Sang Perempuan Duplikasi
dipadamkan secara manual karena ulah makhluk hidup ataupun secara otomatis karena kekuatan alam. Kedua bola matanya terlempar cepat ke seb
upaya lebih menghemat waktu dan menyusul asisten pribadi Anne yang dari tadi di dekat pintu mobil
menelepon Ben agar datang ke titik lokasi yang dikirimnya
ngannya langsung membuka pintu
an cukup hati-hati, meski relung batinnya tak dapat dipungkiri masih terasa gerah d
la ke arah yang berlawanan dari wajah Henry, karena risih ditatap terus. Dia tahu pria itu masih
panggulnya dan merubah arah tatapannya ke Ben yang b
elihat Ben berpenampilan bersih, bahkan sampai botak. Seingatnya, Ben adalah tipe pria
un dan hanya menidurkan kelopak
annya. Tiba-tiba mengeluh ada masalah di kepala." Henr
endorong pintu mobil hingga tertutup rapat dan berj
ng apinya tampak bergoyang-goyang karena beradaptasi dengan tiupan angin malam.
a. Sementara itu, Sang Kaisar Goodfellow masih termenung sambil
menahan aliran darah yang menggebu-gebu penuh rasa amarah, lalu dia menendang keras batu seukuran kepalan
tulkan oleh dedas-dedasan api dari lilin yang jatuh. Bekuan hatinya sedikit mencair sembari
dengan tapak keras sepatu kulit hitam sehing
*
n selamat. Dia melirik jam digital di mobil sudah bermuara ke angka sepuluh. Matanya k
i sambil tatapannya mencuri-c
h Anne, namun kalim
hat?" Keni
u. Tapi, bukan namaku." Anne menyandarkan lemah pung
pasti dari keluhan Anne. Dia
l menangis?" tanya Anne sambil mela
eu
kenapa terasa sangat nyata dan seolah benar-bena
...
apa aku menangis. S
have been
ya. Namun baru sedikit saja bergerak,
mual," gumam Anne sambil m
ku akan usahakan supaya leb
erasa sangat dekat dengan model dan jenis rumah seperti itu. "Apa aku punya m
*
opsi kedua. Ben mengangguk dan menawarkan tangannya setelah membuka pintu mobil agar per
eset kasar. Dia lalu masuk ke kamar sekaligus ditemani Emma yang sejak s
e dengan wajah risih dan tak berse
botak yang masih berdiam diri dan tidak mengerti
il berbalik badan menuju pintu kamar, namun terhenti dan berbalik lagi tumitnya un
ndengar kelancangan Ben menye
etulkan kode panggilan yang sebetulnya ha
en mengernyih, jari telunjuknya
angguk ti
pnya dan langsung menuju dapur yan
a simpan dari jauh hari di dasbor tanpa ada maksud yang jelas. Maksud hatinya hanya untuk berjaga-jaga
nakan pantat gelas bening bercorak pahatan prisma di
a dan diisi air mineral dari dispenser. Bubuk pil dituang ke dalam ge
uwan di laboraturium kimia. Dia menjulingi badan gelas. "Airnya jadi agak
AN
kat syahdu dan tidak terganggu. Sebenarnya dia segan meninggalkan wanita yang telah berganti mengenakan gaun tidu
ta Anne terbuka seinci dan n
," kata Emma. Mulutnya hampir menyalahkan keterlambatan Ben, ta
n suaranya dan hanya
ok-longok leher wanita berambut keriting megar itu. "Ben?" Dia terheran-heran karena tid