icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku

Bab 3 Minta Uang

Jumlah Kata:1700    |    Dirilis Pada: 23/12/2021

TEH

A

aan yang sempat tertunda kemarin, aku

jak beberapa tahun yang lalu. Karena reward yang sering ia dapatkan setiap bulan dengan notabene karyawan te

s. Hal itulah yang membuatnya bekerja di butik ini sebagai staf administrasi. Awalnya hanya iseng untuk mengisi waktu luang. Namun lama kelamaan ia merasa betah dan nyaman di butik, sehingga menempati bukti sebagai rumah keduanya. Sikap setia kawannya patut

ke, tapi nanti tolong pastiin semuanya berjalan lancar, ya. Jangan lupa berikan mereka b

ti-hati, ya, Bu," ujarnya sambil mengangguk sopan, tak l

jika ingin selamat sampa tujuan. Ya memang beginilah risiko tinggal di kota besar, apalagi dengan julukan

Fortuner berwarna putih milik Mas Fr

ya suamiku s

dengan suara lirih, aku hanya ingin memastikan, apa yang sedang terjadi

lihat sepi. Aku melangkahkan k

hidung Mas Frengky

na me

amarku, tak ad

a dengan k

, jantung pun ikut berdetak

ndap seperti pencuri, kupercepat kakiku menuju k

berisi koleksi tanaman hiasku. Di sebelahnya juga ada kolam ikan dengan ukuran se

an Cahaya berada di sana,

dah naik ke ubun-ubun. Napasku pun semakin t

yang terhubung de

rengky yang sedang asyik mene

ram tanaman hias milikku, jika dilihat, mereka sudah tampa

tersebut merupakan hal yang biasa jika dilihat sekilas. Namun saat diperhatikan,

kiranku hingga panggilan

i, main sama Cahaya sama Ayah!" kata Cahaya mem

n wajah yang terjadi pada Rosa, sed

ku selama 7 tahun tersebut, han

atan ini, segera kuseret

nyuman terbaik, kuelus lembut rambut Ca

gkan muka. Kenapa dia bersikap seperti itu? Bukankah wajar j

vitasnya, ia menggulung selang

beranjak pergi d

n hanya diam tanpa me

sih kesal atas si

ya bak montir seksi yang mencuci mo

ambut yang dibiarkan terurai, aku juga bisa melihat tadi sebagian baj

sa membuatnya hampir kuyup seperti

makin ada-ada saja

. Baru saja duduk, suamiku sudah berpamitan

ebentar, terus kita salat Maghrib bersama, ya?" ujarnya pad

hanya mengangguk ta

am 4. Adzan Maghrib masih beberapa jam l

i Resto, aku mau langsung mandi, tapi Cahaya ngajak main

makan malam. Aku pengen kita dinner di luar malam ini, lam

ri mengacungkan kedua jempol. L

amiku ini bersik

in bermain serong dengan asisten di rumah ini. Semua sikapnya masih wajar dan pe

artikan celotehan

belum pasti memang kerap me

desah p

menin Cahaya main?" tanya Ca

cuma meregangkan otot,"

u bagus. Ayah sama Bunda mau ajak Cahaya main dan makan di l

ante Rosa diajak j

spontan yang meluncur dari bibir putriku,

l, cuma keluarga," jawabku

kita Bunda?" tanyanya sambil mendo

a si

. Kata Ayah kasihan Tante Rosa di sini sudah nggak punya siapa-siapa lagi. Jadi Cahaya, Bunda

ertiga aja, ya. Cuma ada Bunda, Ayah d

mengangguk, l

, beruntungnya juga dia tipe gadis penuru

an dilayani oleh Rosa, aku bergegas masuk ke

na chinos pendek dan kaos berwarna hitam. Sangat pas dengan tubuh atletisnya

Kenapa kita nggak makan di Resto aja, sih?" ta

alan refreshing. Lagian bosen ah makan masakan di Restomu, se

a?" tanya Mas Frengky sambil memoleskan

Marriot, gimana?" ujar

nya sedikit berjin

sahutku sembari menyambar

emasukan butik lagi kencang, ya?" ta

h kalau untuk makan di s

mpunyai butik dengan pelanggan yang ramai. Asal dia memberi nafkah sekian juta, semua kebutuhan rumah tangga terpe

ang istri akan sepenuhnya

k wajah Mas Frengky

tanyaku

Mas Frengky seperti

aki lantai kamar mandi dengan pintu tertutup. Guyuran air

asih duduk di tepi ranjang.

eperti itu, pasti ada sesuatu yang terja

a kita b

dua ...

ajahmu kusut, perlu aku setri

ky menghampiriku yang sedang berpakaian, ia memelukk

disimu kemarin, Bun. Aku mau minta tolong," ujarnya sambil meletak

" tanya meli

ngerepotin kamu terus!" ujarnya se

asi. Aku sudah hafal, pasti

Bun. Kasihan mereka, bulan ini Ayah harus putar otak un

sasara

eraya melepaskan tu

n langsung diganti. Sekalian yang tempo lalu,

lalu kamu sudah pinjam sepuluh juta un

atap manik matanya, mencoba men

*

kasih n

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Awal Mula2 Bab 2 Curiga3 Bab 3 Minta Uang4 Bab 4 Terisisih5 Bab 5 Perasaan Ibu6 Bab 6 Sokongan Dana7 Bab 7 Mulai Menyadari8 Bab 8 Suara Desahan 9 Bab 9 Lampu Merah10 Bab 10 Menggagalkan Rencana11 Bab 11 Pengakuan Gilang12 Bab 12 Pesan Rosa13 Bab 13 Gagal Minum14 Bab 14 Teh berbahaya15 Bab 15 Gagal ena-ena16 Bab 16 Rosa Pulang17 Bab 17 Sedikit Bermain18 Bab 18 Ngobrol Santai w Rosa19 Bab 19 Informasi Gilang 20 Bab 20 Pinjam Uang21 Bab 21 Kecemasan Rosa22 Bab 22 Cahaya Murka23 Bab 23 Kantong Belanja24 Bab 24 SkinCare Rosa25 Bab 25 Nayla Curiga26 Bab 26 Rindu Cahaya27 Bab 27 Kedatangan Bu Wak28 Bab 28 Tentang Ayah Vano29 Bab 29 Bersekongkol Dengan Gilang30 Bab 30 Mengerjai Mertua31 Bab 31 Penggerebekan32 Bab 32 Sanksi Sosial33 Bab 33 Kedatangan Carissa34 Bab 34 Tanda Lahir35 Bab 35 Kenyataan Begitu Pahit36 Bab 36 Terbongkar37 Bab 37 Pernikahan Rosa38 Bab 38 Bersama Cahaya39 Bab 39 Tes Psikologi Cahaya40 Bab 40 Kondisi Cahaya41 Bab 41 Operasi42 Bab 42 Tindakan43 Bab 43 Menyusun Strategi44 Bab 44 Operasi Cahaya45 Bab 45 Nayla Terpuruk46 Bab 46 Sidang Pengadilan47 Bab 47 Pembelaan Frengky48 Bab 48 Pengakuan Rosa49 Bab 49 Dendam Rosa50 Bab 50 Bukti51 Bab 51 Keputusan Dokter52 Bab 52 Mimpi Nayla53 Bab 53 Kemunculan Hendra54 Bab 54 Kepergian Cahaya55 Bab 55 Belajar Ikhlas56 Bab 56 Mencari Hendra57 Bab 57 Bertemu Hendra Dan Rosa58 Bab 58 Hendra Bertemu Vano59 Bab 59 Bu Wak Murka60 Bab 60 Frengky Tertabrak 61 Bab 61 Kondisi Rosa62 Bab 62 Mengerjai Frengky63 Bab 63 Kehadiran Gladys64 Bab 64 Rasa Lama65 Bab 65 Kekasih Reno66 Bab 66 Rencana Pertunangan67 Bab 67 Bukti Akurat68 Bab 68 Gladys Misterius69 Bab 69 Mencerna Bukti70 Bab 70 Misteri Ponsel71 Bab 71 Tentang Vano72 Bab 72 Dilamar Hendra73 Bab 73 Pesta Pertunangan74 Bab 74 Gladys Aneh75 Bab 75 Pengakuan Gladys76 Bab 76 Bu Wak Kenapa 77 Bab 77 Misteri Kematian78 Bab 78 Kisah Kelam79 Bab 79 Anak Perempuan80 Bab 80 Di Luar Ekspetasi81 Bab 81 Pertunangan Berujung Murka82 Bab 82 Pengakuan83 Bab 83 Akhirnya Mengaku84 Bab 84 Menemui Rosa85 Bab 85 Mengobrol Dengan Rosa86 Bab 86 Persepsi Nayla87 Bab 87 Pernikahan Gladys88 Bab 88 Melamar Nayla89 Bab 89 Keputusan Nayla90 Bab 90 Suara Wanita Mencurigakan91 Bab 91 Akhir Kisah92 Bab 92 Epilog