PRAMESWARI
arang diri sendiri untuk terlihat rapuh dan cengeng. Terlebih ketika tiba-tiba bayangan Meyka datang menyelinap ke dalam benaknya. Bayangan sahabat baiknya di facebook i
kali melangkahkan kakinya keluar dari rumah. Mengapa dia sampai nekat seperti itu? Karena baginya, menikah dengan Ustadz Rayyan adalah aib. Mau dikemanakan mukanya nanti, jika itu benar-benar terjadi? Teman-temannya pasti akan menghujaninya dengan olok-oloka
napakkannya pada kenyataan, "Ini sudah di halte Condong Catur, Mbak."
dan dengan canggung, beringsut turun. Gontai, dia berjalan menuruni undak-undakan bus. Tubuhnya benar-benar r
plaa
besar. Terlebih ketika melihat halte yang sepi, hanya ada seorang petugas di loket pembelian tiket. Satu lagi, petugas keamanan.
a diri sendiri, "Katanya dia sudah nungguin aku di
rang ke Yogyakarta, matanya nggak terpejam sama sekali. Itu semua juga karena pesan dari Meyka, "Awas Ri, jangan sampai kamu ketiduran di bus. Tahu kan, makkan dirinya yang dua puluh empat jam full hanya tinggal di rumah. Eh, kalau sekolah? Nah, iya, hanya kalau sekolah
Hal yang mustahil terjadi jika dia berada di rumah. Jadi, dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Prameswari mengambil ponselnya dari dalam tas ransel blue donker yang masi
embali bergemuruh, seolah-olah ada badai yang masuk dan memporak porandakan sel
irl, tapi nggak ada. Benar-benar nggak ada, menciptakan sebentuk nyeri yang begitu kuat di hati terdalam Prameswari. Nyunyut,
ng, mencari Meyka. Sisi lain hatinya berkata, 'Siapa tahu di benar-benar sud
book. Bertukar foto, curhat-curhatan, bercanda tertawa ... Siapa sangka, Meyka tega m
sambil terus mencari foto Meyka di Gallery, 'Terus orang yang
ya sudah seperti sekaleng wafer yang terjatuh dari balkon. Meskipun begitu
rdiri dari bangku kayu. Dalam hatinya muncul sebuah ide cemerlang un
i tadi?' bisik hatinya,
*
ngembang di wajahnya yang cantik kebule-bulean. Mbak Honey-lah yang tadi menolong Prameswari sewaktu nyaris pingsan di halte bus. Kebetulan dia s
ang tamu, tak sedikit pun berkurang kehangatan dan keramahanya, "Mandi dulu apa m
ab, "Mandi dulu aja, Mbak. War
abannya, Prameswari melanjutkan, "Sebelumnya, Wari makasih banyak ya, M
ja dulu, malam ini. Besok kita pikirkan lagi, pekerjaan apa yang pas buat kamu. Oh ya, masalah temanmu yang di facebook itu,
amanya dengan Meyka di facebook, tiga tahun yang lalu. Waktu itu, dia baru pertama kali memiliki akun facebook. Itu pun setelah mencuri-curi ke
perti ini? Nggak, tentu, Prameswari nggak menyangkanya sama sekali. Terlebih,
ky Girl: [Hai, aku
Hai, Assalamu'alaikum Warrahma
tung bertemu dengan Prameswari yang seorang puteri kyai. Begitu juga sebaliknya, Prameswari merasa sangat beryukur mendapatkan sahabat sebaik dan sekuat Meyka. Seb
memanggil, "Kenapa tega membo