icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

After Marriage

Bab 9 BIMBANG

Jumlah Kata:1061    |    Dirilis Pada: 24/04/2022

angkan saja, ketika suami yang sudah sejak beberapa hari ini kau tunggu kabarnya,

nyum tengil yang kini seolah menjadi hal wajib ketika ada bersamaku. Aku benci dia. Aku ben

ngannya. Biar saja dia kembali ke kamar lamanya. Toh, setelah maupun sebelum m

uin tuh dari tadi. Masa Ibu yang harus nemen

saja." Aku bergeming. Aku tak mau ke sana. Untuk apa? B

urin begitu. Kamu nanti yang do

mana aku bisa menjalankan kewajibanku sebagai is

udah begini mau tak mau aku harus keluar karena aku nggak mungkin mengabaikan Ibu yang dala

, Bu. Ini Ni

h tak mendapati Ibu di sana. Mungkin beliau sudah kembali ke

sa. Ingin sekali aku menggebrak meja dan memakinya sesuka hati. Sayang, Ibu ada di

pada pria yang hanya bisa

jadi belum lapar. Karena habis masak se

oo

vorit. Ada baiknya aku memiliki suami yang sudah mengenalku dengan baik. Kalau tidak, aku tidak akan bisa menikmati ma

tku makan terburu-buru. Aku harus menghabiskan makanan ini dan langsung kabur lagi ke kama

ma makannya." Aku menjawab sambil meng

engunci pintu supaya aku

penuturannya yang tepat pada sasaran. Kenap

kenapa sih dari tadi." Kak R

menangis. Aku lebih kesal darinya, lebih sengsara, dan ingin sekali menang

a? Kok mala

nangis. Dasar pria tidak punya peras

nanti Ibu denger, aku dikira ngapa

lega di tenggorokan sehingga batuk juga ikut mereda. Sayangnya, hal itu tak membuat

a Kak Raihan setelah m

semua gejolak yang tersimpan, aku duduk di sofa sambil menguta

u? Kalau iya, bisa kamu jelasin di mana sa

sofa. Rasanya tak pantas untuk seorang laki-laki yang mendua berlaku romantis kepada pasangan yang sebenarnya tak

ak peduli terhadap istri di rumah, dering hape miliknya sudah lebih dulu mengalihkan perhatia

ma suamiku dua hari kemarin?" Aku mengguma

rengek supaya Kak Raihan tak menerima panggilannya. Dari balik pintu balkon, aku melihat

mau menjelaskan segalanya. Sejak kecil dia selalu memendam perasaannya sendiri.

an menerima telepon. Sekilas aku mendengar jika Kak Raihan

lebih baik dibandingkan sebagai suami. Aku jadi terlalu banyak

h aku m

dengar memanggil Kak Raihan untuk masuk. Dari suaranya, Ibu terdengar sangat m

up untuk mengungkapkannya? Ataukah aku harusnya bertahan meski ru

pergi dinas." Suara Ibu terdengar mengakhiri obrolan hangat me

Aku tebak, ia pasti memasang wajah je

mudian tidur di sampingku. Sempat kurasakan sebuah kecupan di kening

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka