icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENIKAHI CALON ISTRI SAHABAT

Bab 9 9. Risau

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 07/02/2025

elaminan untuk pernikahan putri tunggalnya. Seolah tak berarti lagi bagi dirinya. Hanya satu, yang ia pikirkan. Bagaimana cara membujuk Aliffa agar mau menikah dengan Rayyen. Dan bagaim

a. Daripada nelangsa, memang sudah tidak ada lagi yang bisa di harapkan dari

. Juga ada beberapa kerabat dekat istrinya Alia yang berkumpul di sana. Mereka turut antusias, dalam menyiapkan masakan atau catering untuk pernikahan Aliffa. Semuanya memang terasa sangat meriah. Wajar saja, karena Aliffa putri tunggal seora

g mengelilinginya. Mereka tak hentinya, menggoda Aliffa tentang malam pertama. Menyaksikan semua itu, menambah kemelut kesedihan di hatinya semakin dalam. Ia tidak tega, lama - lama harus menatap putrinya yang memang saat itu tengah bergembira. Yang ia butuhkan k

kejauhan. Ia enggan mendekat

Pa?" sahut A

Ia sudah terbiasa berbicara khas manja dengan putri kesayangannya. Sayang

yang tengah Papa risauka

a sedang lalu lalang, dan tidak sengaja mendengar percakapan Aliffa dan papanya. "Tolong panggilkan

h, "baik Tuan, saya akan

erapa anak tangga. Sedangkan Aliffa semakin yakin, menyaksikan gelagat sang papa yang tak biasa. Ia tahu, ada sesuatu

Keduanya duduk berhadapan, di salah satu sudut kamar. Yang sudah di tata sedemikian rupa, untuk keperluan dua orang tua itu. Farel meraih tangan istrinya. Menggenggamnya lembut namun terasa erat. Keresahan Alia semakin bertambah,

erat. Namun mau tak mau masalah sebes

i tenggorokannya. Alia sedikit terperanjat mendengarnya. "Kenapa Pa? Aliffa dan Albar akan menikah esok hari

atanya. Ia menarik tangannya dari genggaman suaminya. Lalu menepisnya. "Apa maksud Papa? Sekarang

ta lain. Albar tidak bisa menikahi Aliffa, Ma! Albar ia_" sanggah Farel terputus. Ia kembali menun

r matanya pun luruh tak terbendung lagi. Dua orang tua itu akhirnya menangis bersamaan. Memikirkan nasib putri mereka. Keduanya saling berangkulan. Alia membenamkan wajahnya di dada sang suami sembari ter

i wajah wanita anggun itu. "Mengenai semua ini, om Matthew dan Albar telah merencanakan sesuatu. Dan itu juga kehendak A

pa Papa menyetujui nya? Putri kita Aliffa bukan mainan a

ng jelas dia bukan orang sembarangan Ma, terlepas dari itu Papa hanya melihat ketulusan hatinya. Pemuda itu dan Aliffa hanyalah korban. Korban dari ke egoisan Albar. Andai saja da

lelaki itu menjadi menantu kit

nginan sakral Albar. Tetapi ia mencoba mengenal Aliffa melalui Albar. Dan akhirnya ia mantap untuk menjadikan Aliffa calon istrinya

wa dan kebijakan sosok Ahmad. Namun kegundahan itu, tetap menguasai hatinya. Akhirnya ia me

l maka t

ketampanan fisik saja. Tetapi juga akhla

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Pertemuan Dua Sahabat2 Bab 2 2. Penolakan dan Buku Harian3 Bab 3 3. Please!4 Bab 4 4. Aliffa Khanza tunggu Aku!5 Bab 5 5. Welcome Indonesia6 Bab 6 6. Permudahlah Urusanku7 Bab 7 7. Pelik8 Bab 8 8. Setelah Istikharah9 Bab 9 9. Risau10 Bab 10 10. Menemui Calon Menantu11 Bab 11 11. Semestinya12 Bab 12 12. Aliffa Maukah Menikah Dengan Pria Pilihan Papa 13 Bab 13 13. Bersedia14 Bab 14 14. SAH!15 Bab 15 15. Tidak Mau Makan16 Bab 16 16. Tapi Jangan Sentuh Aku!17 Bab 17 17. Janji18 Bab 18 18. Menahan Hasrat19 Bab 19 19. Mas Rayyen dan Iffa Sayang20 Bab 20 20. Berat21 Bab 21 21. Menetap di Indonesia22 Bab 22 22. Setelah Dzuhur23 Bab 23 23. Resto dan Masjid24 Bab 24 24. Di Apartemen part 125 Bab 25 25. Di Apartemen part 226 Bab 26 26. Di Apartemen part 327 Bab 27 27. Flashback Albar dan Aliffa part 128 Bab 28 28. Flashback Albar dan Aliffa end29 Bab 29 29. Ciuman Tantangan30 Bab 30 30. Pencerahan Yang Membuat Melunak31 Bab 31 31. Menundanya lagi32 Bab 32 32. Makan Siang Bersama di Kantor33 Bab 33 33. Aku Mencintaimu Mas!34 Bab 34 34. Izin Dari Papa35 Bab 35 35. Meraih Surga Dunia36 Bab 36 36. Mandi Junub37 Bab 37 37. Setelah Sholat Isya part 138 Bab 38 38. Setelah Sholat Isya part 239 Bab 39 39. Merasa di Campakkan lagi40 Bab 40 40. Albar Berpulang41 Bab 41 41. Setelah Kepergiannya Albar part 242 Bab 42 42. Setelah Kepergian Albar Part 243 Bab 43 43. Kedatangan Zeanna ( Aku Membatalkan Pertunangan Kita!)44 Bab 44 44. Saat Prosesi Albar di Kebumikan45 Bab 45 45. Kepulangan Rayyen46 Bab 46 46. Subuh Romantis47 Bab 47 47. Bulan Madu Umroh 48 Bab 48 48. Nikahi Zeanna juga!49 Bab 49 49. Menolak Menikahi Zeanna50 Bab 50 50. Kabar Gembira Sepulang dari Tanah Suci51 Bab 51 51. Kejutan Sore itu52 Bab 52 52. Istriku Hamil, Ma!53 Bab 53 53. Usai, Siang itu 54 Bab 54 54. Akhirnya Berbincang Dengan Mama55 Bab 55 55. Minta Jatah Siang dan Zeanna56 Bab 56 56. Tamu Istimewa Malam Hari57 Bab 57 57. Oleh - oleh Untuk Aliffa58 Bab 58 58. Sesungguhnya Dia Wanita Yang Bersahaja59 Bab 59 59. Nyonya Restu Kembali Ke Swiss60 Bab 60 60. Ini Rumah Kita61 Bab 61 61. Rencana Pindah Rumah62 Bab 62 62. Keteledoran Rayyen Yang Membawa Petaka63 Bab 63 63. Pendarahan64 Bab 64 64. Keguguran65 Bab 65 65. Keras Kepala66 Bab 66 66. Kembalilah Sayang!67 Bab 67 67. Kembali Bersatu68 Bab 68 68. Luapan Hasrat Yang Terpendam di Istana Baru69 Bab 69 69. Buruk Sangka70 Bab 70 70. Welcome to Swiss71 Bab 71 71. Hasrat Membara72 Bab 72 72. Berkunjung ke Pemakaman Albar73 Bab 73 73. Berkunjung Ke Rumah Almarhum Albar74 Bab 74 74. Menjelang Senja di Bawah Guyuran Shower75 Bab 75 75. Rumah Utama Keluarga Rayyen76 Bab 76 76. Aku Ingin Menetap di Indonesia Ma!77 Bab 77 77. Lugano dan Penguntit78 Bab 78 78. Zeanna di Indonesia79 Bab 79 79. Terpatah dan Terluka80 Bab 80 80. Mengemis Cinta part 181 Bab 81 81.Mengemis Cinta part 282 Bab 82 82. Kamu Berbeda!83 Bab 83 83. Terimakasih Mas!84 Bab 84 84. Penegasan Aliffa dan Sosok Gibran85 Bab 85 85. Zeanna dan Gibran86 Bab 86 86. Zeanna Sayang!87 Bab 87 87. Terkesan Padamu!88 Bab 88 88. Zeanna Menghilang Sayang!89 Bab 89 89. Secercah Harapan90 Bab 90 90. Alhamdulillah91 Bab 91 91. Last Part