kemudian berbisi
ya balas berbisik. "Apakah kau tahu t
au ikut denganku." Dean men
nyum sensualnya lagi. Dia juga turun dari kursi dan me
Miss Claudya Smith ke
secara diam-diam, seketika menyeringai. "Tentu saja De-Kevin,"
ah satu sisi payudara yang tersembunyi di balik kembennya menempel pada pria i
engendarai mobil?" tanya Dean saat mereka
aik taksi. Aku berpikir mungkin akan mab
mengatarmu nanti. At
Dean. Rasa kagumnya sama sekali tidak disembunyikan saat mereka me
sana. Meskipun tidak terlalu mengerti mobil, dia tahu kendaraan itu
beratan menaikinya," ka
Ini bagus sekali, Kevin.
alah satu k
untuknya. Lalu memutari bagian depan mobil
raya memasang sabuk pengaman. "Ruangan de
n itu. Tapi kali ini aku lebih memilih tempat yan
ga meny
emudian. Melihat Dean, seorang petugas berseragam den
ihat berusia awal dua puluhan itu me
Apakah yang
, S
ntukku. Aku membut
nuju lift, saya akan m
, tidak bisa berhenti tersenyum. Teman kencannya malam ini jelas bukan orang sembarangan dan merasa beruntung. Seandainya dia b
dua. Terus naik, kebetulan tidak ada orang lain, hingga mencapai lantai empat puluh empat. Ha
a menikmati hotel
n memasukkan beberapa lembar ua
h untuk Anda
ar tertutup. Seketika Claudya menatap
ah sekali. Apakah kau
n kursi yang mereka lewati. Dia telah melepaskan dasi sebelum mendatangi
an sekali tidur di
ergerak nai
Claudya mengedipkan salah satu matany
en
ertemu dengannya, baru saat ini Dean melihatnya s
an mengecup bibir Dean sekilas. Hanya menempelka
," bisiknya sebelum menghila
e arah jendela kaca yang memenuhi seluruh permuk
mikirkan sesuatu, namun kepalanya terasa penuh sehingga tidak ada pemikiran baru yang bisa menerobos masuk. Di saat yang sama, kepalanya juga
udah s
akang. Dia sama sekali tidak mendengar suara langkah kakinya
mandi jug
mpel di punggung Dean membuat sua
athrobe di dekat jendela. Berdiri di bawah pancuran dan basah oleh
t kembali memasuki kamar, Claudya sudah berpindah ke ranjang dan sedang mel
bibirnya tersenyum dan turun dari tempat dan menghampiri Dean. Dia memeluk
embuka kancing teratas kemeja biru milik Dea
iba ada hal lain yan
ndurkan kepa
out. Kalau lapar, pesan saja sesuatu. Aku yang a
pannya redup, merasa bingung harus bagaimana. Saat otaknya berhasil mema
ra menyusul.
halangi pintu yang mengayun menutup. Turun ke lantai da
er? Anda
nggal lama. Bisa k
ru
dia pesan dan masukkan sem
akah Anda akan
ir sejenak sebelum
as valet, Dean bergegas mengendarai mobilnya. Dalam kecepatan tinggi, d