icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Finding A True Love

Bab 6 Episode 6 : Kehilangan kendali

Jumlah Kata:1297    |    Dirilis Pada: 11/01/2022

embuskan napas panjang, merasa lega karena perlahan

epalanya juga sedikit pusing. Sepertinya dia harus segera kemb

alu jauh dari tempat acara resepsi pernikahan, jadi dia hanya perlu berjalan se

, menunggu pintu lift terbuka. Kamarnya berada di lantai sembilan, jadi dia harus me

Clara. Tadi Clara memintanya untuk menunggu, tapi Kanaya malah pergi meninggalkan Clara. Kanaya segera mengeluarkan ponse

eritahu Clara bahwa dia sudah kembali duluan karena tid

begitu panggilan telepon terhub

k tahan lagi, jadi aku pergi duluan. Maaf sudah meninggal

ena tidak bisa memukanmu." Clara berucap dengan nada ringan. "Kamu benar-benar sudah kembali ke

el. Sekarang aku sedang berada

ka sedang berlibur ke Lombok, Kanaya yang dalam keadaan mabuk parah salah masuk hotel. Kanaya bukannya kembal

empat kita menginap. Aku tidak salah masuk hotel lagi, jadi k

a sudah harus kembali ke Bandung, jadi istirahat yang cukup." Usai berkat

Gavin yang begitu dia hindari tetap terjadi, dan Kanaya bahkan masih menyukai lel

pan tahun yang lalu, namun di satu sisi Kanaya juga merasa takut. Rasa takut tidak berdasar yang membua

ironi terpancar jelas dari kedua bola matanya. Kanaya merasa tidak berdaya dengan situasi yang dia a

berwarna merah." Kanaya bergumam dengan suara pelan. Kanaya ingat dengan jelas bahwa karpet yang ada di lantai sembilan berwarna biru gelap, tapi karpet yang ini malah

naya mengurungkan niatnya. Kanaya tanpa sadar melangkah mendekat ke sumber suara. Dia tidak bisa menahan rasa penasar

p sosok lelaki yang sedang bersandar di dinding dengan mat

da tinggi, seolah dia tidak perca

avin sontak membuka matanya

ki itu sakit? tapi beberapa saat yang lalu Gavin tampak baik-baik saja. Tangan Kanaya terulur, he

ergi saja, tinggalkan aku sendiri," lanjut Gavin dengan susah payah. Dia berusaha mempertahankan kewarasannya yang hampir hilan

ntuk pergi. "Aku hanya ingin membantumu," ujar Kanaya lirih. Dia sedikit merasa sedih dengan sikap Gavin yang terkesan dingin. Kanaya tidak bisa berpikir rasional saat

? Gavin memalingkan wajahnya, menolak menatap Kanaya. Semakin lama dia menatap wanit

n, kamu te

enyela dengan tidak sabar, bahkan mendengar Kanaya menyebut namanya saja dia

Gavin jelas-jelas sedang kesakitan. Lelaki itu terlihat tidak berdaya, bagaimana mungkin Kanaya meninggalkan Gavin begit

uk membuka pintu," ujar Kanaya, matanya melirik

menahan dorongan aneh yang muncul sampai tangannya gemetar, sehingga membuatnya kesulitan untuk membuka pintu

vin dan memapah Gavin yang tampak kepayahan agar lelaki itu bisa masuk ke kamarnya untuk beristirahat

arah ranjang. Kanaya bersyukur di saat seperti ini tubuhnya mau bekerja sama

atas ranjang. "Gavin, apa kamu yaki

pergi Kanaya." Untuk kesekian kalin

u?" Kanaya juga tidak tahu kenapa dia bersikeras untuk menemani Gavin, tidak peduli berapa kali lelaki itu m

sa mengendalikan dirinya sendiri. Sikap keras kepala Kanaya membuat semuanya semakin sulit. Kanaya

rgi, aku sudah mengatakannya berulang kali. Tapi, kamu tidak pernah mendengarkanku. Jadi sekar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka