Cinta Rahasia Berakhir Api Dendam
ita
eberang jalan, tubuhku gemetar, bukan karena dingin, melainkan karena campuran adrenalin dan kelegaan yang membanji
lnya, wajahnya pucat pasi, matanya membelalak kaget saat melihat kobaran api yang melalap tempat yang dulu kami sebut 'surga rahasi
tipis. Ini baru
api, lalu ke arahku yang berdiri dalam bayangan. Mata kami bertemu. Kemarahan di ma
a tanpa emosi, sebuah tembok tak t
arahku. "Sarita!" teriaknya, suaranya serak dan penuh amarah
. "Itu adalah kandang emas tempat kau mengurun
begitu kuat hingga terasa menusuk tulangku
a tajam. "Kau yang menghancurkan semua yang kumiliki. Seka
at perjuangan dalam matanya, perjuangan antara kemaraha
suaranya rendah dan penuh ancaman. "Aku
embayar, Raja. Aku sudah membayar dengan hatiku, dengan ji
ka pucat pasi. Mereka melihat penthouse Raja terbakar, dan mereka meliha
Wibisono berteriak, suaranya penuh ke
kataku, menatapnya tajam. "Kalian menjualku, kalian menju
ih diperban. Dia menatapku dengan tatapan penuh kebenci
tapnya dengan tatapan dingin. Aku
epis tangannya. "Jangan sentuh aku,"
rita!" teriak Raja, matanya meme
ku tidak akan pernah kembali padamu. Aku
teriak Raja. "Kau tidak pun
ku punya diriku sendiri
uan di belakangku. Aku tidak tahu ke mana aku akan pergi, tapi a
k. "Aku akan mengantarmu pulang
wab. Aku hanya
riak lagi, tapi aku
in yang menusuk kulitku. Aku merasa sep
: hidupku tidak akan pernah sama lagi. Aku harus kuat. Aku harus bertaha
n pernah lagi mencintai siapa pun. Aku akan menjadi wanita yang
ia katakan, tapi aku tahu itu pasti sesuatu yang penting. Dia ad
ak punya apa-apa lagi untuk dipertaruhkan. Aku
sana, berbicara di telepon. Wajahnya terlihat fru
dak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku tahu satu hal: aku akan men
, dan taksi itu berhenti. Aku masuk ke dalamnya,
, terkejut. "Anda akan
h," kataku, suaraku datar. "Tempat
luar jendela, merasakan hawa dingin yang menusuk kulitk
mengirimkan pesan terakhir kepada pengacaraku, memerintahkannya untuk mengembalikan semua uan
membiarkannya hancur di jalan. Semua koneks
. Aku membeli tiket pesawat pertama yang tersedia, ke mana p
u melihat pesawat-pesawat lepas landas, terbang tinggi di langit. Aku berha
uman. "Penerbangan ke Bali, ger
yang indah. Tempat yang
kulitku. Aku melihat pesawat Raja, jet pribadinya, baru saja lep
Dia meninggalkanku. Tapi aku j
r dari segalany
nusuk kulitku. Aku tahu ini akan menjadi awal dari babak baru dalam hidupku. Babak yang penuh denga
pi aku tahu satu hal: aku tidak akan pernah lagi mempercayai siapa pun. Aku tidak akan pernah lagi mencin
Raja. Selamat t