icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TWIN FLAME

Bab 2 SENJA

Jumlah Kata:986    |    Dirilis Pada: 23/04/2022

ancient - older than th

*

ri akan sebuah kenangan masa lalunya. Ya...kenangan di kehidupannya yang lampau. Menyeramkan bukan, ketika suatu pagi dirimu terbangun dan mendapati semua kenangan mas

meluk seorang gadis mungil dengan mata indah yang mempesona. Ia bahkan sempat mencium kening gadis tersebut sambil berujar bahwa ia adalah kembaran jiwa gadis itu. Kejadian mengejutkan terjadi ketika

memeluknya dari belakang di sebuah pesta meriah. Ia juga merasakan nafasnya yang menderu ketika mengejarnya di kala gad

impinya itu berada. Namun, di belahan bumi manapun gadis itu tinggal, ia bisa merasakan kesedihan, kegembiraan dan kemarahannya. Kumba bisa tiba tiba tersenyum sendiri, atau bahkan

elewati jalan yang ia lalui. Begitu pula jika ia berkunjung ke suatu tempat. Ia merasakan kehadiran gadis

rinya untuk menikmati senja di luar ruangan. Menghirup udara di waktu senja yang terkadang bercampur dengan bau tanah sehabis hujan memberikan kesan damai tersendir

gi Kumba untuk terus melangkah. Ia tidak tahu kemana kali ini langkahnya akan terhenti. Ia mengikuti instingnya untuk berbelok di sudut taman ke arah pertokoan. Ia mematung sebentar, menatap d

anggut putih. "Kumba!" lelaki yang dipanggil paman tersebut terlihat begitu gembira ketika Kumba mengunjungi t

dah lama tidak mengunjungi paman. Padahal kata ayahmu kamu sudah tiga bulan di Kota ini, eh baru sekarang kamu datang" Oceh Paman Kumba. Kumba terkikik melihat amarah pamannya. "Paman Kala ini kalau sudah ngoceh susah berhentinya" canda Kumba."Aman paman, aku akan makan

rhiasan itu sudah cukup usang hingga harus di cuci terlebih dahulu agar warnanya kembali berkilau. Ketika melewati etalase sebuah kalung dengan liontin

umba memandang tak berkedip ke sebuah kalung dengan liontin unik. Ia lalu menghela nafas panjang. "Itu adalah kalung "twinflame". Itu milik kel

.Kumba menerimanya dengan ragu."Apakah tidak menjadi masalah jika aku menyimpannya?" tanya Kumba sambil memandangi keindahan kalung itu. Paman Kala menepuk bahu Kumba. "Menurut cerita kuno di keluarga kita, jika seorang pria dala

umba penasaran. Paman Kala tersenyum penuh arti. " Paman tidak bisa menjelaskannya Kumba, karena itu sebuah hubungan spiritual yang paman sendiri pun tidak mengerti bagaimana cara kerjanya. Kamu hanya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka