icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencintai Gadis Amnesia

Bab 8 Mengajaknya Bicara

Jumlah Kata:1165    |    Dirilis Pada: 15/04/2022

it gontai menuju ke sana. Meski keadaannya masih sama, belum sadar, setidaknya kondisinya mulai membaik. Dari perbincangan dengan Bu Anisa itulah Adib tahu bahwa per

ketika memasuki ruang ICU, seperti mencuci dua

meja samping brankar, kemudian duduk menghadap ke arahnya. Beberapa waktu berlalu tanpa adanya pembicaraan. Adib menata

engan di sisi brankar gadis itu. "Sebenarnya, kamu siapa, sih? Kenapa juga tidak ada yang mencarimu? Kamu bangun, dong. Saya khawatir sama kamu,

masuk di antaranya. Hal itu akan melatih sirkuit di otak yang bertanggung jawab atas ingatan jangka panjang. Stimulasi itu membantu memicu pasien untuk sadar. Karena sejatin

puan itu. Adib menghela napas perlahan. "Ah, sepertinya saya yang salah ingat. Tapi, sekalipun saya tidak kenal siapa kamu, kamu tenang saja, saya akan membantu kamu sebisa saya, kok. Saya yang akan menjamin pengobatan kamu, hingga kamu sembuh nanti. Hitung-hitung ini adalah sesuatu yang bisa saya lakukan untuk

untuk itu. Keadaan putranya yang berangsur membaik dari tahun ke tahun semenjak kejadian itu, ternyata masih menyimpan rasa bersalah itu dalam dirinya. Namun, satu hal yang harus wanita itu ingat dan syukuri un

perempuan itu dengan baik. Dia membekap mulut dengan sebelah tangan, agar isak yang lolos dar

ya ke sini lagi, sekalian bawa naskah untuk diedit. Pihak penerbit sudah menagih dari

memutuskan untuk berangkat ke kampus-menjalank

ati lelaki itu tidak ada di ruangannya, maka tempat perempuan itulah yang langsung muncul di benak Aisyah

memilih pergi dari area lorong ruangan itu. Setidaknya, dia cukup lega karena meli

yang Aisyah itu membuka pintu. Dia sedikit menunjukkan kekageta

mendekati sang mama yang sudah berdiri dari posisi d

lu lama, kok. Dari mana?" tanya Aisyah, meski i

awat gadis itu, Ma.

smu sudah dibuka?" Aisyah baru menyadari bahwa anaknya

perawat mem

uka? Kamu kan masi

i ini bahkan aku sudah dibolehkan pulang, lo, sama D

Aisyah m

aku sampai sep

ng kerja? Kamu bahkan

Ma. Aku sudah

sang anak. Adib kalau sudah mau sesuatu, akan sulit dibujuk. Dia ak

bih baik izin, ya," pesan Aisyah. Wanita itu lantas membantu membereskan barang-barang sang anak untuk pulang. Da

, Ma

a. Nanti malah mak

ini, ya, sukanya ng

ini juga

eluar dari rumah sakit itu. Begitu tiba di depan, mereka berpencar. Aisyah menuju t

au Mama a

i pula kalau Mama harus antar aku ke kontrakan terus ke kampus, nant

ah langsung menyela, seolah-olah sudah paham dengan apa yang dipikirkan oleh anaknya. "Kalau di rumah Mama, kan ada yang ngurus kamu. Kamu e

palagi dengan ekspresi sang mama yang te

"Iya, Ma. Nanti aku pulang ke rumah Ma

mendengar jawaban sang an

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka