icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencintai Gadis Amnesia

Bab 2 Perdebatan yang Tak Kunjung Usai

Jumlah Kata:1220    |    Dirilis Pada: 13/04/2022

h nyaman dengan status teman antara aku dan Amel, Ma. Paling mentok status kakak dan adik. Aku hanya tidak mau membuat salah satu dari k

karena salah satu dari yang menjalaninya berdasar keterpaksaan? Menikah itu enggak mudah buat aku, Ma. Butuh persiapan matang. Iya, kalau Amel bisa sabar mengha

i anaknya siapa, sih, Dib? Pinter banget c

dan Papa dong. An

i pendamping yang baik untuk kamu. Lagi pula selama ini kamu enggak pernah dekat dengan cewek selain dia. Bahkan banya

ya pikat tersendiri. Kulitnya tidak begitu terang, tetapi cukup memberi kesan manis. Meski begitu, banyak dari mahasiswinya yang mengaku suka, bahk

dikatakan Aisyah, lelaki itu memang membentangkan jarak. Dalam artian, di dalam kelas dan dunia perkuliaha

dak bosan apa memaksakan sesuatu yang tidak aku inginkan? Ak

ayangnya itu untuk segera menikah. Usianya sudah makin tua. Sedangkan penerus keluarganya hanya Adib seorang. Aisyah juga takut jik

n Adib keluar dari rumah. Adib harus menikah secepatnya, begitu pikiran Aisyah. Belum lagi, desas-desus yang mulai terdengar tidak mengenakkan telinga karena Adib belum saja menikah. Memang, seharusnya kita tidak

luarga. Karena memilih menghindari Aisyah dengan mengontrak rumah di dekat kampus, bukan berarti dia mengabaikan sang mama dan y

pa waktu berlalu tanpa percakapan. "Mama hanya takut kalau kamu memilih sendirian selamanya, Nak." Akhirnya alasan paling

mbuat Aisyah menghela napas lega. Setidaknya, masih ada keinginan untuk menikah dalam diri putranya it

bali naik darah. "Baru dua puluh sembilan kamu bilang? Kamu mau nikah di umur berapa, Adib? Di usia empat puluh tahun? Yang benar saja? Kamu enggak lihat, adik-adik sepupu dan teman-teman kamu yang usian

tidak seperti Mama." Adib membekap mulut saat menyadari

aan? Kamu sudah mempunyai pekerjaan tetap sebagai dosen, belum lagi kerjaan online kamu itu. Usia kamu juga sudah cuku

g bersikeras mengelak, sedangkan Aisyah yang bersikukuh menuntut, membuat pembicaraan di antara keduanya tidak akan pernah abse

akhirnya. Dia langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak dari Aisyah. Tidak sopan, memang. Namun, jika Adib tidak melakukannya, Aisyah tidak akan berhenti mengomel d

ngemudi dengan kecepatan standar. Dia memilih untuk tidak terburu-buru karena kepalanya masih pusing. Lebih tepa

as layar benda elektronik yang masih menyala itu. Tertera nama Amelia di sana. Meski sebenarnya lelah melihat na

uat setenang mungkin. Dia tidak mau terus-terusan be

. Kalau kamu emang enggak niat ketemu sama aku, enggak usah iya-in aja sekalian aj

hatinya saja. Adib mengeratkan pegangan pada setir mobil. Giginya sudah bergemeretak, menahan gejolak emosi yang makin membuncah dalam hati. Ini salah satu alasan Adib tidak bisa menerima gadis ini masuk ke dalam hidupnya, melebih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka