icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencintai Gadis Amnesia

Bab 4 Kekhawatiran Aisyah

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 13/04/2022

punggungnya spontan bersandar pada dinding ruang tunggu. Air mata yang entah ke mana perginya sedari tadi, perlahan-lahan menggenang di p

yang seperti Papa," lirih Adi

nita paruh baya itu. Dengan langkah yang terburu-buru, dia melangkah mendekati sang putra dan menuntunnya agar berdiri. Dengan lekat, Aisyah menyelisik wajah Adib untuk

i akhirnya, tangan Aisyah yang semula tidak berhenti bergerak untuk memindai keadaan tubuh Adib, berubah digunakan untuk membekap mulut dalam beberapa saat. Mata wanita itu berkaca-kaca. "Ini apa? Darah! Apa yang sudah kamu per

ang membantu cewek itu.

perti ini, Adib," sanggah wanita itu bersikeras menuduh Adib. Membuat lelaki itu menggeleng pelan. Kondisinya memang tidak baik-ba

Amel di tempat biasa. Tapi, tidak sampai di tempat tujuan aku sudah berantem

k napas diam-diam karena sang mama malah tidak p

sama Amel. Tapi tadi apa kamu bilang? Kam

ah keceplosan menceritakan perihal pertemuan

u dengan Amelia sementara kalian malah biasa bertemu. Kalau begini caranya Mama akan teta

aranya membuat

unggungnya ke sandaran seraya memejamkan mata. Perdebatan sebelumnya masih belum sepenuhnya membuat dia baik-baik saja, kali ini sa

aku. Aku baru saja menyaksikan kejadian tragis yang sama dengan yang dialami Papa dulu, Ma. Mama bisa bayangkan bagai

pa kacaunya lelaki itu sekarang. Karena sejatinya dia pun masih sama terpukulnya dengan Adib akibat kejadian itu, meski sudah

dimintai maaf. Adib sibuk menenangkan diri dan mengurangi rasa pusing di kepalanya dengan terus memejamkan mata

a mendiamkan Aisyah? Ten

n hatinya. Memang, dia kesal dengan sikap wanita itu yang selalu menuntut. Namun, seberapa besar pun rasa kesal itu, tidak akan melebihi rasa be

tahu kalau apa yang Mama lakukan hanya demi aku. Aku saja yang tidak bisa memahami Mam

hati Aisyah melihat perlakuan putra semata wayangnya

lum terbuka itu. Aisyah yang paham dengan apa yang dipikirkan lelaki itu, lantas mencoba menenangkan dan berkata bahwa perempuan itu a

harus memperhatikan diri kamu. Ayo, kamu kuat ber

tepatnya baru tercium kembali setelah beberapa saat yang lalu Adib seolah-olah lupa akan hal itu-dia lantas menuruti kata-kata sang mama untu

ngan pemandangan asri yang tersuguh di sana. Hal itu tentu agar Adib bisa lebih tenang. Namun sepertinya keadaan perempuan itu terlalu menyita perhatian Adib. Selama berada di taman tersebut, dia lebih banyak diam meskipun Aisyah selalu berusaha mengajaknya berbicara. Hal itu jelas membuat sang mama kalut

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka