MENIKAH DENGAN SULTAN
DIHINA SAUDARA TIRIN
DENGAN
Membac
is yang menentangnya dan tidak mau menjual rumah dan tanahnya dengan harga murah. Dia bermaksud akan turun tangan sendi
ng duduk di depannya dan tengah meny
g sok jago dan gak mau jual murah tanahnya!" ucap Re
a, Sayang! Siapa sih yang berani sama kamu
in lagi dipakai sama nyokap dan bokap. Sebel lah, ada mobil banyak malah kebagian yang pali
trinya dari kerabat keluarga Wira Eka Dharma naik motor?" kekeh Tasya sambil mera
ekian wanita yang sudah dipacarinya, hanya Tasya yang masih gadis sampai hari ini. Rendi sudah tak sabar
obil dulu dan pertemukan aku sama orang tua kamu! Buktiin kalau kamu pun serius sama aku," ucap Tasya samb
amu bisa membuktikan dulu cintamu saat ini juga, mobil ini aku kasih buat ka
terwujud. Di rumahnya memang ada mobil, akan tetapi itu pun mobil second yang
an tawaran aku?" R
kekasih hatinya itu lagi. Pendiriannya mulai goyah k
h," rengek Tasya. Dia teringat jika beberapa waktu lalu, Ren
bil ini kamu bawa pulang dulu. Lusa baru aku tukerin sama mobil yang satunya, ya!" ucap Rendi sambil mengerling nakal.
mobil, nanti nikahin aku!" ucap Tasya
a dapatkan. Dia akan datang ke tempat Rinai berjualan dan memamerkan betapa beruntungnya dia mendapatkan sebuah mobil mewah. Dia ingin mengatakan pada dun
rabat dekat penerus bisnis Wira Eka Dharma Grup, pastinya aku harus mati-matian membantu membangun perusahaan! Kalau bukan aku, siapa lagi?
n ibunya. Dia sudah sangat yakin, jika lelaki yang kini resmi menjadi pacarnya itu akan bertanggungjawab. Lagipula
ganan Rendi. Dia menggandeng Tasya dengan mesra dan terus-ter
*
isi botol-botol bekas itu di depannya. Wira segera masuk ke dalam bangunan itu
pit. Pemandangan yang cukup kontras sebetulnya, tetapi tempat yang Wira pilih cukup terlindung oleh beberpa bang
isi rempeyek ditentengnya. Ada senyum mengembang pada bibir merah lelaki berjambang tipi situ membayangkan binar bahagia dari netra Ri
ujar Wira sambil men
ka banget, Pak! Makasih!" Pak Im
Pak!" Wira men
g berada di sampingnya. Dia sudah tersenyum-senyum sendiri karena tidak perlu membeli oleh-
henti mengambil serpihan rempeyek. Entah kenapa semua teras
s eksekusi sebentar lagi. Biasanya Hardi---sekretaris pribadinya yang akan melakukan semua ini. Namun, Hardi masih berada di luar kota sedang meng
keluarganya. Satu pesan dari Bu Erni pun belum dia buka. Tampak sederet informasi Bu Erni
ri bagian general affair, hari ini mobil ini dipakai ol