Sang Perempuan Duplikasi
mengenal seluruh kerabat dan relasi Henry. Mereka begitu santai dan senang mengajaknya berbincang-bincang atau hanya sekadar basa-basi. Beruntung Anne terbantu dengan acara perilisan kalung GF
i piring marmer kecil bermotif lingkaran emas di pinggirannya dan kue mangkuk berdiri tepat di atasnya. "Aku menerima telepon dar
eperti zombie yang buta. Anne pun menahan k
lagi setelah ada urusan. Kalau tidak, hm ... aku ti
a tak enak hati kepada perempuan berbusana simpel dengan warna abu-abu kekunin
s menyalibku
n mendengar celotehan yang efektif menghiburnya di tengah-te
iangan, malah dapat berita buruk." Satcey
ne menyesal dan ik
tu untuk saling menyalahkan," katanya dengan bibir menegerucut padat setelah melahap utuh kue mangkuk berwarna merah
idak ada kejadian itu. Masala
n harus ada 'Rencana B' waktu kami masih membuat berlian itu di tahap mendesain, aku mungkin bisa tambah kelimpungan lagi." Stacey berbicara sambil mengor
nyak ketika ada sangku
salah, Anne?"
a balik dan kedua alisn
uplikasi, buk
i seperti ke
kit lebih berat dan berkilau daripada in
sama sekali. Aku justru bersyukur. Kukasih banyak j
tan ibu jari dari wanita anggun be
Stacey mengalihkan. "Congrats for you. Sekarang kau bersuamikan seoran
tidak begitu puas membalas ucapan selamat dari perempuan beraksen Cockney itu. Anne tersenyum sam
ey merayu. "Kau akan bawa-bawa nama
bagian dari keluarga Goodfellow secara gamblang. Dia ingat pria tua yang mendampinginya dengan sebutan Tn. Goodfellow bisa dipastikan termasuk bagian keluarga
ngambil sampanye di atas meja y
e gelas kristal dengan batang panjang yang mudah dikep
*
an tidak sanggup menerangi lokasi acara
iminta menghadap ke arah barat di tempat yang
an kepada Henry. Tangannya be
Anne sambil memandangi matahari berwarna jingga tua dicekik awan yang dipelihara d
h teguran Henry. Tangkai buket bunga digenggamnya dan
kan melemparkan buket ke para budak-budak asmara. Atau ... em ... apa bi
ara. Mereka kemudian terkikih-kikih bangga meratapi ketidakberuntungan dan berharap untuk bisa mendapatkan keajaiban se
ejenak. Dia menggeleng-geleng ketika menatap perilaku saling berdesak-de
ngangkat buket bunga sej
a acara luwes itu
sis Henry. Lehernya menegang dan bosan sehingga membua
Serunya
tangan Henry sehingga buket bunga terlempar ja
yang jauh terlewat di atas kepala. Lalu, mereka semua fokus ke pendarata
akkan gugusan-gugusan tatapan mata ke arah
nne sembari memutarkan tumi
karena tinggi badan yang memumpuni sehingga bisa melihat