AKSARA HUJAN
unga Oliver itu. Lelaki itu sudah membawa pot berisi tanaman bun
ika Julie kerap ke tempat itu. Oliver tidak berkata apa – apa, ia bergegas m
ri ini, Oliver?" tanya Eri
ngga dengan mudah datang ke sini?" Oliver menjawa
dak memiliki pekerjaan? Hanya saja aku bisa datang dan pergi sesuka
onya, sebuah mobil mewah terp
kata Erick sombong, menatap Ol
uan muda yan
m datang? Atau bisakah kau memberitahuku di man
tahumu!" Oliver terlihat begitu kesal, ia
k menatap Oliver dari ujung kepala hingg
mangnya kenapa kalau aku kek
kembali terkekeh, dan itu cuk
mengenal Julie melebihi siapapun." Oliver berkata dengan bangga, lelaki itu mengul
i sana, tersenyum tipis, "Itu hanya asumsimu.
u kau tidak ada urusan lagi di sini, sebaiknya pergi saja." Oliver melangkah ke luar untuk menemui pelanggannya tapi Erick justru duduk di sana dan menunggu.
ngambang. Lelaki itu masuk ke dalam dan melihat jika Erick masih berada di sana. Ia bahka
ya," kata Erick, me
ver duduk di depan meja kasir, dan memeriks
depan, "Kenapa? Apakah dia beker
eritahumu soal Julie.
tak memiliki hak untuk melarangku. Aku menyukai gadis itu." Er
muda sepertimu. Dia menyukai laki – laki
itu dengan keringatku sendiri. Semua terjadi karena aku memiliki otak yang cerdas."
Erick! Kau tidak masuk ke dalam
seorang Erick. Aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan.
r mengeraskan suaranya, laki – laki itu ba
kan segera mengetahuinya. Erick bisa melakukannya tanpa bantuanmu, Oliver." Erick menunjuk dirinya sendiri dan meletakkan selembar uang kertas dengan tangannya yang bebas. "Ambil s
.
empuan itu berhenti berjalan ketika seseorang memanggil namanya dengan begitu bersemanga
erjalan cepat mendekati Julie ya
ck lagi, yang melihat kebing
i sepertinya aku pernah melihatmu," uc
kau sudah lupa padaku. Apakah kau ingat laki – laki yang datang ke toko bunga itu? Juga laki – lak
ruk." Julie berkata dengan sungkan. Ia kemudian tersenyum, "Kau membeli bunga l
menunggumu di toko bunga itu tapi kau t
lie bertanya
ti menyukai bunga, kan? Kau se
tku. Aku ke sana untuk menghibur diri. Tapi aku akan mengambilnya, ini adalah bunga pert
g kau miliki? Aku
Y
ah memberikan bunganya padamu. Aku senang sekali, Julie. Tapi di mana kau tinggal? Tanganmu penuh karena barang – barang
obilmu, Erick. Rumahku tidak jauh dari sini.
pat ini. Itulah mengapa aku memutari temp
tawa, ia tak percaya deng
melewati tokonya." Erick berkata dengan senyum lebar, membaya
gin bertemu denganku, Erick? Apakah aku melakukan s
ur padamu, Julie. Aku sangat ingin berteman denganmu. D
ya, menatap Erick leka
tidak meno
gaimana bisa kau mengajukan pertemana
ie." Erick berkata dengan sungguh – sungguh d
Aku harap kau tida
saja. Namun ia segera merubah mimik wajahnya dan tersenyum lembut. "
idak ingin mendengar perkataan bur
pi.
ya ke belakang. Perempuan itu terus berjala
mam Erick, yang menatap kepergian Julie hing