icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Finding A True Love

Bab 4 Episode 4 : Rasa yang sama

Jumlah Kata:2001    |    Dirilis Pada: 11/01/2022

..." Kesya menatap Kanaya lalu menyeringai, "apa kamu melihat sesuatu yang menarik? atau m

terdengar mengintimidasi. "Tidak ada alasan khusus seperti itu. Suasana hatiku cukup

Amelitta yang selalu egois dan tidak pernah pe

aan Kesya. "Jangan berkata seperti i

ya kan Kanaya memang orang yang egois dan tidak memedulikan perasaan orang lain. Bukan

n yang sedari tadi berdiri tepat disampingnya. "Duduk dulu. Kamu lelah, kan?" Gavin b

erasa bingung, yang kamu anggap saudara kandung itu aku atau Kanaya? kamu memperla

ah. "Aku tidak bermaksud

kamu juga lihat bagaimana sikap Ethan p

s lembut pipi Kesya. "Sudahlah, jangan berpikir seperti itu. Menu

bersikap sinis dan mengeluarkan kata-kata pedas pada orang yang disayanginya. Namun, pada akhirnya Kesya memilih untuk diam. Berdebat dengan

yang berpadu, matanya menatap Kanaya dalam. Tidak ada yang berubah dari raut wajah

. "Kanaya, apa kamu tidak ada niatan untuk menyapa Gavin? seingatku dulu kalian cukup dekat. Gavin bahkan h

ntah kenapa dadanya mulai terasa sesak. Dia lalu mengambil kembali gelas wine miliknya yang tadi diletakkannya begitu

bisa menghabiskan segelas wine dalam sekali teguk benar-benar membuatnya takjub, pasalnya kalau dilihat sekilas Kanay

a, percayalah dia tidak sehebat itu, sebentar lagi j

menghindari pertanyaan Kesya. "Aku permisi ke toilet sebentar." Tanpa menunggu tanggapan dari orang-orang di sekitarnya, Kan

Kanaya berhenti dan duduk di atas hamparan pasir putih yang terasa halus. Kepalanya menengadah ke atas, menatap

nya. Dan untuk Gavin... Kanaya jadi bingung bagaimana mendeskripsikan perasaannya. Sepertinya tidak banyak yang berubah dari Gavin. Ingatan Kanaya kembali ke delapan tahun lalu. Dulu, Gavin selalu memperlakukannya dengan lembut dan menatapnya den

Ada rasa sedih, kecewa, cemas, takut, dan masih banyak lagi. Lebih baik dia diam dulu di sini untu

aksi berlebihan jika terlalu lama terpapar udara dingin. Kanaya kemudian berdiri dari duduknya dan membersi

Namun, tubuhnya bergeming begitu melihat sosok yang sedang berdiri di bawah lamp

kenapa kamu sendirian?" Kanaya bertanya tanpa sa

hat hal itu, Kanaya mulai panik. Dia memang berniat untuk menemui Gavin dan memp

"Kanaya," panggil Gavin pelan, "bagaimana kabarmu? apa kamu baik-baik saja selama ini?" tanya Gavin, mata

miliki efek yang sama padanya. Kanaya ingat dengan jelas, bahwa dulu ketika Gavin mulai berbicara sambil menatapnya, dia tidak akan sanggup mengali

gaimana kabarmu selama ini dan bagaimana kamu menjalani kehidupanmu." Gavin terus

n tahu tentang kehidupannya selama ini. Memangnya apa urusannya d

ada hubungannya denganmu, jadi aku tidak perlu menjelaskannya padamu, kan?

depannya terlihat begitu sulit untuk didekati. Namun bukan berarti tidak bisa, kan?

ah kita teman? tidak ada yang salah dengan berbagi cerita tentang kehidu

lama Kanaya tidak pernah menganggap Gavin sebagai temannya lagi, lebih tepa

gan nada sinis. "Jangan berbicar

dengar familiar tiba-tiba muncul dari arah belakang. Gavin membalikan badan dan melihat seo

tampak biasa saja seakan dia tidak terganggu dengan kedatangan Alana. Gavin menghemb

tanya Gavin pada Alana begitu

ukan jalan untuk kembali ke hotel dan aku juga meninggalkan ponselku di kam

anaya, ini Alana. Dia adalah temanku dan Kesya saat bersekolah di Paris. Kami datang ke

denganmu, Kanaya. Kesya banyak bercerita tentang kamu," Ujar Alana dengan

but namanya kemudian melanjutkan, "aku harap Kesya tidak terlalu

urukannya pada Alana, tapi Kanaya tidak terlalu memedulikan hal itu. Ada hal lain yang lebih penting yang harus dia lakukan, dia harus memastikan per

memalingkan wajah. Sambil terus menatap Gavin, Kanaya mulai mencoba untuk meraba perasaan seperti apa yang dia miliki pada lelaki itu, ap

dang memastikan sesuatu. Suara deburan ombak serta angin malam yang berhembus pelan menci

sisa-sisa perasaan dari delapan tahun lalu. Jantungnya yang berdegup kencang menjadi bukti nyat

Kanaya dan Gavin. "Gavin, bisakah kamu mengantarku kembali ke hote

kan kembali ke tempat acara resepsi. Sampai bertemu lagi," pamitnya dengan cepat. Belum

sulit untuk diartikan. Dia masih ingin berbincang lebih lama dengan

a membuat Gavin tersadar dari lamunannya,

anaya Amelitta w

yela dengan cepat perkataan Alana. Dia kemudian be

anyakan pada Gavin. Namun sepertinya lelaki itu akan menolak untuk memberikan jawaban. Alan

dikunjungi. Tidak ada salahnya kalau kita bersenang-senang sebentar di sana," ujar Alana dengan bersemangat. "Mana ponselmu? aku aka

b? Walau masih tampak bingung, Gavin tetap memberikan ponseln

Gavin. "Aku sudah mengirim pesan singkat pada Kesya, dia pasti akan akan segera menyusul kita. Kalau beg

hatinya sedang tidak baik. Pergi ke club dan m

anti, dia pasti tidak akan menyesali keputus

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka