Cinta Rahasia Berakhir Api Dendam
/0/30484/coverbig.jpg?v=3912356201d07fe86a8c91bfb07c4935&imageMogr2/format/webp)
ng hanya menunjukkan kehangatannya di penthouse mewah
nya dari wanita lain: "Sayang, renca
ami, membiarkan kekasihnya menghancurkan satu-satunya
in, aku disiksa tanpa
iwa, ternyata adalah iblis yang m
. Aku kembali ke penthouse-nya, bukan untuk mem
a
ita
Bodohnya aku, karena saat itu, dia sedang sibuk menyusun skema balas dendamnya, dan aku hanyalah pion dalam permainann
ebutan yang membuatku merasa istimewa, seolah aku adalah satu-satunya miliknya. Kami bertemu di penthouse miliknya yang mewah
elunakkan setiap inci kulitku hanya dengan satu tatapan. Tangannya yang biasanya menggenggam kendali bisnis, di antara helaan napas kami, tahu p
pakainya. Jari-jarinya menyusuri tulang punggungku, menciptakan sensasi panas yang membuatku merinding. Aku memej
alam, seperti melodi yang hanya bisa kudengar. Kata-kata itu, dulu
anjang, mengenakan setelan jasnya yang rapi. Rambut hitamnya yang selalu tertata rapi kini sedikit berantakan, menambahkan pesona lia
u ada jarak antara kami, bahkan setelah malam yang penuh keintiman. "Aku ada rapat penting," kat
at tinggal. Tapi dia tidak pernah begitu. Dia selalu menjaga jarak, menjaga profesionalitasnya, bahkan dalam momen paling pribadi kami. A
ar normal. Aku tahu dia tidak suka jika aku menunjukk
pintu. Sebelum dia menghilang, dia berhenti. "Jangan l
mengundangku makan malam, kecuali ada hal penting. Biasanya, itu beri
dengan tatapan kosong, seolah aku hanyalah sebuah objek
dia p
sutra. Aku berjalan ke jendela besar, menatap kota yang baru bangun dari tidurnya. Langit m
nku, menyeruput kopi dengan canggung. Putri mereka, sepupuku, juga ada di sana. Wajah mereka ter
ai, suaranya berat, "bisnis ki
bisono, memang sedang kesulitan. Aku telah mencoba menawarkan ide-ide baru, tapi Paman se
u, mencoba ter
nyela, matanya berbinar. "Perusahaan
i, jauh di luar liga kami. "Apa syaratnya?" tanyaku,
ah aku adalah korban yang harus dia korbankan. "Merek
ng memimpikan masa depan bersamanya? Mereka bahkan tidak tahu tentang Raja. Mereka hanya mel
araku nyaris berbis
"Kau tidak punya pilihan, Sarita! Ini
Dia selalu membela putrinya, selalu menganggapku sebagai beban. Mereka tidak perna
a menjualku demi uang. Kemarahan membuncah dalam diriku. Tapi kemudian, gambaran Raja muncul
aiklah," kataku, membuat mereka semua terkejut
berubah girang. "Apa
kumulai," kataku tegas. "Dan aku ingin bagian dari perusah
an di mataku dan urgensi di wajahnya, dia akhir
n apa pun yang bisa kuselamatkan. Mungkin ini satu-satunya cara untuk mem
. Aku ingin memberitahunya, ingin dia meyakinkanku bahwa dia akan datang, bahwa
in mengatakan semuanya, tapi kata-kata itu tercekat di tenggorokanku. Dia tampak lelah, matanya redup.
Dari Natalie
antan rekan bisnis Raja, wanita yang selalu disebut-sebut sebagai 'cinta
hawatir, sayang. Rencana bala
berhenti
s de
u adalah pion, bukan kekasih. Aku adalah alat, bukan cinta. Jari-jariku gemetar saat aku menyentuh layar ponselnya, mencari kebenaran yang mengerikan. Ada foto-foto Natalie,
m benakku, berubah menjadi racun yang membakar. Pernikahan ini, perjodohan ini, sem
r. Monster yang telah menghancurkan hatiku, jiwaku, dan segalanya yang kupercayai. Aku merasakan hawa dingin yang
i. Aku harus tahu lebih banyak. Aku
nthouse, tanpa suara. Aku harus mencari Natali
jungi sebuah galeri seni di pusat kota. Aku memarkir mobilku di kejauhan, jantu
a memegang tangan Natalie, tersenyum padanya dengan senyum yang tidak pernah kutemukan. Sen
hantam, dan diludahi. Rasa sakit itu begitu nyata, begitu membakar, sehingga aku tidak bisa bernapas. Aku hanya bisa duduk di sana, di dalam mobil, menyaksikan
a bisa duduk di sana, di dalam mobil, menyaksikan pria yang sangat kucintai, pria yang telah menghancurka
an. Raja adalah klien besar, konglomerat yang datang dengan aura kekuasaan dan karisma. Dia meliha
buruku dengan segala cara, membuatku merasa istimewa, membuatku merasa dicintai. Aku jatuh cinta
as dendam. Sebuah permainan yang dia mainkan dengan hatiku se
a. Rasanya seperti seluruh duniaku hancur, dan aku tidak bisa melakukan
ku bahwa aku tidak pernah benar-benar memiliki apa pun. Aku harus menerima takdir itu, dan aku harus bertahan. Aku akan me
u tahu satu hal: Sarita yang dulu, yang bodoh dan naif, yang mencintai Raja dengan sepenuh hati, telah mati. Dan yang tersis
n pahit yang takkan pernah bisa kuhapus. Ini adalah awal dari babak baru dalam hidupku, babak yang penuh
ku pada diriku sendi