After Marriage
irnya mengajak mereka ke cafe tempat Kak Raihan dan Saskia janjian
tanya Dina tak sabar karena dia yan
na Kak Rai kan sudah jalan satu jam sebelum kita ke s
let wanita. Aku pikir dia hanya ingin ke kamar kecil. Na
ga," ucapnya polos membuatk
lugunya berpikir mereka berdua ada di toilet. Astaga, apakah
olah kita dulu yang suka dibuat janjian." Dina masih saja tertawa dan s
t. Kalian kan cewek mana bisa ngecek ke WC cowok." Dio mencoba men
awal biar kami ng
belakang membuat kami bisa menyisir satu per satu isi cafe ini. Sambil berpikir ulang mengenai ide mata-mata ini kami
a ke sini atau memang mereka sama sekali tidak ke sini
kan janji saat di perjalanan dan mungkin
ang untuk mencari keberadaan mereka. Apa memang aku salah dengar? Andai saja tadi sete
beranjak hendak membayar makanan dengan kartu ATM milik Dio, ke
i akan sikapnya. Dio juga men
ambil berbisik, "Itu ... itu!" Setelah me
ebelum aku menoleh, Dio lebih dulu mencekal wajahku. Jari-jari
Rai bersama Saskia, aku ingin melabraknya sesekali biar tidak menjadi kebiasaan. Belum lagi aku bertanya k
a itu yang sontak membuatku be
yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Matanya tajam seolah menusuk tepat di mataku. Se
u basa-basi. Tak enak juga rasnya
ya duluan tadi,"
ngan untuk berkenalan. Sialnya, Kak Rai tak menerima uluran tang
ulangi pertanyaannya. Kali ini lebi
eng teman." Aku akhirnya men
n berdua sama laki-laki lain walaupun sebagai teman. Lagipula, apa-a
ak,
gg
absurd Kak Raihan. Meski sedikit kesal karena harusny
di apaan sampai
ng ini. Bukan masalah jika kami bertengkar, tapi kalau Ibu tahu dan terlihat
bertiga dengan Dina. Dia lagi ke toilet, sebentar lagi juga keluar." Aku coba
tanya soal itu?" Nada suaranya naik satu oktaf. Aku melirik kanan kiriku memastikan ti
kepalaku supaya aku tidak ketahuan menguntitnya, aku tetap salah di matanya.
di antara kami. Lagipula benar kata Nissa, kami tidak berdua tapi bersama Dina." Dio
tertangkap basah?" tanya Kak Raihan
ar melihat wajah Kak Raihan yang sombong. Apa benar dia orang yang kukenal
ak Raihan. Wanita berparas cantik dengan balutan minim bahan itu adalah sosok yang juga aku tung
kata, "Harusnya Anda berkaca sebelum menghakimi orang lain, apalagi dia adalah
. Aku hanya bisa menahan tangis. Kenapa bisa-bisanya Kak Raihan marah padaku g