Take Me Back to Switzerland
eninggalkan kafe dan Haris mengantarkan Marsha ke rumahnya. Tidak butuh waktu yang lama, sekitar s
ap Haris ketika motornya sudah
i motor Haris, "Aku pulang dulua
h ditungguin sama si Peter." Marsha
rnya dan segera meninggalkan rumah Marsha ke
klatan. Pasti mereka adalah saudaranya. Ibunya, Indah, menyadari kehadiran anaknya tersebut segera menghampiri M
ucap Indah. Marsha pun ikut duduk di sebelah ibunya.
kamu masih bayi loh," ucap bibi Irene. Mendengar
ma Peter?" Sekarang giliran paman Sam yang berbicara. Marsha hanya menggeleng
tanya Marsha karena ia belum bertemu den
ahat. Coba kamu susulin, siapa tau dia udah bangun," ujar Indah. Marsha mengangg
rlahan karena takut membangunkan sepupunya. Ketika pintu dibuka, ternyata terlihat Peter yang sedang duduk di meja belajar milik
" tanya Mar
anya. Marsha pun ikut mengangguk
pa Peter. Ia kemudian memeluk Marsha. Marsha kaget namun ia baru menya
sha membenarkan. Karena memang benar jika mereka sebelumnya pernah bertemu. Namun
pan sepupunya itu, "Yes, you are
e you? You look so beautiful my cousin." Mars
berbicara dengan bahasa Inggris karena ia
abarku sangat baik, aku sangat senang bisa ke I
h berada di Swiss dan pastinya tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia di sana
leh karena itu, sehari-hari ia pun menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan teman-temannya di sana juga
l sebelumnya. Marsha lupa jika ia belum mengganti seragamnya. Ia kemudian pamit kepada Pete
ng anatomi tubuh manusia. Peter menebak jika sepupunya ini akan melanjutkan kuliahnya ke sekolah kedokteran. Meskipun mereka berdua jarang bertemu, P
sudah berganti menjadi kaus oblong dan celana tidur. Ia segera
yang sadar jika Marsha sudah datang s
he way, kamu mau lanjut ke kedokteran, ya?"
r mengacungkan jempol kepada Marsha dan ia pun mengacun
anya Peter. Sepertinya ia juga berusaha me
ernah bilang kepada Marsha bahwa sepupunya itu memiliki usia ya
terkesima dengan wajah tampan milik sepupunya. Ternyata
an, ya? Siapa nama pacarmu?"
r berkata seperti itu. Bagaimana ia bisa ta
rsha lupa jika di kamarnya ada jendela yang langsu
g, kan?" ucap Marsha dengan percaya d
ndingin sama aku sih, kayaknya gantengan aku, hahaha." Marsha tidak menyangka jika sepupunya ini memilik
o. Apa mungkin sepupunya ini yang tampan belum memiliki keka
amanya pacaran, Sha," jawabnya. Ternyat
n sepupunya itu. Ia heran mengapa sepupunya yang tampan itu tidak ingin memiliki kekasih. Jika membuka p
m ada perempuan yang co
banyak yang masih jomblo, loh," tawar
sudah hampir satu jam Marsha dan Peter berbincang. Ternyata Peter adalah laki-laki