Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku
n cara follow dan ulasan bintang limanya. Jangan
ma k
TEH
B
al
putri sulungku, Cahaya
sap pipiku lembut. Hat
nti juga sembuh," jawabku sembar
bulan lalu karena melahirkan Pelangi membuatku lemah hari ini. Hingga aku tak sempat per
ening kecokelatan bocah berusia 6
epala Cahaya, merengk
k-baik aja
tipis dan menci
Kayak Tante Rosa gitu, perutnya sering sakit. Tapi Ayah hebat,
ering ngobatin perut Tante
k ke kamar Tante, katanya mau ngobatin. Nggak lama Tante Rosa sudah sem
rusan, membuat jantungku berdetak l
ah sama Tante ngapain?"
ke atas Tante. Pas Aya masuk dan tanya, Ayah cuma bilang mau ngobatin Tante. Aya nggak bo
-bisanya mereka melakukan ha
Cahaya?" tanyaku memancing se
alam kamar, Tante teriak-teriak gitu, Bunda. Pasti rasany
sanya Ayah sama Tante di
in siang, biasanya sepulang A
ad
k bisa d
benar-benar di
e orang lain, ya, Nak. Cukup
jari mungilnya. Cahaya hany
sa buat suapin Aya. Bunda istirahat dulu!" kukecu
penurut dan lembut. Selama ini banya
r jarak kehamilan. Saat Cahaya memasuki usia keli
ang kami beri nama Pelangi. Bayi mungil dengan berat badan lah
ma dengan Pelangi sehingga kami harus me
untuk aqiqah putri kedua kami. Takdir Allah berkehendak lain. Diusianya yang ke-38 hari, Pelangi demam. Aku dan Mas Frengky membawanya ke Ru
langi. Penjelasan Dokter pun tak ada satu pun yang berhasil ku
ku masih basah dan di saat yang bersamaan, aku harus
tak bisa membuatnya kenyang. Pelangi terus saja menyusu seperti orang kelaparan. Anehnya,
h bayi tak pernah sesering itu muntah. Namun, pernyataan
ak saat itu, tiap kali Pelangi muntah, aku menganggapnya sebagai h
ik, dahinya panas dan tubuhnya seperti lemas. Ia terus saja mun
tu, segera menghubungi Mas Frengky
disi Pelangi tak kunjung mem
tiba pergi tanpa pamit atau
ayi perempuan yang baru lahir. Ak
bujuk untuk membawaku ke psikolog. Dengan alih-alih ingin menyejukkan otakku. Karena kala itu t
ehadiran Cahaya pun tak mampu membuatku
kusayang. Dengan cepat sudah diambil alih oleh sang Pencipta. Rasanya waktu b
dari mana wanita itu berasal. Aku pun menyetujui, karena Rosa wanita yang baik saat itu. Ia dengan telat
ka kutanya perihal status, ia mengaku single. Belum ke
nku semakin j
Aku akui semua itu karena dukungan dari Mas Frengky dan Rosa yang selalu se
inkah Mas Frengky mengkhianati janji suci kami, apa lagi dengan Rosa, meskipun dia
rjadi, aku harus bisa menguak semuanya. Ini r
istanaku, tidak satu orang
mong soal M
ahun kami menikah se
, aku mencoba berbicara baik-baik dengan Manager Kafe dan sampailah masalah tersebut ke telinga Owner, yakni Mas Frengky. Dari sana lah kami a
cari tahu asal usul Ros
udah menganggapnya sebagai adik. Begitu pun Mas Frengky. Tak a
an. Mbak Nayla sudah enakan?" tanya Rosa menghampiriku semb
sedikit, nanti juga sembuh!" jaw
erapa menit lalu yang terus t
sekuat tenaga. Namun, tentu saja kuurungkan niat itu, sebelum
alisnya naik turun menatap
.. tunggu. Alisnya, sepert
ujarku m
u sulam. Cocok nggak, Mbak?" tanyany
" sahut
ya kaget. Mengingat nada bi
dulu. Rosa mau temenin Cah
Rosa keluar dan menu
mburu, tak
tap saja kerongkonganku terasa tercekat, hatiku juga masih panas. Air
mudian. Aku menguap, kan
taku pun terpejam. T
engan tubuh semampai dan sedikit semlo
ik turunkan dulu baru dia nyadar, nyebelin ish, dia juga nggak nanya soal eyelashku, padahal kentara bang
ya. Udah, ah. Aku masih sibuk, jangan nelfon te
ngan lupa, loh. Nanti malam," go
na? kamu udah kasih 'vita
jos tuh ngoroknya!" Rosa terkekeh menut
h. Aku tu
a membanting ponselnya ke atas
Bosen ah, empat bulan ini jadi pelayan
ngkah lagi. Ini semu
engembang dari
*
1. Inhale, exhale ..
t ngg
pdate di sini sampe t
a
n lupa like juga biar a