icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Perempuan Duplikasi

Bab 3 Cuilan 03

Jumlah Kata:2158    |    Dirilis Pada: 13/04/2022

wajahnya bersih, dan tirus pipinya terpahat jelas. Matanya menoleh ke Anne Winrerdust

knya setipis spageti. Celah memanjang dari paha sampai ke mata kaki menambah kuatnya pesona An

i dasaran terakhir. Anne mulai ber

elongsor. Sedetik kemudian dia mengerjap dan melemparkan tatapannya ke arah depan, namun balik lagi melihat sosok

uksedo hitam itu mendec

warna krim dengan motif-motif timbul hasil keterampilan ta

ahaan Henry. Benar?" tanya Anne dengan ragu. Dia merasa bodoh, kar

sewaktu memoles bedak ke muka kenyalnya. Mau tak mau dia harus segera menyesuaikan diri. Sempat terpikir untuk memanggil Emm

ur-angsur membaik setelah dia minum jahe hangat tadi pagi di s

r. Keengganan menyertai wanita berbusana mahal d

. Ketegangan masih terasa menusuk kerongkongan sehingga tampa

*

rang yang ada di depannya adalah asisten pribadinya sendiri? Dia lalu menunduk dan meletakkan jarinya di atas kedua lutut yang saling mereka

mini di tengah-tengahnya, lalu melewati pagar besi besar

g bergaya eropa pada umumnya. Namun, entah kenapa dia selalu seperti merasa

nak sambil bergerak pelan-pelan memutarkan leher

*

" Pembawa acara menggemakan nama pria yang berpenampilan necis di depan khalayak ramai dengan

atas panggung berbentuk segi lima dengan anak tangga sebanyak tiga buah di sekelilingnya.

ikat penonton dengan gaya bicara yang tertata rapi, pada

. Kami benar-benar berkomitmen untuk tidak memaksa pelanggan membeli produk GF. Tapi ...," kata Henry menggantung. "Aku dan tim tahu

ingkaran seperti buah pir berhiaskan bunga melati dan t

Identity." Henry tersenyum puas dan tangannya terangkat ke atas sembari layar menebalkan kalimat dari nama baru kalung yang artinya kehilangan identitas. Henry dan tim menamakan ka

ngan suara bass tebal itu memuji dan semakin menggairahkan semua hadirin

r GF Jewelry Collection!!" Baru saja keheningan meredam aula besar sekitar semenit,

ukan tangan seolah-olah semakin membanjiri seisi aula. Dia lalu berdiri di tengah panggung dan disa

ipungkiri menyiratkan kenanaran, meskipun

pasti dalam sambutannya. Meskipun banyak orang-orang di belakang panggung yang mengurusinya semenjak tiba di gedung perusahaan GF seperti merias kembali wajahnya agar semakin tampak bersinar cerah, menata rambutnya, dan memakaikan kalung

jadi dingin dan suaranya sedikit bergetar. Sejujurnya Anne benar-benar terpikat akan jiwa kalung y

berpakaian jas rapi tampak melipat tangannya d

ngan kulit keriput parah dan tampak bin

isi saja," katanya dengan nada men

setengah dan ditiup tidak

sekali. Tidak gemuk,

nya sambil mendecakkan lidah sehingga

enutup mulutnya karena tawanya semak

adanya. "Aku merasa terhormat bisa dipercayakan menjadi duta unt

ara dan menuruni tangga menuju kursi yang telah dised

ilan kekasihnya itu. Meskipun kedua tangannya tetap bertepuk tangan, namun dadanya t

*

k begitu kaku setelah keluar, walau beberapa orang menegur dan beramah-tamah dengannya. Tapi dia merasa hampa, bah

wan arus keramaian dan menghampiri Anne yang meny

ertanyaan orang yang tidak pernah tersangkut di dalam memor

riting ala aktris di tahun empat puluhan dari kejauhan. Lalu, wanita itu seperti berpantomim dal

mata kiri, mulut setengah terbuk

dak tahu peran wanita bergigi besar, putih kinclong hasil ven

a datang sekarang," dalih Stacey. Alisnya bergelombang

jar Anne sedikit m

il rancangan kalungku yan

ar di lehernya itu. Dia baru tahu wanita berpakaian mantel berbahan denim dengan bu

ta Stacey melotot ke dada Anne Winterdust y

erlamunan, lalu mengerjap-ngerjap dan mengaburkan niatannya

ergeli dengan

ak sesuai yang kukira. Asisten-asistenku malah membuatnya seperti piramida begini. Aku takut dibilang mencontek dengan perusahaan sebelah

i jari manis wanita seumuran Henry itu. Namun, seorang wanita be

balik tubu

ntai tiga," ujar perempuan muda berusia dua puluh tiga t

lupa." Stacey menepuk keningnya.

at sebagai koordinator acara itu mengge

?" Stacey be

ugas. "Oh, Anne. Jangan lupa jadwalmu lusa a

ap Anne sa

Stacey agar menjauhi Anne denga

ey seperti mengecipakkan tangannya di per

eluh Nadya sambil berb

paham. Namun, pembicaraan mereka memudar bagaika

erpaku. Dia tidak meng

n Nadya yang menyebut-nyebut namanya di sepanjang jalan. Fokusnya terba

" tanya Anne menghampiri sala

itu belok kanan,"

jutkan gerakan kakinya ses

Anne Winterdust adalah sosok penting di perusahaan temp

*

ja dia mengangkat lehernya, Henry membatu sebelum memasuki

toilet dan menyerobot tangan Anne secara paksa. Dia menuntunnya

nga dan menahan kesakitan pergelangan tangannya. Suaranya seper

menabrakkan punggungnya k

nne menga

da berbisik. "Apa kau masih memendam masalah k

akan simpati dan bisa mendapat perhatian dari mereka?" lanjut pria bermata b

selangkanya seperti dipalang

stru kau yang membuat malu dirimu sendiri. Kau tidak ingat? Kau itu mantan Miss UK. Dan, sepuluh besar Mis

e di dalam batin. Isi kepa

Henry dengan nada suara seperti siulan. Bibirnya seinci sa

a ingin melawan, tapi kedua tangannya segera membekap kepala Henry dan cepat

saja digelari Miss UK itu semakin naik intensitasnya. "I love yo

hat mengetat di tengah-tengahnya. Dia kemudian kabur sece

ta sensualnya. Dia meringis dengan gigi terekat. Tidak menyangka kalau

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka