Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku
TEH
A
k ke dalam, dari ruang tamu Cahaya sud
melihat sekotak mart
a martabak, ya?
ya," jawabku sembari mer
sekeliling, "Ay
a digigit dengan kuat, aku paham betul jika Cahaya melak
Nak? Ayah di mana?" aku
sama Aya, ya. Kan tadi sudah janji!" kata Cahaya
ak melihat juga keberadaan Rosa?
r celotehan Cahaya tempo lalu, tentu pikirank
sembari celingukan menatap kamar tidur R
pat, mungkin dikunci dari da
ggak enak badan," kata Caha
a aneh?" tanyaku membingkai wa
a main. Main apa, nih, enaknya?" tan
yang seru, hingga tak sadar M
ya Mas Frengky sembari menyugar rambutnya yang
gi kangen main sama
l dari dalam kamar. Ia menenteng h
mana?" tanyaku ser
kikuk dan sa
" katanya sambil membungku
anyaku menatapnya lekat. Keringat sebe
edikit pusing aja, Mbak. Sep
a kamu gerah?" tanyaku semakin mendekatkan pandangan. Bis
ay, aku permisi dulu mau mandi," ujarnya sembari me
gung melihatnya seakan menutu
selepas salat Isya' kami terbia
masak, melihatnya letih dan kelel
gky dan Cahaya yang berangkat. Sedangkan aku dan Rosa men
menghindariku terus-menerus. Bahkan mat
i. Sebenarnya sudah lama aku ingin menanyakan hal pribadi ini padanya,
ak," jawab
buru usianya matang, loh," u
dan cocok di hati aja
kmu kayak gimana
n gitu, Mbak. Yang sayang sama Rosa, jelek nggak papa as
u aja kriteriamu," ka
blak, atau open order keju mozarella. Pinginnya sih, Rosa kalau udah menikah jadi nyonya sultan gitu, mau apa bi
cinta?" katak
a, Mbak. Asal duitnya ada, cinta bisa nyusu
nyakan suami orang, Ros, yang banyak duitnya. Apalagi yang udah t
Rosa bahagia. Jaman sekarang nggak ada duit rasanya mao
ing itu uang di mata ka
udah punya suami kaya raya, baik, bonus ganteng lagi. Enak 'kan Mba
pa itu tadi, diberi butik tinggal kelola?" aku menceb
keinginanku, dia juga tak tahu apa saja yang sudah aku k
, asal Mbak Nayla seneng, semua akan dilakukan dan dituruti, ban
kamu?" tanyaku
rang 'kan banyak tuh wanita penggoda yang suka d
, nih?" godaku ingi
hnya memerah bak
kok, Mbak," sahut
ky dariku, kamu juga sadar diri dong kamu siapa? Apalagi Mas Frengky, aku tahu banget s
nya dengan mimik wajah y
ewa, marah
k sokan mau rebut, tapi, ya, silakan s
ingga tak sadar Mas Freng
ngobrolnya. Aku seneng deh lihat kalian akrab
mu?" tanya
ak mengindahkan kami yan
u di rumah ini saling menyayangi dan kompak!" kata
api ocehannya yan
m dengan hening dan sibuk d
e kamar masing-masin
ang bersama kedua adik ipar, sia
agi celoteh ibu mertua yang semakin hari semakin berkicau seperti beo, ada
ilik suamiku. Sekalian aku ingin terjun langsung melihat lapangan, ada apa
kan ibu mertua dan kedua adik ipar si
kan menemani mereka,
ni yang dulu sempat kutegur perihal pesanan yang tidak sesuai. D
ke sini. Dari tadi?" tanya Gilang berba
mpir sekalian refresing. Lama nggak makan m
a Mas Frengky beberapa hari belakangan ini sepi. Namun, rupanya hari ini sudah kembali normal. T
mputer. Sedangkan Mas Frengky entahlah, sudah berkeli
kan, tempat bermain anak, musholla dan toilet. Bangunannya pun terlihat rapi
Mas Frengky pengunjung
r monitor. Jari-jarinya dengan cekatan mengetik sesuatu, matanya ju
idaknya menghibur sejenak dengan bersenda gurau, dari pada di
pai lupa cari jodoh, nih!" kataku se
nggak usah dicari nanti juga datan
ya, kondisi Resto memang sedang sepi. Doakan aja Resto kembali ramai seperti
gak ada bonusan. Uang lembur pun juga cuma dijanjikan, Mbak. Eh, maaf, loh, Mbak. Aku cuma nyampein uneg-un
ya, akhir-akhir ini?" tanyaku untuk me
nya. Pengunjung sering datang ke sini untuk makan siang, kopi darat atau bahkan family
um kebingungan se
engky membohongi
y bilang Resto se
ni, bahkan ia sering meminjam ua
ya pundi-pundi
, satu kebohongan
bohongan lain yang t
gai seorang istri aku bahkan tak me
kekurangan uang untuk ini u
nya untuk mertua
kan segera m
saja
*