After Marriage
i sambil mengelus perut six pack-nya dengan
lu. Masa makan lagi?" Aku menatapnya
aannya lapar mulu." Dia menged
ous k
sannya cuma aku yang antusias sama p
aya menunjuk sebuah mall yang tak jauh dari posi
...
bertingkat itu. Ada gurat kekecewaan d
akanan khas Si Kabayan itu. Baru saja memasuki cafe, tiba-tiba sebuah
ikan tangannya ke arah kami. Kak Rai tersenyum menghamp
bertemu. Aku menyambut ramah jabat tangan Ka
emu kamu, Sa. Jadi, pa
rkataannya. Memang terakhir berte
tiku. Wanita yang seenaknya mencium calon suami orang. Di samping
, istriku sekaligus partner kerja." Aku menja
ai tidak bercerita tentang lamarannya waktu itu? Aku t
ia terus-menerus menatap ke arah Kak Rai Padahal
k di telinga Kak Rai. Meskipun Kak Rai menghindar, sehingga jarak m
ta Kak Rai langsung mengikuti langkah Saskia yang ber
ba tetap tersenyum walaupun sebenarnya tanganku mengepal, m
acar eh yang satunya ngaku teman." Kak Tio menjela
aku mulai tertarik un
kerja. Ada-ada saja ulahnya yang kadang sampai bikin g
kata yang janggal itu. Jelas-
et itu adalah Davina. Aku masih ragu soal kedekatan mereka. Ny
Rai mau aja mela
os kami. Mana mungkin kami t
i sudah berada di depan kami sambil membawa paper
a Kak Rai yang kujawab dengan
yang tidak sengaja menjadi informanku tadi. Sebelum be
teman-teman di kantor, ya! Aku sudah me
apaan,
awab Kak R
, Davina segera membuka isi paperbag
tra Wiryawan dengan
ak percaya. Seolah baru saja mend
, Rai?" tanya Kak Tio yang sud
ah seperti kepiting rebus menahan malu. "Jadi, benar kat
mat yang benar dari ucapan
erpamitan dan meminta maaf karen
dengan pikiran masing-masing. Sesampainya di
ilku ragu he
mm
selebihnya boh
ngsung dari tadi?" Kak Rai mengerling
sedi
bisa mencoba percaya pada semua keputusanku. Insha Allah, semua sudah jadi takdir bagi kita." Ada jeda se
memiliki tingkat kejahilan tertinggi itu bisa berkata seserius itu. Anggukan
rtemen miliknya setelah ber
kecil kami yang penuh cerita. Semoga masa de
i sembilan puluh persen. Rumah yang semula
ga. Mereka berlarian mengitari seisi rumah. Sedangkan, ibu mereka ma
di?" tanya Ibu sambil mel
ia mau cuti panjang." Wanita berhidung mancung itu mengelus perutnya yang bunc
besar, Amara. Harusny
kakaknya yang cantik ini nggak datang.
giku dan Kak Rai. Suster cantik itu, kini menjelma men
ya? Pecicilan." Aku menatap ngeri kedua bocah hyperacti
epatnya mirip kamu sama Raihan. Untung aja mereka saud
etika. Teringat kebiasaanku dan Kak Rai saat
ang sudah dilipat Ibu. Beliau tert
adi istri Kak Rai nanti. Sedangkan sisanya, a
intar berwarna gold itu. Aku segera membukanya sambil ber
ngap
pesan dari ca
nonton si kembar n
ya? Ada Nadin
ya
nih, sama mereka. Jadi
aikat nakal itu. Mereka mencuri
ngen sam
a acara pingitan, aku pas
Ketemu S
l tak mendapat
pi ketemu
bah merah, menahan reaksi
na perasaan Kak Rai saat ini. Bagiku, membayangkan saja mem
vas bunga pecah dari arah ruang tamu. Se
kembar!" Aku me