TWIN FLAME
ian baru dibalas. Asad merasa ada yang lain pada diri tunangannya tersebut. Namun, ia masih berusah berfikir jernih untuk tidak menuduh yang aneh aneh pada Kanya. "Mungkin ia s
at ia memasuki gedung perkantoran tersebut. Bisik –bisik para gadis dan bahkan ibu-ibu karena ketampanan Asad membuat ruangan itu terdengar riuh. Asad tersenyum kecil ketika melangkahkan kakinya men
anya, justu Mina yang terpekik terta
ganteng datan
h, mengapa rasanya tak sama" batin Kanya. Ia mencoba tersenyum sewajar
uh ramping Kanya. Kanya balas memeluknya. "hai
ambil memanyunkan bibirnya. Asad ter
ujar Asad, dan Mina
i suka lagu yang berecrita tentang kerinduan, lho"
e arah Kanya yang gelagapan " E
engut Asad yang membuat wajahnya
sering sakit kepala" Kanya lalu menyender di bahu Asad. " Jadi
nya. "kok kamu gak bilang
ni udah agak mendingan,kok." K
lo? Luki? Kanya off dulu ya seminggu. Dia sakit." Kanya
g" Kanya berusaha meraih pon
lho. Jangan kerja
kamu punya saham di radio ini. Aku tahu kamu banyak duit. Tapi aku nggak suka
Asad menekankan kata titik dengan teg
ku sendiri? Bahkan untuk urusan yang seperti
i kebaikan kam
trak dengan beberapa produk yang harus aku
u nggak mau tunanganku sakitnya tambah parah." Asad lalu memberi kode
gan Kanya, namun
Ia lalu berlari keluar ruangan. Asad mengejarnya, namun Kanya secepat kilat masuk ke dalam lift, turun di lantai lainnya dan pindah ke lift lain agar bisa menghindari Asad. Ketika ia tiba di lantai bawah, ia buru-buru memberhentikan taksi yang lewat dan la
baskan Kanya untuk menjadi dirinya sendiri. Kadang Kanya merasa ia harus berpura pura menjadi seperti yang diinginkan Asad. "Kemana ,
0%. And at the same time, your twin flame loves you for who you are.