Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku
TEH
A
pa aku tidur seperti orang yang tak sadarkan diri,
nakas yang berada di samping tempat tidurku. Aku menca
ebih suka tidur dan beristirahat tanpa dikejar waktu, mungkin sifat
bergegas melihat barisan empat a
dengan alam bawah sadar hingga bangun kesiangan
aku tak sadar sama sekali, bahkan kepulangan Mas Frengk
tidurku, duduk di tepi r
rih, sudah mendingan lah
kuran king size ber sprei motif abs
pintu membuatku mengernyitkan kening. Sebuah memo singkat dari M
embangunkan. Oh, ya, tadi aku udah minta tolong ke Rosa untuk buatkan kamu sayur bening, pepes ikan kutuk, tak lupa 5 biji putih telur ayam rebus. Dimakan semua, y
da-ada saja. Seharusnya lewat pesan di ponsel saja bisa, tak perlu lagi rep
kemarin aku berencana akan memantau
ah di bibirku berga
u, lalu membuangnya ke tempat sampah yan
ya kering, aku butuh air putih dan sedikit buah untuk menyeg
emang aku akui, sebagai seorang wanita yang normal terkadang terbersit rasa isi muncul dari dalam diriku. Melihat Rosa yang mempunyai tubuh langsing, tinggi sema
a disulam seperti selebgram kekinian, bulu matanya pun dieyelash. Semakin
n sayur ke dalam air yang mendidih. Ia masih belum
aian yang ia ke
t dengan panjang hanya sekitar lima senti dari pangkal paha. Bahkan saat ia jon
arinya sekarang? Bukankah dulu awal-awal datang pakaiannya tak jauh dari kaus gombrong kebesaran de
bentar lagi makanannya mateng. Rosa siapin, ya!" per
menanggapinya, ia
makan, sengaja aku ingin memp
a kok makin glowing?" tanyaku sem
ersih dan mulus, bahkan jika ada lalat yang tak sengaja hingg
g ada di instagram itu, loh, Mbak. Cuma c
reknya?" tanya
h aku lihat, Mbak. Pokoknya murah ko
akai yang abal-abal. Sayang 'kan kalau kulit wajah jadi rusak gara-gara pakai cream muraha
ingin tahu re
k," sahut
usi asisten yang satu ini. Lebih baik aku fokus untuk pembukaan butikku nantin
ngalihkan perhatian, aku tahu dia mungkin ta
are ayam. Lahap banget makannya, nasi sepirin
Ros. Jangan beri Cahaya makanan instan terlalu sering. Coba unt
n harga yang cukup merogoh kocek untuk pertumbuhan putriku satu-satunya saat in
biarkan dia menentukan seleranya, Mbak. Yang penting
ia berani membantah dan berbicara deng
lau suatu hari nanti ada hal yang tidak diinginkan gara-gara ulahmu ini yang sering memberikannya makanan instan, apa kamu mau tanggung jaw
ku, aku sudah cukup trauma akan kehilangan Pelangi beberapa waktu lalu, dan aku
diinginkan itu yang bagaimana? Mbak trauma akan Pelangi? Aku belum pernah denger tuh, Mbak, anak kecil mati gara-gara
ara Rosa hari ini. Tak biasanya wanita yang selama i
jak?" tanyaku de
ta maaf banget, deh, udah ngerusak mood Mbak Nayla," ujarnya dengan seny
" ujarku seraya beranjak dari kursi, aku bergegas pergi ke kamar mandi untuk members
, loh, buat Mbak Nayla, seriusan!" kata Rosa yang tak la
kulot berwarna putih, tak lupa memakai wedges dengan tinggi lima sentimeter. Kusapu wajahku dengan polesan makeu
cermin, ingin memastikan
unkannya untuk sekedar pamitan. Setelah mengecup dahi dan membelai rambutnya sekilas, aku beranjak pergi memacu honda jazz berwarna kun
ah payah, mengorbankan keringat dan tenaga sepenuh hati
paku sambil tersenyum. Aku bergegas naik k
caya, aku berniat bersantai sejenak. Menikmati secangk
anku saat ini. Rasanya ada kebahagiaan tersendiri bisa menikmati semuanya di usiaku saat ini. Memiliki karir ya
a tidak, munafik jik
*
e