Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku
TEH
A
n yang tersimpan rapi dalam laci. De
et
mar, tampak remang dan minim cahay
r, kupencet saklar lampu yang berhasil kutemukan deng
ng bersembunyi d
ata Rosa sedang merin
heran, kuhampiri dia
" tanyaku sembari
pucat, ia menatapk
?" tanyaku
menggele
k di samping ranjang, kupegang
ku setelah memastikan k
minta tolong belikan obat sakit k
a sendirian di dalam kamar. Pikiranku sudah kacau, aku kira merek
kamar. Sebentar aku ambilkan
-tib
ku, matanya yang say
minta tolong belikan paramex aja di warung
unggu dulu,
dan berkata lirih, "te
un dia sudah menyakitiku, tetap saja aku tak tega. Aku m
m tentu bisa bangkit dari ke
u meninggalkan Rosa di kamar un
ambil segelas air
mintanya untuk segera beristirahat. Rosa hany
ngan air karena dari tadi selepas dari kantor aku belum sem
akiku menyandung sesuatu yang
melihat alat kontrasepsi yang masih terbung
, perasaan saat aku mondar-mandir sedari tadi, aku tak mer
dan kuhitung dengan cepat benda elastis berbentuk s
empat ... kenap
ah digunakan. Berarti mereka
ulang? Hanya demi menikmati se
rusaha kuat dan tegar. Boleh saja semua orang menganggapku bodoh, naif dan polos, mereka bebas kok
k berjaga-jaga jika hal seperti ini terjadi? Begitu kah caramu bermain, Mas? Oke, kamu lah yang mengajakku bermain. Akan aku ikuti alur
ihat saja di akhir permainan nanti, si
telah mandi, melepas sedikit lelah yang akhi
bergegas pergi ke rumah Bu
u dari kalangan atas terlihat
reka, tentu saja untuk promosi
bahwa mobil Mas Frengky mulai memasuki peka
tikan Mas Frengky yang turun dari mobil.
du kasih. Mengingat aku sedang menghadiri acara dan Ca
ian melepas hasrat denga
akan kuker
ggalkan Cahaya lama-lama, toh juga asal sudah terlihat di
cadangan yang sudah kusiapkan. Benar saja dugaanku, pintu pasti dikunci
dengan pelan, tanp
aya sedang bermain ponsel.
a bukan di dalam k
da suara guyuran air di kamar ma
kakiku menuju
n mereka a
aku bergegas mengge
ar da
n shower dimatikan
kl
ri dalam, Mas Frengky menyembulka
sampo dan s
anya sembari melilitkan han
aku sembari menyilangka
tku berdiri di depannya, wajahnya p
etin aja!" katan
a?" tanyaku sem
. Nggak sabar nunggu Ayah mandi,"
ahutku
kin Mas Frengky mengira, R
Frengky sambil memelukku, melangk
ngennya lama-lama sama kamu aja,"
gky hany
kl
ri dalam, membuatku dan Ma
luar da
saat melihatku sudah berada
kulihat di de
anpa lengan berbahan tipis dan terawa
ng tepat. Untung saja aku tidak terl
itu apa nggak masuk ang
ini aku mau ke dapur ambil minum. Pe
ak mena
enti-hentinya memandang tubuh
s Frengky menelan saliv
enak-enak, eh belum apa-apa u
e kamar, Mas Frengky pun men
haknya. Karena hasrat yang sudah di ubun-ubun, setelah melihat Rosa be
ia meminta haknya malam in
anti dia berhubungan denganku tapi m
amit-a
mah
ku, turun ke telinga dan m
sti dia me
bagian sensitif ku, dengan
ang wajahn
ulu, ya!" tolakku halus s
ersikap lembut seperti ini
ingga tujuanku tercapai. Yakni
aja, sih, Bun. Terus selesainya kapan?"
nya sudah ber
n Cahaya dulu, kasihan dia sendirian," pamit
, wajahnya kusut. Mas Frengky men
wajahnya d
a yang sedang asyik m
m saat melihatku d
ain!" ajaknya s
anyaku sembari memainkan p
Mas Frengky. Bahkan Rosa juga bak ditelan bumi, sejak kejadia
ng cemen, beran
*