Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku
TEH
A
a di saung belakang, dekat dengan kolam ikan. Mereka tampak seru memberi
g sudah disiapkan oleh beberapa karyawan, men
t!" seruku mengajak mereka untuk sege
n diri, sebelum bergabung bersama ibu mertua dan kedu
an panjang dengan motif teddy bea
aku ikut bergabung bersama mereka y
at dekat dengan ibu mertua, terbukti dengan keakraba
pek, biar promilnya berhasil," ujar ibu mert
kter menyarankan untuk menunggu minimal 3 tahun, lebih lama lebih bagus, sih. Bi
dah kuasa Allah. Lagian mumpung masih muda, kok. Bikin anak yang banyak, Ibu aja anak tiga kadang masih kesepian k
giyakan, aku malas berurusan
bicara penting sama kalian," ta
a sebentar lagi," jawabku sembari memainkan ram
puncak, sehingga membuatku sangat sibuk. Kami yang sepakat tak menggunakan baby sitter, akhirnya kewalahan menghadapi Cahaya yang sedang aktif-aktifnya saat itu.
g, hampir setiap hari dia memainkan game
televisi, setidaknya sepasang matanya bisa
li-kali ia memainkan jari-jari
angan gembulnya, tak lupa kalung sebesar rantai kapal juga bertumpuk-tumpuk di lehernya. Entah sejak kapan ibu mertua seperti itu. Seing
an kaki ibu mertua, ia tak ada rasa
g baik tak ikut campur jika ang
bagai menantu, atau dia mungkin sedang mencari perhatian. Aku hampir ta
kl
ar, ia menuju ke ruang kelu
uga. Sini, Nak!" panggil ibu me
inga, di sebelahnya ada Reno, Reni dan ibu mertua. Di depan ibu m
lu sama kalian," ucap ib
ya. Karena ini pembicaraan antar anggota keluarga,"
rubah merah seperti tomat, har
jah menunduk, Rosa melangkah
ut, Bu," ujarku
unya Hj. Nur atau biasa akrab dipanggil Umik Nu
linik kandungan?" sahut Mas F
rumah itu mau dijual karena Umik Nur pindah, ikut anaknya ke Pulau Madura. Sayang 'ka
Cahaya yang sedang menampilkan vlog kakak beradik
aku apa?" tanya Mas Fr
na, nggak banyak, kok," uja
a Mas Frengky
juta. Sisanya tambahin, ya? Itu investasi, loh, nanti juga bisa kamu tempati atau
tentu saja kubalas dengan pelototan tajam. Lagian
menggaji karyawan dengan nominal
ambil menggaruk kepalanya yang kuyakin tak g
Kamu pasti suka, bisa juga nanti buat tempat usaha kamu di
segitu, Bu!" tegasku sem
dapat dari laba kamu selama seminggu. Ya, 'kan? Jangan
n apa ibu lupa, kalau butik itu bukan sepenuhnya punyaku, melainkan usaha gabungan bersa
apa-apa. Itu semua karena aku sudah paham watak ibu mertua dan kedua iparku yang
lih memanfaatkanku. Jadi, untuk menghindari semua itu,
ngkin ia tak menyangka aku berani
bahwa aku hanya dijadikan sapi perah. Apalagi setelah mendengar dari putriku sendiri jika Mas Fre
tri tunjukkan. Sebab, benar kata pepatah, istri adalah cerminanmu dan
ua yang mereka mau, asal bisa membuat mereka bahagia, itu sudah bisa membahagiakan hatiku. Kurasa semua itu seban
ngar bahwa ayah dari anakku dengan lan
n apapun. Tapi aku lebih percaya celoteh kepolosan buah h
semoga Restoku rame, biar aku bisa kasih uang sesu
ga Hj. Zaenab sedang gencar mencari info tentang rumah itu, ibu ng
ia bukan janda kok seenaknya aja ngatain orang lain janda, lagian jan
pulin minggu depan, Reni udah nggak ada uang," kata adik iparku itu sambil memainkan ponselnya.
n Mas udah transfer 'kan dua j
e arahku, ia terlihat salah tingkah. Mun
santai, mencoba m
Ibu banting tulang buat biayain kuliah kamu, jadi sekarang gantian kamu bantu adik
ebih membutuhkan." Ibu mertua menatapku sek
usan, berasa sed
ya, Mas
peduli cukup atau tidak. Aku yang keseringan nombok, bagiku
g? Rasanya aku har
, atau keberatan. Boleh saja dia dengan bebas mau memberi berapapun un
diberikan padaku sebagai nafkah nyatanya adalah u
. kenapa kamu b
*