icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencintai Gadis Amnesia

Bab 5 Gadis Amnesia

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 13/04/2022

umputan hijau taman itu. Aisyah menggigit bibir. Sepertinya, kejadian yang dia khawatirkan akan benar-benar terulang lagi. "Jangan begini, Nak. Lagi pula orang yang kamu tolong itu bukan s

si, meskipun tidak begitu serius. Butuh proses lama untuk membuat Adib tiba sampai pada titik seperti sekarang. Oleh karena itu, Aisyah sangat memperhatikan keseha

pi yang namanya kejadian akibat tabrak lari

bali mengulurkan roti yang sempat tidak tersambut tadi. "Jangan buat Mama khawatir karena kamu lebih mementingkan orang lain

nyum Aisyah mengembang seiring disantapnya roti itu sedikit demi sedikit oleh sang anak. Tentu saja dia bersyukur dan senang karena anak yang dikhawatirkann

alau urusan perempuan itu selesai," ujar Aisyah yang hanya dibalas anggukan oleh Adib. Dia lantas menyandarkan punggung ke sandaran kursi dan menikmati pemandangan di seki

dari itu, atensi Aisyah dan Adib yang semula mengarah ke tanaman-tanaman hias di taman itu teralih oleh de

hal penting yang harus saya sampaikan soal gadi

egera ke sana, Dok

uangannya. Meski sebenarnya penasaran dengan apa yang dikatan oleh Dokter Andika, Adib mengekor saja tanpa banyak bertanya. Kar

*

ibu dan anak itu tiba di ruangannya. Aisyah dan Adib lantas seg

embuka dari penjelasan Dokter Andika. Adib cukup deg-degan ketika melihat ekspresi yang ditampakkan oleh lelaki paruh baya yang mengenakan kacamata itu setelah mengucapkan kalimat penjelasan pertamanya. Firasatnya mengatakan k

inan buruk yang akan dia dengar dari dokter itu benar-benar terjadi. Koma? Amnesia? Itu terlalu m

dika cukup lama. "Bagaimana bisa, Dokte

babkan oleh benturan keras yang menimpa kepala sehingga otak akan syok dan ya ... akibatnya seperti yang saya bilang tadi. Apalagi me

menceritakan apa yang dia lihat tadi. Dia menjelaskan secara detail, wala

bam di sekitar pelipis yang diduga bukan karena kecelakaan itu saja. Mungkin sebelum tertabrak, dia sempat terj

respons seperti apa lagi. Dia memang tidak tah

Bu? Apakah ada kontak keluarga pasien yang bis

Saya belum tahu di mana keluarganya karena say

ari keluarganya. Takutnya nanti ada ap

kan mencari keluarg

er?" tanya Adib sebelum keluar

a sedang dalam fase kritis di ruang ICU. Doakan semoga dia bisa segera melewati masa krititisnya." Dokter tersebut hanya

ndika, Aisyah dan Adib keluar. Mereka bern

Dib," keluh Aisyah usai kelu

beberapa saat. Keningnya mengerut, men

ng soal orang amnesia. Ketem

iri. "Tahu, ah, Ma. Mama tidak lelah apa dari tadi ngajak debat aku terus? Iya, aku salah. Sudah. Tidak usah dibahas lagi. Lagi pula apa sa

ong, Adib! Nanti keja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka