icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PRAMESWARI

Bab 8 Keputusan Hati Prameswari

Jumlah Kata:1023    |    Dirilis Pada: 02/01/2022

eolah-olah ngg

yang mengisi benaknya saat ini, dia harus segera pergi dari rumah kontrakan Mbak Honey. Sesegera mungkin karena inilah kesempatan emas itu. Kesempatan yang sudah dinantikannya sejak tadi pagi,

gera mewujudkan rencana terbesarnya dalam hidup ini, pulang ke Tangerang. Semarah-marahnya Abah, nggak mungkin menolak kan, kalau dia pulang? Begitu juga dengan Abang dan terutama Ummi. Nggak m

anal

irullah

li benaknya saat ini, berjubal-jubal. Di antaranya, bagaimana kalau ternyata mereka juga mencarinya di sini, Yogyakarta? Men

g, dug,

. Penculik, pembunuh atau pemerkosa? Jelas, dia nggak akan pulang ke Tangerang dalam keadaan selamat. Kalaupun selamat mungkin mahkota kesuciannya ... Oh, menyadari itu, hati

ngangkatnya sebagai adik. Kurang apa? Apa masalahnya? Karena harus membantunya bekerja di kafe? Haha. Haha. Itu hal yang sangat sangat sangaaat lumrah, bukan? Apalagi yang bisa dilakukannya sebagai ung

menolong kamu dulu, seorang penjahat? Jadi apa kamu sekarang? Oh, mungkin sudah masuk berita kriminal. Telah ditemukan mayat berjenis kelamin perempuan den

a semakin oleng, "Tolong Wari, Allah. Wari takut. Wari bingung, apa yang harus Wari lakukan? Ampuni Wari, Allah. Wari janji, nggak

orang pun di rumah ini, Prameswari mengambil air minum dari dispenser. Menenggaknya sampai habis satu gel

llah, All

abnya. Mencoba untuk menghentikan tangis, melerai pergumulan batin dan sebisa mungkin menjernihkan pemikiran. Ja

t apak

*

elonjor dengan tubuh disandarkan ke dinding. Tanpa bisa dicegah lagi, Mbak Honey menubruknya, memeluk dengan erat dan hangat. Air mata haru sekaigus bahagianya menggerimis besar-besar, menggenangi

amu sudah pergi dan akan membuat Mbak bersedih di sepanjang hidup Mbak? Mytha, janji sama Mbak, ya? Kamu jan

deras. Bagaimana tidak? Ternyata, dia sudah salah menilai Mbak Honey. Salah besar. Dalam hati dia merut

ri ehhh Myt

i ya, jangan diu

, Mb

bak nggak mau kalau sampai kamu ... Jangan ti

u banyak pertanyaan yang mengisi hati kosongnya tentang Prameswari, dia memilih untuk meredamnya. Lagipula, nggak semua pertanyaan harus dilontarkan, bukan? Dia percaya, semua ada waktunya. Termasuk wakt

ba

Mytha

a yang indah untuk Wari ehhh Mytha.

antik, sama k

. Ha

demi keselamatan dirinya, lahir dan batin. Bukan hanya sekadar menghindari perjodohan yang dikehendaki Abah. Bukan untuk menyakiti hati siapapun, termasuk Mas Eiden. Bukan, bukan itu. Pram

h

a kamu nggak nelpon ke pondok, Wari? Kabari

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Meyka2 Bab 2 Malaikat Penolong 3 Bab 3 Honey Karaoke & Cafe4 Bab 4 Paramitha Alias Mytha5 Bab 5 Sosok Serba Hitam6 Bab 6 Pindah Rumah7 Bab 7 Keraguan Hati Prameswari 8 Bab 8 Keputusan Hati Prameswari 9 Bab 9 Pelajaran Berharga Untuk Peony10 Bab 10 Eiden Malik11 Bab 11 Antara Harapan dan Kenyataan 12 Bab 12 Hati Tak Pernah Berdusta 13 Bab 13 Ladies Companion14 Bab 14 Rok Mini dan High Heels15 Bab 15 Gejolak Hati16 Bab 16 Malam Berdarah 17 Bab 17 Call in the Middle Night 18 Bab 18 Kegelisahan dan Ketakutan Mbak Honey19 Bab 19 Cerita Air Mata20 Bab 20 Kelembutan Cinta dan Kasih Sayang21 Bab 21 Harus Tenang dan Tabah22 Bab 22 Keadaan Yang Tak Terduga23 Bab 23 Good Bye, Masa Kritis! 24 Bab 24 Berpijak Pada Kenyataan25 Bab 25 Mencoba Untuk Percaya26 Bab 26 Butiran Cinta27 Bab 27 Hari Yang Dinanti28 Bab 28 Pilihan-pilihan dan Kenyataan 29 Bab 29 Janji Hati Mbak Honey30 Bab 30 You and Me End31 Bab 31 Perlahan-lahan Namun Pasti32 Bab 32 Evan, Yuka dan Wari33 Bab 33 Gugur Bunga34 Bab 34 Menyemai Indah Harapan 35 Bab 35 Keraguan Hati Peony36 Bab 36 Pergerakan Abah37 Bab 37 Penyamaran Bermula38 Bab 38 Prameswari Menolak cinta39 Bab 39 Seharusnya40 Bab 40 Sidang Cinta Peony41 Bab 41 Jilbab Putih Melati42 Bab 42 Mencoba Mengingat Kembali 43 Bab 43 Bagian Terpenting Dalam Hidup44 Bab 44 Mencari Titik Temu45 Bab 45 Ingatan Yang Kembali46 Bab 46 Goodbye, Amnesia!47 Bab 47 Kenangan Abadi48 Bab 48 Tekad Baru Prameswari 49 Bab 49 Aksi Cinta Mytha50 Bab 50 Dendam Kesumat51 Bab 51 Pertemuan Peony dengan Mytha52 Bab 52 Jilbab Putih Melati53 Bab 53 Mencoba Mengingat Kembali54 Bab 54 Bagian Terpenting dalam Hidup55 Bab 55 Mencari Titik Temu56 Bab 56 Ingatan Yang Kembali 57 Bab 57 Good Bye, Amnesia!58 Bab 58 Kenangan Abadi59 Bab 59 Tekad Baru Prameswari 60 Bab 60 Aksi Cinta Mytha61 Bab 61 Dendam Kesumat62 Bab 62 Pertemuan Peony dengan Mytha63 Bab 63 Berusaha Membalas Budi64 Bab 64 Perjuangan Seorang Abang65 Bab 65 Segitiga Perasaan66 Bab 66 Selamat Tinggal, Mytha! 67 Bab 67 Kembalinya Sang Bidadari 68 Bab 68 Penantian dan Perjuangan69 Bab 69 Permintaan Terakhir Prameswari 70 Bab 70 Konflik Melanda Giga71 Bab 71 Obsesi Cinta Anak Manusia 72 Bab 72 Cinta Yang Menggila73 Bab 73 Cerita Baru dari Abah74 Bab 74 Pemberontakan Prameswari 75 Bab 75 LANJUTKAN LANGKAH76 Bab 76 Rasa Cinta vs Jodoh77 Bab 77 Konflik Yang Sesungguhnya 78 Bab 78 Dipinang Cinta79 Bab 79 Ungkapan Kejujuran 80 Bab 80 Sahabat Till Jannah81 Bab 81 Terungkapnya Kejahatan Meyka82 Bab 82 Kamar Maryam Binti Imran83 Bab 83 Impian Terbesar Prameswari 84 Bab 84 Surat Pinangan Mbak Hayyina85 Bab 85 Wanita ke Dua86 Bab 86 Kesempatan Emas untuk Prameswari 87 Bab 87 Menjaga Amanah Mbak Honey88 Bab 88 Kecewa dan Terluka Lagi89 Bab 89 Jodoh Yang Mendekat90 Bab 90 Memaafkan karena Allah91 Bab 91 Ummi Baru untuk Prameswari 92 Bab 92 Ustadz Lapuk is Back93 Bab 93 Demi Allah, Cinta dan si Buah hati