MENIKAH DENGAN SULTAN
DIHINA SAUDARA TIRIN
DENGAN
at Me
. Sementara itu, otaknya memutar cara agar bisa bisa mengendalikan Rika dan tidak merusak reputasinya. Namun dering telep
di!" sapa Haris---pers
arik napas lalu m
angan, mobil operasional yang Pak Rendi pakai unt
ajak klien makan, bagian depan mobilnya tertimpa dahan di parkiran, jadi aga
merogoh kocek sendiri! Bisa cabut saja, Pak
aban yang salah karena mobil itu sebetulnya sedang pura-pura diberikan pada Taysa, gadi
huan semua kebohonganku. Bahaya, nih ... gak bisa
endi!" Suara Haris membu
jadi gak apa lah ... biar di bengkel sana saja! T
yang ngecheck ke lapangan. Saya malah yang kena, karena lupa kemari
tkan kegadisan Tasya, tak apa dirinya harus berakting, memberi mo
ep dari pemilik perusahaan langsung itu cukup menarik dan unik. Membeli area lahan di tempat yang sedikit masuk ke area kampung yang masih sejuk dan membuat satu komplek pemukiman modern, termasuk satu buah
n. Perusahaan sudah memberinya kepercayaan penuh untuk mengurus beberapa project penting. Namun, ternyata semua kewenangan tersebut membuat Rendi
Rendi bergegas mengangkatnya. Hari ini Dirman akan kembali menyisi
di!" Dirman menyapa lelaki yan
pa? Bagaimana prohress di lapan
itan, sementara itu satu rumah lagi dihuni oleh satu keluarga. Ada lima orang anak, satu orang perempuan
un tak akan sampai diproses dan rencana kita tetap berjalan lancar!" titah Rendi. Keberhasilannya pada pembangunan seratus minimarket pada project s
ng terbuat dari papan itu. Harum---ibunya Rinai tengah menunggu Rinai pulang. Biasanya menje
ni segera! Ini kompensasi dari kami!" Dirman melempar satu buah amplop berisi uang ya
kat desa memang membolehkan kami tinggal di sini dengan membayar murah, akan tetapi tidak semurah harga yang Bapak berikan pada kami,
ya baru dan kami sudah mendapatkan izin untuk membangun di wilayah ini! Jadi Ibu tidak ada pilihan
k membuat rempeyek. Kompor dan wajan berisi minyak yang ada di atasnya tumpah
Rinai yang baru saja pulang berjualan berteriak. Dilempark
Apa kau tidak takut padaku, hah?" Dirman mendeka
halaman rumah sempitnya. Namun tak ada lagi benda yang bisa dipaka
ya sambil menyeringai. Langkahnya dengan cepat mendekat dan
a Dirman jauh lebih besar berkali-kali lipat. Satu tangan lainny
et
engenai dahi Dirman hingga berdarah. Lelaki itu men