Take Me Back to Switzerland
an tugas dari Pak Budi malah berakhir dengan bermain game sampai sore. Kanvas berwarna putih yang bersandar di dinding itu masih belum ternodai oleh
is kepada kedua temannya tanpa menga
jam yang ada di dindi
edua temannya, "Parah! Kita belum ngerjain tugas Pak Bud
Putra segera meneriaki Felix, "Woy, Lix! Malah asyik sendiri, ini gimana jadinya?" tanya Putra. Kali ini ia merasa bersalah kepada
ti Hugo pasti ma
jakin Hugo biar selesai sekalian, hari Sabtu masih lama juga," ucap Felix dengan santa
pan Felix. Kemudian Putra hanya menganggukkan kepal
i rumahnya memang tidak ada makanan sama sekali. Kedua orangtuanya terlalu sibuk untuk sekadar memasak makanan di r
Haris dan Putra segera mengangguk mengiyakan. Mereka bertiga pun menyelesai
salah satu outlet yang ada di mal ini sedang mengadakan promo buy one get one. Hal itu tentu saja membuat Haris dan Felix tergiur dengan promonya. Meskipun mere
khir dalam antrean. Ternyata para pembeli yang berada di luar sedang menunggu wishlist dari outlet tersebut. Ketika bangku di dalam ada yang kosong, maka orang yang berada di wishlist pertama akan segera masuk ke dala
ung memesan makanan dan menunggu kedua temannya kembali dari salat. Beberapa menit kemudian terlihat Haris dan Putra sedang mencari keber
tanya Haris ketika bar
palanya, "Belum, gue n
waktu sekitar lima menit untuk memilih menu makan, Felix
mberitahu teman satu kelompoknya yang hari ini tidak ikut hadir bahwa mereka belum mengerjakan tugasnya
embuka ponselnya untuk mem
mereka bertiga. Mereka mendapatkan empat piring dan empat gelas karena promo buy one get one, denga
ambil satu piring di depannya. Ia menyedot minuman yang ada di dalam g
. Hehehe," Felix dan Haris hanya mengg
pan buat study tour
ikir jika kegiatan study tour ini tidak ada spesial-spesialnya. Fel
perjalanan, bawa uang, yang paling p
dah. Akan tetapi, hal itu hanya berlaku bagi murid yang sudah memiliki pasangan. Hal tersebut tidak berlaku bagi murid yang masih jomlo. Mereka hanya bisa meli
an terus," ucap Haris dan membuat Putra melirik sinis ke arahnya,
ih ke arah Felix, "Kalau lo gimana, Lix? Sejauh ini udah
angkat bahunya,
si makanan. Ya, lagi-lagi yang menghabiskan piring gratisan tersebut adalah Putra. Bukan karena Putra tamak, tetapi Haris dan Felix sudah kenyang duluan untuk menghabiskan
au ke mana?"
mudian mengajak kedua temannya untuk pulang sete
enakan seragam, kecuali Felix yang sudah mengganti pakaiannya di rumah sebelum pergi. Ketika sedang berjalan sambil berbincang, mereka bertiga menangkap dua sosok perempuan y
tanya Putra. Mereka bertiga pun
kok malah main ke mal? Masih pakai seragam lagi," ucap Marsha kepada
Haris menjawab pertanyaan kekasihnya itu dengan menggunakan Putra sebagai tamen
k Haris kepada kekasihnya. Putra yang awalnya membonceng H
nta Haris. Ia kemudian segera menggandeng tangan kek
a diam saja. Ia kemudian melirik ke arah Putra dan Felix, "L