Finding A True Love
elap, suram, dan terasa dingin. Tidak ada bedanya dengan raut wajah seorang gadis yan
ita bahwa dirinya dinamai Kanaya Amelitta, dengan
ya cantik dengan mata bulat jernih, hidung yang sempurna, dan bibir y
isnis ke Jakarta. Menurut kesaksian yang diberikan oleh saksi mata, kecelakaan mobil itu adalah kecelakaan tunggal. Mobil hitam yang dikendarai ayahnya mendadak menabrak bahu jalan dan akh
ar yang hanya diterangi oleh cahaya dari lampu tidur. Ibunya tidak sanggup menghadapi kepergian ayahnya yang begit
. Kakak pertamanya meninggal dianiaya oleh suami yang sangat dia cintai. Mayat kakak petamanya penuh dengan luka leba
ri kamar kakak keduanya. Saat sampai di dalam kamar kakaknya, Kanaya melihat kakaknya itu sedang menangis dan tertawa secara bersamaan. Benar-benar pemandangan mengerikan yang tidak akan pernah dilupakan Kanaya
ebih baik, dokter menyarankan kakaknya lebih baik dirawat di rumah sakit. Namun setelah sebulan perawatan, yang Kanaya temukan bukan waj
idak bisa bernapas dengan benar. Dia benar-benar sudah tidak punya lagi tempat untuk berbagi keluh kesah, tidak ada lagi orang-ora
aya memutuskan untuk meninggalkan rumah keluargannya di Bandun
bentar lagi rintik hujan pasti akan turun membasahi bumi. Kanaya harus bergegas kembali ke
anik Kanaya mengedarkan pandangan ke sekelilingnya mencoba menemukan sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menggambil ponselnya yang sudah tenggel
unakan ranting itu untuk menggambil ponselnya. Tangan kirinya berpenganggan di tepian kolam,
tangannya terlepas dan berakhir tercebur ke dalam kolam. Apa dia juga akan mati seperti keluarganya? Sepert
a kehabisan oksigen. Tidak ada usaha untuk menyelamatkan diri, lagi pula
nya ke permukaan. Kanaya langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya sekaligus memuntah
g terlihat terlalu...tampan? dia memiliki sepasang mata berwarna biru yang sangat menarik, terbingkai sempuna oleh alis teb
anya laki-laki tersebut ser
n tenggorokannya sakit sehingga tida
lihat Ethan, sedang
adi? kenapa Kanaya bisa sepe
Gavin. Kanaya menatap
tar lagi akan turun hujan," usul Gavin. Tanpa menunggu persetujuan Kanaya, Gavin langsung mengang
embut di telingga Kanaya. Membuatnya tidak bisa membantah, dengan pelan Kanaya melingkarkan lengannya di bahu Gavin dan
***
. Dari apa yang di ceritakan Ethan, Kanaya tahu bahwa Gavin ada
ke rumah. Sebenarnya Kanaya masih punya sepupu lain-Kesya, dia adalah adik kandung Ethan. Sayangnya Kesya tidak begitu menyukainya. Kesya selalu mengganggunya di setiap k
ngan keluarganya. Kanaya kemuadian bangun dari ranjang, mengambil ikat rambut dan mencepol rambutnya tinggi-tingg
kang rumah. Dia ingin berjalan-jalan di sekitar taman labirin. Pamannya memiliki
sau pelan, membawa aroma manis dari bungga-bungga yang sedang bermek
gun melihat orang yang
aku Gavin Januartha. Kamu bisa memanggilku Gavin,
terdiam, "Kanaya Amelitta
u baik-baik saja. Aku sedikit khawatir, waktu itu
a, itu bukan apa-a
vin, "Tapi apa yang sedang kamu l
sedang jalan-jalan,"
edang menunggu Ethan, tapi sepertinya
naya. Ugh! Jantungnya mul
ngnya, walaupun itu tidak mungkin. Kanaya duduk di bangku taman dan membuka buku yan
a kapas?" tanya Gavin, mencoba menc
ng, lalu akhir
a, lalu mengeluarkan sebuah gula kapas besar be
ula kapas di tangannya. "Ini... s
a kamu belum pernah memak
tuaku sangat protektif. Terma
tentang keluarga Kanaya. Sanggat disayangkan Kanaya haru
hari ini begitu cerah, la
idak ada awan kelabu yang menghiasi langit. Langi
asnya? Kalau kamu suka aku akan
g duduk di sampingnya. "
Baiklah, aku akan sering
ih," ujar K
a diikuti anggukan Kanaya. Mereka pun berjalan beriringan kembali ke rumah. Sepanjang jalan, Gavin terus mengaja
***
tang, dia selalu membawa gula kapas yang begitu digemari Kanaya. Gavin yang baik dan ramah selalu memperlakukan Kanaya dengan hangat. Tidak pernah s
rlihat Gavin yang sedang berjalan ke arahnya
tanya Kanaya deng
rumit ini," keluh Gavin. Dia kemuadian duduk di sam
erulur mengambil helaian rambut Kanaya dan mem
" Kanaya men
. "Tadi aku bertemu
katakan?" tanya Kan
da yang
g penting kenapa tiba-tiba membahas Kesya? "Apa kam
ar bisa bertemu denganmu." Gavin kemudian mengelurkan sebuah g
mulai memakan gula kapas tersebut. Gavin t
begitu enak sampai ka
in, dia hanya fokus memakan gula kapa
bagaimana rasa gula k
u?" tany
h Kanaya. "Aku ingin mencoba rasany
lebih dulu menempelkan bibirnya di bibir Kanaya. Memberikan ciuman lembut yang memab
an serentak di sana. Ia memejamkan mata, menikmati ciuman Gavin. Setelah bebera
edang memandangnya penuh arti. "Gav...," bisik Kanaya, tetapi sebelum dia menyelesaikan kal
ra mereka. "Kanaya." Gavin memanggil Kanaya dengan suara serakny
ak tahu harus berkata apa. Dia ha
anaya... ku rasa aku men
tanya mulai berkaca-kaca. Dengan cepat Kanaya menepis tangan Gavin. Ia kemudian ber
i semua masalah yang dia alami. Tidak ada akhir yang baik dari cinta, sekali berurusan dengan cinta h
**