After Marriage
Masih teringat dengan jelas senyum manis dari wajahnya,
eng yang selalu berteriak karena kalah beradu argumen dengannya. Tak ada ju
orang lain pun bisa mendengar. Sesekali melirik ke arah pria berkemeja biru
mana, ya?" Sebuah suara diiringi tepukan ringan pada bahuku sontak
erpura-pura sibuk dengan map yang masih berserakan di mej
Ia juga sibuk dengan laporan di mejanya
dia dan Kak Raihan, yang kini malah berstatus calon suamiku. Ia be
emput Kak
gg
tus kakak, kamu merengek terus minta dijemput. Apa karena aku, ya?"
ia selalu tahu. Ia menoleh ke arahku yang semakin menundu
Perasaanku ke Kak Rai itu baru suka pada pandangan p
yang sejak tadi tertahan, meluncur begitu saja tanpa persiapan. Tak kuasa lagi
udah kayak bakpao, tau!" ejekan Dina bersambut cubitan pada pinggangnya.
rnah berjauhan. Selalu bersama sejak SMA. Tanpa permisi
senyuman tertahan di wajahnya yang membuatku segera mengecek benda pintar itu. Sontak
jemput aku dong
kepiting rebus. Terdengar suara pesan masuk di hakangen sam
ulai berpacu dengan cepat. Tak
h kangen sama S
yang ada di rumah. Aku mengerucutkan bib
*
sudah lewat sepuluh menit yang lalu. Ia sempat memberi kab
k membeli minuman dan beberapa camilan. Sesekali menengok
minimarket. Posisiku yang berada di dekat kaca tapi terhalang r
sedang berbicara dengan seseorang. Namun, tercekat di keron
kemudi. Singkat, tapi begitu jelas di mataku. Dadaku bergemuruh
terlihat wanita tadi memasuki minimarket. Dia
bak porselen dengan tubuh selayaknya model papan atas. Sanga
i. Aku nggak mau dong putus gitu aja! Aku masih ngasih dia kesempatan
ita yang kutebak sebagai mantan at
Bunyi telepon dan SMS bergantian masuk dari handphon
Berulang kali Ibu mengetuk pelan dan berlalu setelah m
egera diisi. Namun, rasa malas mengalahkan keinginanku untu
aja, Bu!" seruku d
h mengetuk lebih keras lagi. Mau tak mau aku
g--" suaraku terputus mel
alau saja tak mengingat kejadian kemarin, mun
saat hari besar saja, ia menginap di rumah kami. Alasannya
k Rai setelah berhasil memaksaku men
kok. Cuma lagi nggak
masuk ke kamar. Masih sangat sakit mengingat ciuman
n aneh. Aku memang berusaha bersikap biasa saja seolah tak terjadi apa-apa. Dalam lubuk
mbentuk sebuah lubang besar menganga. Entah apa yang ada di pikiran lel
iring kotor. Tangan kekar pria itu dengan cepa
iratkan kebingungan yang san
ma
n pernikahan kita harus diambil.
di dan siap dibagikan. Berkas kami juga sudah di
han yang tinggal beberapa hari lagi ini? Setidak