Take Me Back to Switzerland
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Felix. Mulai dari apa yang harus ia lakukan di sekolah seperti mengikuti berbagai organisasi dan berusaha menjadi
bertingkah seenaknya sendiri. Selain beberapa hal yang harus dilakukan di sekolah, t
n roda empat seperti mobil. Mereka hanya diperbolehkan membawa kendaraan roda dua seperti sepeda dan motor ke sekolah. Ketiga, para murid sangat dilarang keras untuk menggunakan obat-obatan terlarang. Jika mereka ketahuan, maka kepala sek
h sekali membawa mobil ke sekolah pada hari ketiga sejak ia pindah ke sekolah ini. Untung saja ia memarkirkan mobilnya di depan minimarket dekat sekolah. Haris tidak bisa membayangkan jika Felix memarkirkan mobilnya di parkiran sek
gan izin ke toilet karena perutnya sakit akibat diare. Haris yang tahu apa yang akan Felix lakukan di toilet segera memperingati temannya itu untuk berhati-hati agar tidak ketahuan oleh guru
ketika ia sedang berjalan menuju kelas tiba-tiba bel istirahat berbunyi. Felix pun mengurungkan niatnya untuk kembali ke kelas dan duduk di salah satu bangku kantin yang kosong. Jam menunjukkan pu
lan ke arah Felix. Mereka bertiga segera menyusul teman barunya
makan di kantin," tukas Putra. Ia kemudian duduk di sebelah F
t bunyi. Ya udah deh gue langsung ke sini karena la
menyeruput es jeruk milik Felix,
kolah karena hanya Haris yang tahu dan ia tidak mengatakannya kepada siapa pun. Putra lantas menatap Haris dan Felix bergant
u tau, sih?"
okok di toilet. Lo pada tau kan kalau akhir-akhir ini dia sering izin ke toilet dan baliknya lama
orang murid pindahan yang belum genap satu bulan di sekolah sud
a nggak bilang coba. Kalau gitu kan gue jadinya mau ikut," ujar Putra
Hal itu lantas membuat Haris
kita salat zuhur aja. Bentar lagi azan," ucap Haris. Hugo me
ris dan Hugo bangkit dari bangku
Hugo karena mereka berbeda keyakinan. Oleh karena itu, Felix kini hanya duduk sendirian di kantin sambil menghabiskan makananny
itu sepertinya sedang terburu-buru. Ia kemudian mendesah pelan dan segera berjongkok untuk mengambil kertas yang berserakan di lantai. Karena merasa bersalah, Felix pun ikut berjongkok membantu
a Lia. Hal itu membuat Lia malu karena saat ini ia
enatap ke bawah karena takut jika Felix menyadari ka
berdua segera berdiri. Sebelum Lia pamit pergi
ha bukan?" tanya
engangguk, "
gugup di dalam hatinya, "Kenalin, gue Felix. Nama lo siapa?" uca
as uluran tangan dari Feli
bikin lo jadi kerepotan," ujarnya sambil tersenyum. Lia
a akhirnya pergi dengan arah yang berlawanan karena Fe